Meneropong Rekam Jejak Srikandi Calon Gubernur Jawa Timur

TIMESINDONESIA, MALANG – Pilkada serentak akan segera bergulir, kini kursi pilgub jatim diduduki oleh tiga srikandi yang mencalonkan diri sebagai calon gubernur. Antara lain Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak, kemudian Tri Rismaharini berpasangan dengan Zahrul Azhar Asumta, serta Luluk Nur Hamidah berpasangan dengan Lukmanul Khakim.
Kita semua tahu pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto merupakan gubernur dan wakil gubernur jatim sebelumnya yang kembali mencalonkan diri untuk mengabdi terhadap masyarakat Jawa Timur. Selama mereka menjabat ada beberapa pencapaian untuk Jawa Timur yang dapat mereka capai tercatat hingga kini, ada 631 penghargaan baik regional, nasional maupun internasional yang sudah diraih sejak Februari 2019 sampai dengan akhir September 2024.
Advertisement
Hal tersebut merupakan kinerja luar biasa dari super team seluruh OPD di Pemprov Jatim, serta kolaborasi yang baik dari berbagai pihak. Lalu pada tahun 2020 Pemprov Jatim berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem secara signifikan dari angka 4,40%. Kemudian menurun menjadi 2,23% di tahun 2021.
Pada tahun 2022 turun kembali menjadi 1,56%. Kemudian jawa timur juga merupakan Provinsi Lumbung Pangan Nasional. Hal tersebut ditunjukkan pada sektor pertanian, di mana pada tahun 2020, 2021 dan 2022. Antara lain jagung, cabe, bawang merah, mangga, pisang, dan mawar.
Kemudian Tri Rismaharini merupakan mantan mentri sosial pada kabinet Indonesia maju sejak 23 Desember 2020 beliau menjabat dan beliau juga pernah menjabat sebagai Wali Kota perempuan pertama di Surabaya 28 september 2010 sampai dengan 28 September 2015 kemudian 17 Februari 2016 sampai dengan 23 September 2023.
Pada saat beliau memimpin, Kota Surabaya telah meraih 8 kali piala kencana secara berturut-turut pada tahun 2011 hingga 2018 dalam kategori kota metropolitan. Selain itu Surabaya pernah menjadi kota yang terbaik partisipasinya se asia pasifik versi Citynet pada tahun 2012 atas keberhasilan dalam mengelola lingkungan.
Masih banyak lagi tentunya pencapaian yang telah di raih Tri Rismaharini pada saat menjabat wali kota surabaya. Oleh karena itu dinilai berhasil melakukan banyak terobosan baik tentang lingkungan yang berhasil mengubah kota metropolitan yang tertata, kaya, akan taman lanskap dan ruang hijau lainnya.
Dan srikandi yang terakhir yakni Luluk Nur Hamidah adalah seorang politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di dapil Jawa Tengah IV sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024. Sebelum kesana beliau pernah menjadi ketua umum dari organisasi Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) putri pada tahun 1997-2000.
Beliau juga pernah menjadi wakil ketua sekertaris jenderal PP RMI-PBNU pada tahun 2005-2010. Kemudian juga pernah tercatat menjadi pengurus pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (PP LKK NU) dan KNPI. Serta pernah menjadi konsultan di sekolah Citra Alam hingga Direktur Yayasan Masyarakat AHIMSA pada tahun 2001-2010.
Dari penjelasan diatas mana yang lebih cocok untuk role kepemimpinan di Jawa Timur. Secara administrasi Jawa timur memiliki 29 Kabupaten dan 9 Kota, dari beberapa Kabupaten dan Kota tentunya masih banyak hal-hal yang tertinggal antara lain: infrastruktur yang kurang merata, sektor pendidikan pun memiliki nasib yang miris, padahal kualitas sumber daya manusia menjadi kunci penting dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang gemilang.
Kita semua tahu, bahwasannya sektor pertanian sangat memberikan dampak yang besar, berdasarkan hasil sensus pertanian 2023 BPS Pusat, petani milenial di Jatim menduduki peringkat pertama nasional sebanyak 971.102 orang atau sebesar 15,71% yang sudah mengungguli provinsi Jateng 625.807 orang, Jabar 543.004 orang.
Sumut 361.814 orang, Sumsel 340.436 orang, Lampung 337.487 orang, Sulsel 272.817 orang, NTB 225. 483 orang, NTT 225.185 orang dan Aceh 222.879 orang. Tetapi masih saja petani kesulitan mendapatkan pupuk subsidi bahkan merasa resah atas mahalnya pupuk tersebut yang gak sebanding dengan harga jual panen dari petani.
Oleh karena itu diharapkan 3 srikandi yang mencoba memperebutkan tahta di kerjaan majapahit mampu membawa banyak sekali perubahan khususnya dikalangan masyarakat menengah kebawah agar bisa merasakan kesejahteraan hidup. Baik itu melalui bantuan-bantuan sosial nantinya, lapangan pekerjaan yang sangat luas dan mudah terjangkau, sistem pendidikan yang lebih efisien dan praktis agar semua kalangan masyarakat ekonom merata dalam mengenyam bangku pendidikan serta mampu menopang peningkatan ekonomi yang signifikan.
***
*) Oleh : Syahrul Faiz, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Islam Malang.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Rizal Dani |