Kopi TIMES

Angkatan Kerja Indonesia Pada Sub-Sektor Peternakan

Rabu, 06 Februari 2019 - 16:48 | 190.28k
ILUSTRASI - Peternakan Sapi. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
ILUSTRASI - Peternakan Sapi. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATUBAGAIMANA performansi sumberdaya manusia yang diharapkan terjadi perubahan sikap dan kehidupan dengan adanya program gertak birahi inseminasi buatan (GBIB) dan upaya khusus sapi induk wajib bunting (UPSUS SIWAB)? Badan Pusat Statistik  memiliki beberapa program sensus/pendataan. Salah satu pendataan untuk mengetahui performasi SDM yaitu sakernas. Secara umum, tujuan Sakernas (sensus angkatan kerja nasional) adalah menyediakan data pokok ketenagakerjaan. Secara khusus, Sakernas bertujuan untuk memperoleh informasi data jumlah penduduk yang bekerja, pengangguran, dan penduduk yang pernah berhenti/pindah bekerja, serta perkembangannya dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional. Berdasarkan sakernas 2017 diketahui beberapa informasi seperti tersaji pada diagram-diagram berikut;

opini-sektor-peternakan2.jpgPersentase lapangan pekerjaan berdasarkan jenisnya. (FOTO: Istiemewa)

Advertisement

Dari data diagram gambar 2 di atas, lapangan pekerjaan di sektor pertanian mendominasi hingga 31,9 %, hal ini menunjukkan bahwa potensi dan sumberdaya pertanian Indonesia memberikan kontribusi memperoleh sumber pendapatan bagi masyarakat Indonesia, dengan tingkat ketrampilan dan teknologi yang mampu dilakukan oleh mereka. Lapangan pekerjaan yang diminati berikutnya adalah bidang perdagangan mulai usaha retail, asongan, jual-beli, pertokoan, hingga eksport-import. Kemudian disusul bidang jasa kemasyarakatan, industri pengolahan, bangunan, angkutan-pergudangan-komunikasi, keuangan-persewaan, pertambangan-penggalian, listrik-gas dan air (0,3 %).

Jumlah angkatan kerja di sektor pertanian berjumlah 36.956.111 orang. Angka tersebut terdistribusi diberbagai sub-sektor sebagai berikut,

opini-sektor-peternakan3.jpgJenis Serapan Tenaga Kerja. (FOTO: Istimewa)

Lapangan pekerjaan sektor pertanian yang paling diminati adalah bidang tanaman pangan, kemudian tanaman perkebunan, baru sub-sektor peternakan pada urutan ketiga yang disusul dengan sub-sektor hortikultura. Peternakan terdiri dari 4.203.641 orang ( 11,4%). Hal ini menunjukkan bahwa memilih usaha di bidang peternakan memiliki resiko kematian dan pencurian ternak yang nilainya cukup tinggi, dengan pemeliharaan yang relatif lama disamping tingkat keterampilan atau Pendidikan yang masih rendah dan pemilikan lahan yang relatif terbatas untuk penyediaan pakan hijauan yang dibutuhkan setiap hari.

Akankah sistem pembagian warisan sebagai rata-rata budaya suku-suku daerah di Indonesia dapat menjadi penguatan sumberdaya bagi usaha-usaha pada sub-sektor peternakan masa yang akan datang? (*)

 

*)Ir. Tri Handajani, M.Agr/Widyaiswara kompetensi Penyuluhan BBPP Batu, 26/01/2018

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES