Indonesia Positif

LPK Wika Jaya Indonesia Buka Program Magang ke Jepang untuk Kurangi Pengangguran

Sabtu, 03 Juli 2021 - 13:20 | 127.88k
Suasana pelaksanaan pelatihan berdasarkan unit kompetensi oleh LPK Wika Jaya Indonesia. (Foto : Dok. Wika Jaya Indonesia for TIMES Indonesia)
Suasana pelaksanaan pelatihan berdasarkan unit kompetensi oleh LPK Wika Jaya Indonesia. (Foto : Dok. Wika Jaya Indonesia for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MADIUN – Kebutuhan Jepang akan tenaga kerja asing semakin meningkat. Pada tahu 2019, data menyatakan jika Jepang membutuhkan 350.000 tenaga kerja. Sedangkan dari Menakertrans RI menargetkan untuk mengirimkan 20 persen atau sekitar 70.000 tenaga kerja yang dibutuhkan Jepang.

Dengan adanya hal tersebut, terbentuklah program pelatihan dan praktik kerja ke Jepang sebagai wujud kerjasama Kemenakertrans RI dan IM Japan dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia bangsa Indonesia, terutama bagi generasi muda agar mampu bersaing di era globalisasi.

ttd

LPK Wika Jaya Indonesia sudah berdiri sejak 2019 dan mewadahi mereka yang ingin melakukan pelatihan ataupun pendidikan bahasa yang nantinya bisa digunakan untuk ketentuan magang ataupun bekerja di Jepang. LPK Wika Jaya Indonesia juga didukung oleh pengajar dan pembimbing yang kompeten di bidangnya serta berpengalaman langsung di Jepang sebagai trainer yang mampu mendidik calon peserta program praktik kerja ke Jepang agar lulus tes seleksi.

“Sebenarnya tidak hanya Jepang, ada Polandia juga. Tapi memang paling banyak ke Jepang. Ada dua sistem, magang dan kerja. Kalau magang kontraknya 3 tahun, sedangkan kalu kerja 5 tahun. Setelah kontrak selesai, wajib kembali ke Indonesia terlebih dahulu. Beda dengan ke Polandia yang cuma 2 tahun setelah itu bisa langsung melakukan perpanjangan,” jelas Willy, penanggung jawab LPK Wika Jaya Indonesia kepada TIMES Indonesia, Sabtu (3/7/2021).

oleh

Selain itu, jika melalui LPK Wika Jaya akan mendapatkan uang saku setiap minggu saat kerja. Sehingga para peserta tidak perlu mengkhawatirkan biaya hidupnya selama berada di Jepang sebelum mendapatkan penghasilan. Dalam masa diklat juga semua fasilitas sudah disediakan seperti makan, asrama, seragam hingga modul pembelajaran.

“Bidang kerjanya ada konstruksi, perhotelan, perkapalan, pertanian, peternakan dan lain sebagainya. Tergantung peserta mau memilih bidang kerja yang mana. Ada biaya talangan juga jika peserta tidak mampu, namun masih terbatas bagi peserta di kawasan Karisidenan Madiun. Sampai saat ini sudah ada ratusan peserta yang diberangkatkan dan kerja di perusahaan besar di Jepang maupun di Polandia,” tambahnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES