Kisah Inspiratif Wawa: Anak Binjai yang Berprestasi

TIMESINDONESIA, BOGOR – Dikenal luas di kalangan teman dan penggemarnya, Nazwa atau yang akrab dipanggil Wawa, merupakan sosok yang penuh dengan bakat dan kecerdasan. Nama panggilannya, Wawa, menjadi identitas yang melekat erat dengannya, terutama di lingkungan Medan, tempat kelahirannya di Binjai pada tanggal 17 April 2003. Sejak kecil, Wawa telah menunjukkan minat yang besar dalam berbagai bidang, terutama dalam dunia seni dan pendidikan.
Saat ini Nazwa berusia 20 tahun dan akan segera menginjak usia 21 tahun pada bulan April mendatang. Sejak kecil, Wawa telah menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap pendidikannya. Perjalanan pendidikan Nazwa dimulai dari SD Ahmad Yani di Kota Binjai hingga SMA Negeri 2 Kota Binjai. Selama masa pendidikan dasar hingga menengah atas, Nazwa aktif terlibat dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi, termasuk menjadi Duta Pelajaran tentang narkoba dan berpartisipasi dalam berbagai ajang seperti Duta Genre di Sumatera Utara.
Advertisement
Setelah lulus SMA, Nazwa melanjutkan pendidikannya di Sekolah Vokasi Universitas IPB, dengan program studi Manajemen Agribisnis. Di kampus, Najwa tetap aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan, termasuk menjadi anggota BEM Sekolah Vokasi Departemen Pendidikan dan Keilmuan, mengabdi pada masyarakat di Kota Lombok dalam komunitas “Milenial mengabdi”, serta Kabinet Akar Asa. Nazwa juga terlibat dalam berbagai acara kampus dan proyek bersama dosen, serta menjadi Duta IPB Batch 8.
Tidak hanya itu, Wawa juga menjelajahi dunia kreatif sebagai konten kreator di media sosial seperti TikTok dan Instagram. Sebagai sosok inspirator di media sosial, ia dipercaya menjadi Brand Ambassador beberapa merek, salah satunya merek Emina. Selain itu, Wawa sering menjadi MC, moderator, atau narasumber di berbagai acara terkait public speaking dan personal branding.
Pengalamannya yang luas tidak membatasi dirinya untuk hanya berkembang di dalam negeri, tetapi juga mencakup pengalaman internasional saat menjadi wakil Indonesia pada acara Summer Course di luar negeri dan melakukan pertukaran pelajar ke Malaysia di Universitas Sultanah Bahiyah, khususnya dalam mata kuliah Komunikasi Digital dan Media.
Namun, di balik kesibukannya Wawa memahami bahwa hidup yang hanya berkutat pada pekerjaan dapat menyebabkan kelelahan dan kejenuhan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, ia secara cermat mengatur jadwalnya agar memberikan waktu untuk bersantai dan menikmati momen luang.
Selain itu, dalam menentukan jalur karirnya, Wawa menunjukkan ketegasan dan kemandirian yang luar biasa. Wawa dapat diibaratkan sebagai seorang "bunglon" yang mampu beradaptasi dan memposisikan dirinya dengan baik di berbagai lingkungan.
Wawa mengalami titik balik yang signifikan dalam perjalanan pendidikannya. Awalnya, dia bercita-cita untuk kuliah di UPN Jogjakarta, namun tidak berhasil diterima melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN. Tetapi, dia diterima di IPB melalui jalur raport di Sekolah Vokasi Universitas IPB. Namun, pengalaman di IPB menjadi titik balik bagi Wawa. Di sana, dia menemukan passion-nya dalam fashion dan public speaking, meskipun jurusan yang diambil tidak langsung berkaitan.
Seiring berjalannya waktu, Wawa bahkan berhasil mendapatkan pekerjaan di bidang marketing communication, yang menunjukkan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Dalam menghadapi setiap rintangan dan meraih kesuksesan, Nazwa memegang teguh prinsip sikap tulus dan ikhlas.
Baginya, menjadi sumber pengetahuan dan inspirasi bagi anak-anaknya kelak jauh lebih berharga daripada bergantung pada mesin pencari seperti Google atau orang lain di sekitarnya. Semangat dan dedikasi inilah yang mendorongnya untuk terus berjuang dan menjadi wanita yang memberikan pengaruh positif pada lingkungan sekitarnya.
Semoga perjalanan kehidupan Anak Binjai, Wawa dapat menjadi sumber inspirasi dan energi baru bagi kita semua, mendorong setiap orang untuk mengejar impian mereka dengan tekad yang kuat dan keteguhan hati. Wawa berharap agar kita semua dapat meraih hal-hal yang kita impikan, sambil tetap menjaga kesehatan dan kebahagiaan dalam setiap langkah perjalanan kita.
***
*) Oleh: Defika Tasya Salsabila, Mahasiswa Program Studi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi Universitas IPB
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
_____
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Sholihin Nur |