Forum Dosen

Dakwah dalam Keikhlasan

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 09:31 | 24.58k
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).

TIMESINDONESIA, MALANG – Apa itu dakwah? Dakwah adalah membawa umat kepada Allah Swt, menghantarkan umat kepada Allah Swt. Orang yang menyeru hamba-hamba Allah itu adalah dakwah. Namanya ilallah, addai ilallah. Disebutkan dalam Al-Quran kuntum khairan ummatin, ini semua tidak hanya ustadz saja yang dikatakan terbaik.

Tetapi “kuntum” kalian semua yag mendengar Al-Quran dan percaya kepada Al-Quran, yang merasa punya Al-Quran harus membuka telinganya dan memperdengarkan kepada dirinya sendiri makna itu. Maka dakwah adalah membawa umat kepada Allah. Maka disini ada perlu penekanan, kita sadar umat ada ridho Allah Swt, sehingga yang pertama dan yang paling utama adalah kita harus tau ridho Allah dan kita rindu ridho Allah SWT.

Maka yang perlu diasah juga bagi seorang juru dakwah bahwasannya harus dirinya menjadi seorang yang sholeh untuk layak melanjutkan naik pangkat menjadi seorang muslih. Dirinya harus baik, dan kenal Allah, maka jika juru dakwah itu tidak kenal Allah bagaimana mungkin membawa umat kepada Allah. Maka seorang juru dakwah harus terus mengasah antara hubungan dirinya dengan Allah, agar semakin kenal Allah.

Baru setelah itu layak mengajak hamba Allah kepada Allah. Jika tidak maka akan terjadi musibah besar yang semula mengajak hamba Allah kepada Allah akan berubah, yaitu mengajak hamba Allah kepada dirinya sendiri. Sehingga muncullah orang yang senang disanjung karena besarnya jama’ahnya, majlisnya atau ingin disanjung besarnya pesantrennya dan seterusnya, bukan Allah SWT.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Kata ikhlas bagaimana yang sudah disebutkan oleh para ulama yaitu terambil dari kata “khalasha” yaitu murni atau jernih. Yaitu memurnikan atau menjernihkan ibadah kepada Allah Swt, ungkapan para ulama tentang definisi dari ikhlas berbeda-beda tetapi maksud dan tujuan nya tetap sama bahwa keihklasan itu adalah mengesakan Allah yang Maha benar di dalam tujuan ketika seseorang beribadah, ketika seseorang melakukan amal ketaatan tujuannya hanya Allah SWT semata dan tidak untuk tujuan yang lainnya.

Jadi seseorang memurnikan, mentauhidkan dan mengesakan Allah Swt dalam tujuannya, dalam niatnya ketika dia melaksanakan ketaatan kepada Allah Swt. Masalah keikhlasan harus sering diingatkan, jika seorang juru dakwah sedang menyampaikan hadits yang Panjang, dia butuh niat untuk menyampaikan itu semua. Kita barangkali yang kurang dalam keikhlasan, sehingga dakwah kita sulit diterima di masyarakat, termasuk orang-orang yang dekat dengan kita.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Coba lihat Imam Nawawi, meskipun umurnya singkat, namun ilmunya terus kekal dan langgeng. Karya beliau yang begitu mahsyur bahkan kita dapati beliau punya karya dalam berbagai ilmu, itu semua dilakukan beliau karena hanya ingin meraih ridho Allah Swt, bukan ingin disebut orang paling cerdas, bukan pula ingin meraih gelar mentereng ataut ingin mendapat balasan dunia semata, jadi ikhlas itu begitu penting bagi setiap muslim yang bisa membuat ia terus istiqomah dalam berkarya dan beramal. Begitu pula karena ikhlas, meskipun kita sudah di liang lahat, karya-karya kita akan terus dikenang. Apalagi yang kita tinggalkan adalah warisan ilmu agama.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES