Kopi TIMES

Lailatul Qadar

Selasa, 28 Mei 2019 - 02:03 | 68.61k
Noor Shodiq Askandar, Ketua PW LP Maarif NU Jawa Timur dan Wakil Rektor 2 Universitas Islam Malang. (Grafis: TIMES Indonesia)
Noor Shodiq Askandar, Ketua PW LP Maarif NU Jawa Timur dan Wakil Rektor 2 Universitas Islam Malang. (Grafis: TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Terdapat satu malam yang paling ditunggu tunggu oleh ummat Islam saat bulan ramadhan. Hadirnya malam yang lebih baik dari seribu bulan (atau kurang lebih delapan puluh tiga tahun). Pada malam itu, para malaikat dan malaikat jibril dengan izin Allah swt untuk mengatur segala urusan. Sungguh mala mini begitu mulia, sebagaimana digambarkan dalam beberapa ayat Al Qur’an.

Sesungguhnya kami menurunkan (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. Dan sesungguhnya kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah (ad dukhan 3-4).

Advertisement

Sesungguhnya kami telah menurunkan (Al Qur’an) pada malam kemuliaan (Al Qodar ayat 1).

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu malaikat-malaikat dan malaikat jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai dengan terbit fajar (Al Qodar 3-5).

Terkait dengan lailatul qodar, Rasulullah saw memberikan petunjuk :

Carilah lailatul qodar pada sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan (HR Bukhori)

Carilah lailatul qodar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan (HR Bukhori)

Hadits ini juga diperkuat  dengan waktu yang lebih spesifik sebagaimana hadits dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah saw bersabda : Carilah lailatul qodar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa (HR Muslim).

Begitu pentingnya malam tersebut sampai diajarkan dalam beberapa ayat Al Qur’an dan Al Hadits, karena sebagaimana pendapat Quraish sihab bahwa lailatul qodar dipahami sebagai penetapan Allah swt bagi perjalanan hidup manusia.

Manusia hanyalah mahluq Allah swt yang penuh dengan kelemahan. Dengan kewajiban berikhtiyar untuk hidup yang lebih baik. Oleh karena itu mereka semua berusaha dan berlomba-lomba melakukan kebaikan, agar pada malam penetapan betul betul mendapatkan keberkahan dan kemuliaan dalam kehidupannya kelak. Tidak ada satupun yang ingin kehidupannya menjadi terpuruk.

Dengan usaha untuk bisa bertemu dengan malam lailatul qodar, semua berharap kehidupan yang meningkat, manfaat, dan barokah di dunia maupun di akhirat. Kehidupan dunianya baik, tetapi juga kelak berharap mendapatkan kebaikan di hari akhir. Bahkan semua juga berharap agar dijauhkan dari api neraka.

Sungguh jika ini semua bisa didapat, insyaallah akan ada perubahan dalam perjalanan kehidupan dan ibadahnya. Rizqinya makin berkah, hidupnya makin manfaat, dan ibadahnya juga makin baik diterima oleh Allah swt. Akhirnya, semoga kita semua bisa bertemu dan mendapatkan keberkahan lailatul qodar (*)

 

*Penulis, Noor Shodiq Askandar, Ketua PW LP Maarif NU Jawa Timur dan Wakil Rektor 2 Universitas Islam Malang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES