Menggagas Transformasi Digital: Peran PMII dalam Era Society 5.0
TIMESINDONESIA, MALANG – Society 5.0, merupakan gagasan terbaru yang membawa implikasi besar dalam proses transisi ke era digital. Berbeda dengan Revolusi Industri 4.0 yang lebih fokus pada otomasi, Society 5.0 menempatkan manusia di tengah perubahan, menggabungkan kecerdasan manusia dan mesin.
PMII, sebagai organisasi kepemudaan, harus aktif dalam menghadapi tantangan ini. Dari penyelenggaraan forum diskusi hingga implementasi kebijakan inovatif dan langkah konkret yang harus diambil.
Advertisement
Transformasi Digital PMII
Slogan "Digital untuk Semua" dari Ketua Umum PB PMII, Sahabat Muhammad Abdullah Sukri, menunjukkan komitmen untuk menciptakan infrastruktur digital. Aplikasi E-PMII menjadi langkah awal dalam membangun sistem manajemen kaderisasi yang lebih efisien.
Namun, perlu diingat bahwa digitalisasi bukan hanya soal teknologi, melainkan juga mengenai pemahaman akan pentingnya perubahan tersebut. Internalisasi konsep digitalisasi harus melibatkan semua tingkatan kepengurusan agar terwujud transformasi organisasi yang efektif.
Digitalisasi bukan Sekadar Soal Kaderisasi
Digitalisasi tidak akan menggantikan sepenuhnya proses kaderisasi tradisional. Meskipun pelatihan daring efektif dalam memberikan sumber belajar, aspek psikomotorik dan afektif lebih baik diajarkan secara langsung.
Sebelum membangun platform digital, penting untuk memiliki landasan kebijakan yang kuat. Hal ini akan memastikan bahwa implementasi gagasan tidak hanya sekadar pembangunan teknologi, tetapi juga memberikan manfaat yang jelas bagi organisasi.
Menuju 63 Tahun PMII: Masa Depan Digital
Saat memasuki usia yang ke-63, PMII harus menjadi pelopor dalam digitalisasi organisasi. Pasca pandemi, pola kaderisasi dan gerakan harus disesuaikan dengan kebutuhan zaman.
Meningkatkan kesadaran akan transformasi digital dan melibatkan seluruh elemen organisasi menjadi kunci utama. Selain itu, penguatan branding sebagai organisasi yang modern tanpa kehilangan esensi sebagai agen perubahan juga perlu diperhatikan.
Dalam merayakan hari jadi PMII ke-63 diharapkan dapat merilis paradigma baru yang akan mengarahkan langkah organisasi ke depan, sehingga digitalisasi tidak hanya menjadi tren, tetapi juga menjadi kebutuhan yang visioner.
***
*) Oleh : Syahril Batman, Ketua Rayon Sunan Bonang PMII Unisma.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
____
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Sholihin Nur |