Indonesia Positif

Genjot Konsumsi Ikan, Pemkab Ngawi Kukuhkan Forikan

Rabu, 23 November 2022 - 17:22 | 37.05k
Bupati Ngawi saat memberikan pengarahan usai mengukuhkan Forikan. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)
Bupati Ngawi saat memberikan pengarahan usai mengukuhkan Forikan. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, NGAWI – Tingkat konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Ngawi masih rendah. Menurut data, jumlah konsumsi ikan per kapita baru menyentuh angka 32 kilogram pertahun. Masih jauh dari rata-rata Provinsi Jawa Timur dan Nasional.

Makan ikan menjadi salah satu alternatif pengganti bahan pangan sumber protein selain daging. Apalagi harga ikan, jauh lebih terjangkau dibandingkan harga daging sapi atau kambing.

Agar masyarakat kian tertarik mengonsumsi olahan ikan, Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Perikanan dan Peternakan membentuk Forum Peningkatan Makan Ikan (Forikan). Forum tersebut, dikukuhkan oleh Bupati Ngawi, Ong Anwar Harsono, di Pendapa Wedya Graha kabupaten Ngawi, pada Rabu (23/11/2022).

“Tingkat konsumsi ikan kita masih jauh jaraknya dari rata-rata Provinsi Jatim 40 an kilogram per tahun, dan Nasional sudah 55 kilogram. Diharapkan Forikan bisa mendorong gerakan-gerakan makan ikan,” kata Bupati Ony kepada TIMES Indonesia.

Bupati Ony mengatakan, keberadaan Forikan akan mendorong masyarakat untuk mulai gemar makan ikan. Khususnya bagi anak-anak Kabupaten Ngawi. Terlebih dalam forum tersebut juga terdapat kader penggerak PKK.

Bupati Ony berpandangan, rendahnya konsumsi ikan sebab minimnya kreativitas dalam pengolahan menu. Sehingga para anak-anak khususnya cenderung memilih olahan makanan lain, ketimbang menyantap ikan.

“Kita berharap pada Forikan itu, dengan tim penggerak PKK ini bisa menghadirkan kreativitas pengolahan ikan. Sehingga anak-anak kita suka, dan tingkat konsumsinya akan meningkat,” ujar Bupati Ony.

Bupati-Ngawi-2.jpgProsesi pengukuhan Forikan. (FOTO: Miftakul/TIMES INDONESIA)

Menurut Bupati Ony, konsumsi ikan menjadi kebutuhan yang sangat penting ketika harga bahan pangan sumber protein hewani melambung. Ikan bisa menjadi alternatif pengganti lauk pauk sumber protein hewani yang harganya jauh lebih terjangkau.

“Jangan sampai kemudian, ketika protein hewani mahal, masyarakat kita tidak makan protein. Itu kan sayang. Alternatifnya kan ikan. Yang harganya lebih murah daripada yang lain,” ujar Bupati Ony.

Gerakan gemar makan ikan yang digaungkan Bupati Ony sebanding dengan kapasitas pasokan ikan untuk kebutuhan skala lokal. Untuk Kabupaten Ngawi sudah tercukupi dari perikanan budidaya, atau yang tangkap.

“Tapi bukan berarti kita harus puas disini. Karena kita masih punya potensi. Kita punya 4 waduk yang besar-besar yang bisa dimanfaatkan,” ucapnya.

Untuk menjamin ketersediaan ikan, Bupati Ony menyebut, tiap tahun Dinas Perikanan dan Peternakan ditargetkan menabur benih ikan di perairan terutama waduk. “Minimal 1 juta benih ikan tiap tahun,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi, Bonadi menyampaikan, dibentuknya Forikan untuk menyikapi rendahnya konsumsi ikan warga. Lembaga ini juga akan bersinergi dengan lintas sektor untuk mensosialisasikan dan mendukung progam nasional gemar makan ikan bagi masyarakat.

“Tingkat konsumsi ikan kita masih perlu ditingkatkan. Diharapkan pada tahun depan ada progres yang baik, sehingga ada peningkatan tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Ngawi,” papar Bonadi, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES