Forum Mahasiswa

Dampak Teknologi pada PMO dan Konten Pornografi

Sabtu, 25 Mei 2024 - 08:33 | 41.58k
Sri Wahyuni, Ketua HMPS Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas KH Mukhtar Syafaat.
Sri Wahyuni, Ketua HMPS Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas KH Mukhtar Syafaat.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dalam era di mana berkembangnya teknologi yang semakin pesat. Dan begitu mudah dan cepatnya dalam mengakses berbagai informasi baik seperti di media sosial. Sehingga tidak dipungkiri dalam menemukan berbagai vidio, gambar, music dan lain-lain untuk saat ini sangat begitu mudah. Ini menjadi bukti bahwa kecanggihan teknologi abad 21 tidak main-main. 

Hadirnya teknologi sangat begitu menguntungkan bagi semua kalangan. Baik pada kalangan orang tua, remaja sampai anak yang masih di bawah umur semua akan mudah mengakses apapun yang diinginkan. Namun kenyataannya dengan kehadiran teknologi yang semakin canggih, tidak semua teknologi yang ada itu dapat dimanfaatkan dengan baik. 

Advertisement

Melihat dari fenomena yang ada, banyak dari anak usia di bawah umur yang belum mampu memanfaatkan teknologi dengan baik. Mereka malah menggunakannya untuk menemukan hal-hal negatif, seperti halnya menonton vidio pornografi yang berimbas pada kebiasaan PMO. Kebiasaan menonton vidio dewasa atau pornografi tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa ternyata yang paling parah sudah biasa banyak ditonton oleh anak-anak yang masih di bawah umur. Sebenarnya untuk apa sih! Apakah untuk senang-senang ataukah memuaskan birahinya.

Sungguh dilema dengan keadaan, yang semestinya pemuda Indonesia sebagai agen pembawa perubahan bangsa tetapi malah sebaliknya.

Hey, Apa Kabar Pemuda Indonesia?

Ramainya muncul istilah PMO baru-baru ini di berbagai platform di media sosial. Salah satunnya media sosial tiktok yang trending membahas tentang sebuatan PMO. Lantas apa itu PMO? PMO atau porn, masturbate dan orgasm adalah suatu aktivitas dengan cara memuaskan diri melalui aktivitas seksual, seperti melakukan mastubasi dengan menonton konten pornografi. Istilah PMO sendiri di tahun-tahun ini sangat populer dan menjadi perbincangan bagi para ahli-ahli medis.

Kebiasaan negatif ini dapat terjadi pada siapa saja, oleh siapa saja dan untuk siapa saja. Tanpa terkecuali pada anak-anak yang berada di bawah umur. Orang yang kecanduan PMO akan selalu memuaskan dirinya sampai kepuncak orgasme atau mengeluarkan sperma dari alat kelaminnya. 

Hadirnya kebiasaan buruk seperti ini, tidak lain dari keinginan memuaskan dirinya yang disalurkan lewat berbagai cara. Salah satunya dengan menonton konten dewasa atau pornografi. Hobi menonton vidio pornografi dapat menyebabkan rasa ketagihan terus-menerus. Dan akan timbul rasa kesenangan saat menontonnya. Itu pun akan terus-menerus dilakukan selama kesadaran diri tidak timbul pikiran akan menonton pornografi itu hal yang salah, tidak benar dan harus ditinggalkan.

Rasa senang itu timbul ternyata dipengaruhi oleh hormon ada di dalam tubuh atau yang biasa disebut dopamin. Hormon dopamin adalah senyawa kimia di otak yang berperan untuk menyampaikan rangsangan ke seluruh tubuh. Yang mana dapat memengaruhi berbagai aktivitas manusia, mulai dari kemampuan mengingat hingga menggerakkan anggota tubuh. Saat diproduksi dengan tepat akan meningkatkan suasana hati yang senang dan bahagia. Namun kekurangan hormon ini akan membawa risiko yang berujung depresi. 

Kurangnya hormon dopamin ternyata berawal dari kebiasaan menonton vidio pornografi. Efek dari seringnya menonton pornografi akan berimbas pada aktivitas kehidupannya. Seperti sulit konsentrasi, perubahan emosi, sering menyendiri, mengakibatkan kerusakan pada otak, pembengkakan sekitar area kelamin, dan yang paling parah pikiran selalu tergelut oleh nafsu. Dari semua hal tersebut akan meningkatkan eksplorasi seks pada remaja sehingga dapat terjadi perilaku seks bebas dan perilaku seksual beresiko. 

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto menyebutkan bahwa Indonesia masuk peringkat keempat sebagai negara dengan kasus konten pornografi anak terbanyak. Di prediksi temuan konten kasus pornografi pada anak Indonesia mencapai 5.566. 015 kasus. Indonesia tercatat peringkat keempat secara Internasional dan peringkat kedua secara regional ASEAN. Data tersebut diungkap dalam konferensi Kemenko Polhukam, Kamis, 18 April 2024.

Data tersebut menunjukkan bahwa memperihatinkan kondisi pemuda Indonesia sekarang. Pornografi merupakan adiksi baru yang tidak tampak pada mata, tidak terdengar oleh telinga, namun menimbulkan kerusakan otak yang permanen bahkan melebihi kecanduan narkoba. Oleh karena itu, diperlukan suatu pembinaan dan pengawasan dari semua kalangan, khususnya untuk anak-anak, yang masih di bawah umur agar bisa terhindar dari bahaya konten pornografi. 

Orang tua sangat menjadi subjek utama dalam membawa pola perubahan pada anak. Orang tua harus memberikan perhatian lebih, kasih sayang, mendampingi anak ketika mengakses internet, membatasi anak dalam penggunaan gawai dan memberikan arahan konten yang sesuai dengan usia di masa perkembangan. 

Peran orang tua sangat begitu penting dalam mendidik perkembangan seorang anak. Anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik selama lahir dilingkungan yang baik. Bahkan sebaliknya anak akan tumbuh dan berkembang dengan tidak baik selama ada dan dilahirkan dari lingkungan yang tidak baik. Baik itu lingkungan keluarga, masyarakat dan sosial.

***

*) Oleh : Sri Wahyuni, Ketua HMPS Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas KH Mukhtar Syafaat.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES