Perjuangan Guru dalam Menempa Karakter Luhur di Era Digital

TIMESINDONESIA, WONOGIRI – Hari Guru Nasional 2024 menjadi momen refleksi bagi para pendidik di seluruh penjuru negeri, termasuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMK swasta. Di tengah arus digitalisasi yang kian mendominasi, perjuangan guru dalam membangun karakter luhur siswa menghadapi tantangan baru yang kompleks. Peran guru sebagai penjaga moral dan pembentuk akhlak mulia menjadi semakin relevan, namun liku-liku yang harus dilalui pun tidak sedikit.
Era digital membawa berbagai peluang bagi dunia pendidikan. Akses informasi yang mudah, berbagai platform pembelajaran daring, hingga teknologi interaktif mendukung pembelajaran yang lebih menarik dan inovatif. Di balik peluang tersebut, era ini juga membawa dampak negatif, seperti kemerosotan moral akibat penggunaan teknologi yang tidak bijak, penyebaran budaya instan, dan menurunnya interaksi sosial.
Advertisement
Salah satu guru yang memainkan peran penting dalam pendidikan agama yaitu guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Sebagai guru PAI, tantangan yang dihadapi tidak hanya sebatas menyampaikan materi ajar, tetapi juga memastikan nilai-nilai keislaman tertanam dalam sikap dan perilaku siswa.
Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran berbasis teknologi membutuhkan kreativitas ekstra. Guru harus mampu menyelaraskan media digital dengan tujuan utama pembelajaran, yaitu membangun generasi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Tidak semua siswa memiliki kemampuan literasi digital yang baik. Ada yang menggunakan teknologi untuk hal produktif, namun tidak sedikit yang terjebak dalam penggunaan yang kurang bermanfaat, seperti game berlebihan atau konten negatif. Guru PAI harus mampu memberikan bimbingan moral yang kuat agar siswa dapat memanfaatkan teknologi secara bijaksana.
Siswa-siswa berasal dari latar belakang yang beragam, baik secara ekonomi, sosial, maupun budaya. Hal ini memengaruhi tingkat pemahaman mereka terhadap nilai-nilai agama dan moral. Guru dituntut untuk lebih sabar, memahami kebutuhan setiap siswa, dan memberikan pendekatan personal agar pembentukan karakter menjadi efektif.
Dalam kurikulum merdeka, pembelajaran harus kreatif, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan siswa. Guru PAI harus terus berinovasi, misalnya dengan menggunakan video dakwah, membuat simulasi kegiatan ibadah, atau memanfaatkan aplikasi interaktif untuk menjelaskan konsep agama. Namun, tekanan untuk terus beradaptasi dengan teknologi juga menjadi beban tersendiri, terutama bagi guru yang memiliki keterbatasan akses atau kompetensi teknis.
Karakter Luhur
Perjuangan menempa karakter luhur di era digital memerlukan pengorbanan besar. Guru sering harus meluangkan waktu di luar jam kerja untuk belajar teknologi baru, mendesain media pembelajaran, atau memberikan bimbingan tambahan kepada siswa. Di sekolah-sekolah swasta dengan anggaran minim, keterbatasan fasilitas juga menjadi tantangan, sehingga banyak guru yang rela menggunakan sumber daya pribadi demi kelancaran pembelajaran.
Namun, hasil dari perjuangan ini sungguh bermakna. Ketika siswa mampu menunjukkan akhlak yang baik, menggunakan teknologi secara bijak, dan memiliki integritas, maka semua pengorbanan guru terbayar. Sebab, keberhasilan seorang siswa dalam mengamalkan nilai-nilai agama adalah cerminan nyata dari keberhasilan pendidikan karakter.
Di tengah derasnya arus digital, peran guru sebagai penjaga nilai-nilai moral tidak tergantikan. Guru PAI memiliki tugas mulia untuk tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga membimbing siswa agar menjadi individu yang bertanggung jawab dan bermartabat. Pendidikan karakter harus terus menjadi prioritas, meski tantangan di depan semakin kompleks.
Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024 ini, mari dijadikan sebagai momen sebagai pengingat bahwa perjuangan guru adalah pondasi kokoh bagi masa depan bangsa. Dengan dedikasi, ketulusan, dan inovasi, guru akan terus menjadi lentera yang menuntun generasi muda menuju jalan yang lurus.
Selamat Hari Guru Nasional 2024. Terima kasih kepada semua guru yang telah menempa karakter luhur di tengah gelombang perubahan zaman. Semoga perjuangan ini menjadi ladang pahala yang berlipat ganda.
***
*) Oleh : Muslih, Mahasiswa KPI STAIMAS Wonogiri dan Penyuluh Agama Islam Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri.
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Rizal Dani |