Kopi TIMES

Cristiano Ronaldo, Tidak Sarapan Rawon Di Sini….

Rabu, 11 Maret 2015 - 20:32 | 147.01k
Akhmad Bayhaqi Kadmi. Foto: Dok MalangTimes
Akhmad Bayhaqi Kadmi. Foto: Dok MalangTimes
Kecil Besar

TIMESINDONESIA – Menu sarapan bisa sekedar minum? Anda pasti kurang setuju. Karena sarapan lezat jika menu beraneka rasa. Semisal, sepiring nasi hangat, dipeluk sayur hijau, tauge dan irisan timun, diguyur bumbu pecel pedas. Sebongkah tempe gurih, bisa ditambah ayam goreng. Itulah sarapan khas di waktu pagi. Jika kurang nendang, karena anda bukan penyuka sayur. Pastinya, bisa memilih rawon, sup hitam yang sedap. Empal sapi empuk bisa bergumul di antara nasi dan kuah. Lebih lezat lagi jika mendol dan tempe menyusul. Setiap sendok diantar ke mulut menambah nikmat pagi, bagi para aktifis sarapan. Bagi penyuka bubur, sarapan makin nikmat jika sajian beras lengket itu bertabur abon ayam serta irisan cakwe. Kecap asin plus sambel, menggelitik rasa hingga suapan terakhir.

Ah, sarapan, selalu saja jadi peristiwa penggoda rasa. Tak urung bernilai sejarah. Kisah kecil sebelum berangkat sekolah, saya disuap nasi goreng ceplok, seolah masih kemarin pagi. Atau tergesa menghambur ke warung sekolah, santap soto ayam, di jam istirahat pertama, semasa SMA. Semua melukiskan sarapan, unsur pendukung usia pertumbuhan. Hingga waktu beranjak di usia 40 tahun. Saya makin istiqomah sarapan. Menunya jangan tanya, tak habis kiranya tulisan ini mendaftar menu.

Advertisement

Sampai suatu hari, seorang teman lama menyapa. “Hey, mas sampeyan kok makin gendut aja ?”. Sapaan bernada menjengkelkan, keluar dari seseorang yang lama tak bersua. Tapi saya heran juga. Dulu semasa kuliah dia mahasiswi kategori gendut. Kini zaman berubah, saya pemilik tubuh melar itu. Sedangkan, Sofie Dafi, kawan lama itu justru langsing 180 derajat. “ayo sarapan bareng Cristiano Ronaldo, di depot saya, di pasar Merjosari. Buka mulai jam 6 pagi”, undangnya kemudian.

Mulanya, saya tak peduli. Mana mungkin pemain bintang Real Madrid itu nongkrong di Pasar Merjosari. Rumah CR7 di Santo Antonio, Portugal, jutaan kilometer dari pindahan pasar Dinoyo itu. Tetapi yang saya ingat, bahwa sarapan pagi di sana, dijanjikan bakal menyehatkan badan. Bonusnya, perut buncit, tubuh bengkak, jadi melangsing secara menggembirakan.

Karena penasaran, saya nekad datang ke Merjosari. Depot berwarna hijau terbuka bagi siapa saja. Tak tersedia rawon di sana. Juga tak ada menu pecel, lodeh, bakso seperti puluhan warung di sekitarnya. Di sana ada timbangan untuk cek kesehatan. Usai ditimbang, tersaji menu jus nutrisi yang segar. Boleh pilih rasa strawberry, coklat atau vanila. Sebatang pisang atau irisan alpukat memeluk perut jadi kenyang. Ketika pertama kali minum, Cristiano Ronaldo tersenyum di samping saya. Posternya memegang gelas shake yang sama. Minuman segar racikan Herbalife. Konon, pesepakbola hebat di ranah Eropa ini, minum 8 gelas sehari. Fisiknya seperti tak kenal lelah membuahkan gol di setiap laga.

Saya harus ketularan Cristiano Ronaldo. Meski tidak delapan gelas, setidaknya bisa sarapan mirip pencetak gol terbanyak sepanjang masa. Biar tidak acapkali sombong, “Roro Mendut mangan duren, biar gendut asal keren”.

Oleh: Akhmad Bayhaqi Kadmi

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Publisher : Satria Bagus
Sumber : =

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES