
TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Jika programmer menjadi favorit di Inggris/United Kingdom (UK), engineering di Japan, dan Lawyer di Amerika (US). Maka, guru menjadi profesi favorit di Finlandia.
Posisi profesi guru di Finlandia sangatlah historikal. Kehadiran guru tidak bisa dilepaskan dari perjalanan sejarah Finlandia dalam membangun sistem pendidikannya menuju prestasi pendidikan terbaik di dunia.
Advertisement
Finlandia dalam membangun pendidikannya diawali dari kesabaran. Sehingga, posisi kualitas pendidikan yang jauh dari membanggakan dibandingkan dengan kualitas pendidikan negara tetangga, Denmark, Swedia, dan Norwegia. Finlandia berusaha untuk berkompetisi secara kolaboratif dengan Swedia. Secara terus menerus berkolaborasi dengan negara-negara tetangga yang akhirnya menempatkan kualitas pendidikan Finladia menjadi terbaik di dunia.
Darling-Hammond dan Lieberman (2012) mengidentifikasi ada beberapa faktor yang ikut berkontribusi terhadap kualitas pendidikan. Diantaranya, wajib belajar pendidikan dasar dengan hadirkan sekolah berkualitas, kurikulum berbasis model belajar modern, layanan pendidikan berkualitas untuk semua anak dengan ragam kebutuhan, dan otonomi daerah secara fungsional. Selain itu, faktor tanggung jawab terhadap layanan pendidikan dan perbaikan sekolah secara berkelanjutan yang keduanya bertumpu pada guru unggul (excellent teacher).
Keunggulan guru tidak hanya ditopang oleh latar belakang yang educated person dengan kualifikasi magister/master, melainkan juga kinerja akademik baik aktivitas instruksional maupun riset dan desiminasi/publikasinya. Di samping itu guru dan profesi mengajar sangat terkait dengan budaya nasional Finlandia.
Hal ini dibuktikan dengan tanggung jawab guru untuk mentransferkan nilai-nilai dalam membangun karakter bangsa. Selanjutnya juga diakui bahwa kemajuan bangsa Finlandia tidak bisa lepas dari pendidikan, membaca dan perbaikan diri (self-improvement). Semuanya ini yang membuat guru menjadikan profesi yang terhormat (admired/honored).
Di Finlandia, profesi guru congruent dengan nilai sosial inti Finlandia, social justice, peduli orang lain, dan kebahagiaan. Mengajar juga dipandang sebagai profesi mandiri yang mendapatkan respek dan pujian dari publik. Berdasarkan eksistensi dan pengakuan para lulusan sekolah menengah, bahwa profesi yang patut mendapatkan penilaian dan penghargaan tertinggi adalah guru, disusul profesi dokter dan para medis, arsitektur, dan lawyer.
Guru dan profesi mengajar Finlandia juga menuntut kemampuan riset. Karena itu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kemampuan berinovasi, serta pembelajaran harus berbasis riset. Atas dasar tuntutan seperti inilah, maka kualifikasi guru adalah berijazah Master atau Magister. Semua inilah yang membuat guru di Finlandia menjadi profesi favorit.
Walaupun guru menjadi profesi yang terfavorit di Finlandia, tidak berarti bahwa gajinya juga yang tertinggi. Gaji bukanlah dianggap paling penting sebagai profesi, tetapi faktor lain, di antaranya: prestise sekolah, otonomi profesional/akademik di sekolah, dan etos mengajar sebagai profesi yang melayani masyarakat, di samping sebagai karir yang menuntut pengetahuan dan keterampilan ilmiah. Sungguh mulia profesi guru di Finlandia, sehingga ber-impact terhadap kualitas pendidikannya.
Posisi guru di Finlandia tidak hanya di masa lalu dan masa kini saja memperoleh penghargaan dari pemerintah, melainkan juga ke depan diharapkan dapat diupayakan perbaikan secara terus menerus. Diharapkan sekali anak berpotensi unggul semakin banyak tertarik terhadap profesi guru.
Demikianlah beberapa lesson learnt dari Finlandia, semoga para pembuat kebijakan pendidikan Indonesia dapat mengadopsi berbagai hal terkait dengan eksistensi, pengakuan dan penghargaan terhadap guru, sehingga guru menjadi profesi favorit.
Alhamdulillah guru Indonesia sedikit meningkat ke-favoritannya sebagai profesi, semoga pada saat yang tidak lama menjadi profesi favorit. Memang pertimbangan guru menjadi profesi favorit sebenarnya tidak cukup dengan pertimbangan penghargaan duniawiyah, melainkan yang jauh lebih penting adalah penghargaan ukhrawiyah (karena ilmunya yang bermanfaat). Semoga. (*)
*) Penulis adalah Prof Dr Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Periode 2009-2017, anggota Mustasyar PW Nahdlatul Ulama (NU) DIY, Pengurus ICMI Pusat.
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Yogyakarta |