Dampak Lukisan AI terhadap Seniman Tradisional

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam era digital sekarang teknologi telah mengalami banyak perkembangan dan kemajuan. Teknologi memiliki peran penting dan melekat dengan kehidupan manusia sekarang ini. Teknologi berkembang dari waktu ke waktu dan mengalami kemajuan seiring dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi manusia.
Teknologi membantu manusia dalam kehidupan mereka sehari-hari dengan memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan, pekerjaan, seni, music, dan berbagai aspek lainnya.
Advertisement
Salah satu dari hasil perkembangan teknologi tersebut adalah AI. AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan atau ilmu computer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang pada umumnya terkait dengan kecerdasan kita manusia seperti pembelajaran, pengenalan gambar, dan komunikasi. AI dapat mengumpulkan data dalam jumlah besar dari beragam sumber, mulai dari sensor pintar, alat pemantauan, konten buatan manusia, dan log system.
Tujuan penggunaan AI adalah untuk menciptakan sistem pembelajaran mandiri yang memperoleh makna dari data. AI kemudian dapat menggunakan pengetahuan ini untuk memecahkan masalah baru seperti halnya manusia. Misalnya, teknologi AI dapat merespons ucapan manusia secara bermakna, membuat gambar dan teks asli, serta mengambil keputusan berdasarkan masukan data real time.
Dunia usaha dapat mengintegrasikan kemampuan AI ke dalam aplikasi untuk mengoptimalkan proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan mempercepat inovasi.
AI memiliki berbagai kemampuan untuk meniru atau menciptakan sesuatu contohnya adalah dibidang seni yaitu lukisan. AI dapat membuat sebuah lukisan dalam waktu yang terbilang cepat hanya dengan mengetikkan prompt, hasilnya akan sesuai dengan perintah yang kita ketikkan.
Hal ini tentu cukup disukai banyak orang karena mereka bisa mendapatkan lukisan atau karya seni rupa yang mereka inginkan dengan hanya mengetikkan kalimat parintah pada prompt. Tidak hanya itu, AI juga dapat membantu seniman-seniman pemula untuk mendapatkan ide atau gambaran contoh karya yang akan mereka pakai sebagai bahan inspirasi mereka.
Lalu yang menjadi permasalahan adalah Lukisan AI ini berdampak buruk bagi Seniman Tradisional. Mengapa? Karena AI dapat membuat pekerjaan mereka tergantikan. Tidak hanya itu Lukisan AI juga mencuri atau memakai Art dan Art Style dari para seniman yang sudah ada. Lukisan AI memakai art style dari seniman tanpa izin secara konsensual untuk gaya yang dipakai dalam membuat lukisan.
Hal ini tentunya sangat merugikan para Seniman Tradisional. Mereka merasa dirugikan tentunya karena calon konsumen mereka lebih menyukai karya lukisan yang dibuat oleh AI karena mereka bisa mendapatkan karya yang mereka mau secara mudah dan cepat.
Tentunya hal ini juga dianggap tidak adil bagi seniman tradisional karena untuk mendapatkan suatu art style yang nantinya akan menjadi sebuah ciri khas dan identitas karya itu tidaklah mudah. Untuk mendapatkan sebuah art style pelukis harus selalu melatih bakat mereka dengan selalu melukis dan menggambar hingga mereka menemukannya. Waktu untuk mendapatkannya juga tidak memiliki ketentuan atau relative karena ada yang mendapatkan art style mereka dalam hitungan mingguan, bulanan, bahkan ada juga yang tahunan.
Dengan adanya Lukisan AI ini juga membuat harga dari seni artistik seperti concept art jatuh. Konsumen akan lebih memilih menggunakan AI untuk membuat concept art untuk pekerjaan atau kebutuhan mereka karena biaya yang jauh lebih murah dan juga kecepatan menghasilkan karyanya sangat cepat dan mudah.
AI memang dapat membantu para seniman dalam membuat karyanya yaitu sebagai tempat eksplorasi dan kreativitas mereka. Akan tetapi hal ini juga dapat menjadi masalah karena para seniman akan merasa ketergantungan dalam proses pembuatan seni mereka. AI juga berpotensi mengurangi kemampuan berimajinasi dan inovasi seniman dan akhirnya kemampuan ini tumpul.
Hal ini juga dapat mengurangi keterampilan dan keahlian tradisional yang mereka miliki. Masalah ini tentunya menjadi tantangan dalam menghargai nilai dan keahlian dalam seni tradisional.
Solusi untuk menghadapi dampak dari Lukisan AI ini adalah Para seniman dan pelaku industri perlu beradaptasi dengan mempelajari mengenai AI jika ingin terus bersaing dan mengikuti tren yang ada. Lalu AI seharusnya di setting untuk memiliki art dan art style mereka sendiri karena hal ini akan menimbulkan pertanyaan etika seperti kepemilikan, hak cipta, dan penggunaan karya seni yang dihasilkan. AI juga perlu di regulasi demi menghindari pelanggaran penggunaan. (*)
* Penulis adalah Garry Leroy S.N. Siahaan, mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University
***
*) Tulisan Opini Forum Mahasiswa ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
______
*) Forum Mahasiswa atau rubrik opini di TIMES Indonesia khusus untuk mahasiswa. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Rifky Rezfany |