Kesehatan Mozaik Ramadan 2025

Puasa dan Neurosains, Tiga Manfaat Luar Biasa bagi Kesehatan Otak

Selasa, 04 Maret 2025 - 13:52 | 10.03k
Ilustrasi, muslim cerdas ceria saat puasa. (Foto: Freepik AI)
Ilustrasi, muslim cerdas ceria saat puasa. (Foto: Freepik AI)
FOKUS

Mozaik Ramadan 2025

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengungkapkan bahwa puasa tidak hanya sekadar ibadah, tetapi juga memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan otak dari perspektif neurosains.

"Puasa dapat membuat otak bekerja lebih prima, meningkatkan ketahanan mental, serta mengoptimalkan fungsi kognitif," ujar Taruna dalam Kultum Harian Ramadan (KURMA) di Masjid As-Salam, Kantor BPOM, Jakarta, Senin (3/3/2025).

Advertisement

Menurut Taruna, yang juga seorang ilmuwan neurosains, banyak orang beranggapan bahwa puasa dapat menurunkan konsentrasi dan kejernihan berpikir, padahal yang terjadi justru sebaliknya.

Tiga Manfaat Puasa bagi Otak

Dari perspektif neurosains, puasa memengaruhi neurotransmiter otak yang berperan dalam berbagai fungsi kognitif dan emosional. Taruna menjelaskan ada tiga proses utama yang dipengaruhi oleh puasa:

Neurosinaptik – Meningkatkan Koneksi Otak

Puasa mendorong otak untuk membentuk koneksi baru (sinapsis), terutama ketika seseorang belajar atau membentuk kebiasaan positif.
"Jika sebulan penuh kita melatih diri berpikir positif, otak akan terbiasa dengan pola itu. Yang dulunya mudah marah bisa menjadi lebih sabar," jelas Taruna.

Neurogenesis – Regenerasi Sel Otak

Puasa memicu proses otofagi, yaitu pembuangan sel otak yang rusak dan regenerasi sel baru yang lebih sehat.
"Saat kita berpuasa, otak mengalami detoksifikasi, memperbarui sel-sel otak, sehingga meningkatkan daya ingat dan kejernihan berpikir," tambahnya.

Neurokompensasi – Mencegah Penurunan Fungsi Otak

Seiring bertambahnya usia, plastisitas otak berkurang, tetapi puasa melatih otak agar tetap adaptif dan tangguh.
"Puasa membuat otak lebih responsif terhadap tantangan, memperkuat kemampuan berpikir, dan memperlambat efek penuaan pada otak," jelasnya.

Puasa sebagai Sarana Meningkatkan Kualitas Hidup

Lebih dari sekadar menahan lapar dan dahaga, puasa menjadi latihan spiritual, mental, dan fisik. Dengan memahami manfaatnya, seseorang dapat lebih sadar akan hikmah puasa dalam meningkatkan kesehatan otak, pengendalian diri, dan kesadaran spiritual.

"Berpuasalah bukan hanya untuk kesehatan, tetapi juga untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih cerdas, dan lebih bertakwa, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an," pungkas Taruna. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES