Kesehatan

Cokelat Hitam, Teman Setia Pereda Menstruasi

Sabtu, 24 Mei 2025 - 14:00 | 7.36k
ILUSTRASI - Makan Cokelat Hitam. (FOTO: Freepik)
ILUSTRASI - Makan Cokelat Hitam. (FOTO: Freepik)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Siapa sangka sebatang cokelat hitam bisa menjadi penyelamat di hari-hari sulit bulanan? Tak hanya lezat, dark chocolate ternyata memiliki manfaat terapeutik yang dapat membantu meredakan nyeri menstruasi.

Menurut ahli gizi dan edukator diabetes Deepsikha Jain, cokelat hitam mengandung magnesium dalam kadar tinggi, mineral penting yang mampu meredakan kram, mual, bahkan ketidaknyamanan umum yang kerap menyertai datangnya haid.

Advertisement

“Cokelat hitam merupakan sumber magnesium yang baik dan dapat membantu mengurangi kontraksi otot, sehingga meringankan kram menstruasi,” ujar Deepsikha Jain seperti dikutip Hindustan Times, Jumat (23/5/2025).

Magnesium diketahui memiliki efek menenangkan pada otot dan sistem saraf. Selain meredakan kram, kandungan magnesium dalam dark chocolate juga membantu mengatasi gejala sindrom pramenstruasi (PMS) seperti mudah marah, cemas, atau suasana hati yang naik-turun.

Lebih dari sekadar pereda nyeri, cokelat hitam juga bekerja seperti "booster mood" alami. Deepsikha menjelaskan bahwa magnesium membantu meningkatkan kadar serotonin—hormon yang berperan dalam menciptakan rasa bahagia dan ketenangan.

“Magnesium juga akan meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh, yang akan membuat merasa jauh lebih bahagia dan tenang,” jelasnya.

Dark chocolate juga kaya akan antioksidan yang berfungsi mengurangi peradangan, salah satu penyebab utama ketidaknyamanan saat haid.

Namun, agar manfaatnya optimal, tidak semua cokelat hitam diciptakan sama. Deepsikha menyarankan untuk memilih cokelat dengan kandungan kakao minimal 70–80 persen. Soal merek? Tak masalah, selama kandungan kakaonya sesuai.

Untuk konsumsi, ia menyarankan 2–3 potong kecil saat memasuki fase luteal—yaitu paruh kedua dari siklus menstruasi yang dimulai sekitar hari ke-15 dalam siklus 28 hari dan berakhir ketika menstruasi dimulai. Pada fase inilah tubuh mengalami banyak perubahan hormonal yang sering kali memicu gejala PMS dan kram.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES