Kesehatan

Studi: Penderita Tekanan Darah Tinggi Butuh Lebih Banyak 6 Vitamin Ini

Selasa, 13 Mei 2025 - 11:39 | 4.67k
Sebuah penelitian terbaru menyatakan asupan sejumlah vitamin dapat mempengaruhi tekanan darah tinggi.
Sebuah penelitian terbaru menyatakan asupan sejumlah vitamin dapat mempengaruhi tekanan darah tinggi.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jutaan orang di dunia menderita kondisi tekanan darah tinggi, dan riset terbaru menunjukkan bahwa pola makan bisa menjadi kunci dalam pengelolaan tekanan darah tinggi yang tepat.

Tekanan darah tinggi—atau yang juga dikenal sebagai hipertensi—merupakan kondisi kesehatan serius yang memengaruhi hampir separuh orang dewasa di seluruh dunia, menurut American Heart Association. Jika tidak ditangani, hipertensi bisa menjadi “pembunuh diam-diam” yang dapat berujung pada serangan jantung atau stroke.

Advertisement

Salah satu rekomendasi utama dari American Heart Association untuk mengelola tekanan darah tinggi adalah mengonsumsi makanan seimbang—dan hal ini didukung oleh berbagai penelitian.

Sejalan dengan itu, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Scientific Reports di awal tahun 2025 mencoba menyelidiki hubungan antara asupan vitamin (A, B6, B9, B12, C, E, dan K) dalam makanan dan tekanan darah tinggi.

Sebanyak 10 peneliti dari Malaysia menganalisis data dari 10.031 orang dewasa di negara tersebut. Hasilnya, 43,5 persen dari mereka diketahui menderita hipertensi. Beberapa faktor umum pada kelompok penderita hipertensi adalah usia di atas 40 tahun, memiliki indeks massa tubuh (BMI) dalam kategori kelebihan berat badan atau obesitas, status sosial ekonomi yang rendah, serta riwayat keluarga dengan hipertensi.

Para peserta juga diminta mengisi kuesioner mengenai pola makan mereka sehari-hari, termasuk seberapa sering mereka mengonsumsi makanan tertentu selama setahun terakhir. Data asupan vitamin dihitung berdasarkan basis data komposisi makanan dari Malaysia dan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA).

Hubungan antara vitamin dan tekanan darah tinggi dinilai penting, karena studi ini menegaskan kembali hasil riset sebelumnya yang menyebutkan adanya kaitan antara kekurangan vitamin dan hipertensi. Vitamin berperan dalam mengatur tekanan darah melalui sistem saraf simpatik, modulator pembuluh darah, penghambat saluran kalsium, dan efek diuretik.

“Meski vitamin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, dampaknya terhadap kesehatan secara keseluruhan sangat besar,” tulis para peneliti.

Dalam studi ini, ditemukan bahwa asupan vitamin A dan C tergolong cukup baik dalam pola makan orang dewasa di Malaysia secara umum. Namun, enam vitamin berikut, yakni A, B6, B9, B12, E dan K  tercatat memiliki asupan yang secara signifikan lebih rendah pada kelompok penderita hipertensi.

Temuan ini mengindikasikan bahwa “kekurangan gizi dapat memperburuk” kondisi tekanan darah tinggi dan komplikasi yang menyertainya.

Namun, para peneliti juga menekankan bahwa fokus pengobatan hipertensi tidak bisa hanya bergantung pada asupan vitamin saja—penggunaan obat tetap penting.

Selain mendorong riset lanjutan, para peneliti menyarankan agar para tenaga medis mulai mempertimbangkan status gizi sebagai bagian penting dari manajemen hipertensi. Mereka menyarankan perubahan pola makan dan, jika perlu, pemberian suplemen untuk meningkatkan hasil kesehatan secara menyeluruh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES