Kopi TIMES

Topeng Bali (yang) Penuh Mistis!

Senin, 01 Juli 2019 - 11:54 | 167.48k
Abdul Aziz.
Abdul Aziz.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Hati-hati jika anda wisata ke Bali. Ini pengalaman yang sulit aku lupakan. 

Kisah nyata. Ku tulis apa adanya. Tak kurang, tak lebih. Sungguh, bikin geger orang se Pasar! 

Advertisement

Suatu waktu aku ke Bali. Selain bicara soal kebangsaan, juga melepas penat. Tepatnya rekreasi. Jujur, kala itu belum ada tambatan hati.

Maklum, wajah pas-pasan. Pintar tidak. Apalagi keistimewaan lainnya. Praktis tak punya!

Begini. Setelah berkeliling seharian menyusuri tempat wisata: pantai pandawa, pantai kute, pantai sanur, mampir ke pasar tradisional. 

Aku ingin beli topeng Bali. Konon, tak sembarang orang bisa beli topeng di pasar itu. Ada cerita mistik yang mengiringi. 

Benar saja. Saat menghampiri penjual topeng, terlihat beberapa warga asing di area Bedak hijau itu. 

Rupanya, mereka juga hendak beli topeng. Lelaki bule bertubuh tambun tampak nyoba topeng paling pinggir. 

"S s sakit. S s sakiit. S s sakiiit," teriak bule yang ternyata cukup nguasai Bahasa Indonesia itu. 

Sontak. Penjual topeng terkejut! Aku dan beberapa orang yang menyaksikan peristiwa itu pun ikut panik. 

"Apa ini yang dimaksud mistis oleh banyak orang," tanyaku dalam hati. "Sudahlah. Tak jadi beli," gumamku pelan.

Tak pelak. Kejadian itu memantik reaksi warga pasar. Banyak orang berdatangan. Tapi bingung mau ngapain. "Ini Bali. Bukan Malang. Bukan juga Sumenep," kataku.

Karena si bule terus berteriak keras, beberapa orang bergegas menemui tokoh adat setempat. Lelaki tua berpakaian adat pun datang. 

Tanpa basa-basi, tokoh adat itu langsung mendekati si bule yang mengerang kesakitan. Sekitar 5 menitan sang tokoh adat yang dikenal sakti itu komat-kamit membaca mantra. 

Namun, warga AS itu tak kunjung sembuh. "T t tolong. T t toloong. T t tolooong," teriaknya terbata-bata. 

Tokoh adat pun bingung. Karena biasanya, tiap ada  'tragedi' topeng mistis, ia mampu mengatasi. Sembuh dan tak lagi kesakitan. 

Akhirnya, ia memanggil tiga orang tokoh adat lainnya, yang dianggap lebih sakti darinya.

Singkat cerita, ketiganya datang. Selain manjatkan doa, bakar dupa, khas Bali. Keempatnya serius dan yakin bisa menyembuhkan orang kerasukan itu.

"Pergi. Pergii. Pergiii! Enyahlah. Jangan kau ganggu wisatawan ini. Kembalilah ke asalnya," bentak para tukang adat itu. 

Kebiasaan ngusir makhluk halus yang selalu berhasil selama ini pun ternyata tak berhasil. 

Sebaliknya. Bukannya tambah sembuh itu bule, malah kian meraung keras! Wajah para tokoh adat pun pucat pasih.

Penduduk di pasar itu memadati toko topeng. Semua heran tak percaya. Empat tokoh adat yang biasanya mampu mengusir mahluk halus yang merasuk dalam topeng mistis Bali itu, kini gagal total. 

Sama sekali tak berkurang pengaruh mistis-nya. Warga asing yang masih mengenakan topeng kombinasi merah-hitam itu kejang-kejang. Teriak keras. Meraung tak karuan!

Di tengah kebingungan itu, salah satu warga, sebut saja Made Putu, usul pada tokoh adat. "Bagaimana jika topeng yang terpasang itu kita buka paksa dari kepala si bule?" tanyanya.

Para warga dan tokoh adat pun setuju. Lelaki bule itu didekati. Topeng yang bikin takut orang se pasar malam itu bersiap dibuka.

"Tidak. Tidaak. Tidaaak. Tolong. Toloong. Tolooong. Bantu. Bantuu. Bantuuu," pinta si bule memelas. 

Tiga orang coba memegang kedua tangan dan badan si bule yang terus memberontak! Satu orang lagi memegang topeng dan berupaya melepas paksa. 

Akhirnya, terbukalah topeng mistis yang menggegerkan itu. Apa sebenarnya yang terjadi? Makhluk halus apa yang menghinggap di topeng itu? 

Semua mata tak percaya! "Selama ini belum pernah ada kejadian seperti itu. Mistis, iya. Tapi mudah diatasi tokoh adat. Sedang ini, demikian mistisnya". Demikian pengakuan Made Arca. 

Semua mata tertuju pada tiga makhluk yang ada di bule itu. Terlihat makhluk kecil di area leher si bule. Dan, tokoh adat segera berupaya menangkapnya dengan tangan kosong.

Makhluk tersebut berhasil ditangkapnya. Kemudian dimasukkan ke kendi coklat yang dibawa tokoh adat. 

Anehnya, seketika bule itu berhenti meraung. "Syukur. Syukuur. Syukuur," ungkapnya sambil memegang daun telinganya.

Aku yang penasaran, makhluk apa gerangan yang menghinggap dan mengganggu si bule, izin ke tokoh adat untuk melihat yang ada di kendi itu. 

Masya Allaaah. Ternyata, tiga makhluk kecil itu, tak lain dan tak bukan adalah Tawon. Iya. Tawon. Rupanya, telinga si bule disengat tawon. 

Makanya, empat tokoh adat Bali angkat tangan. Tak mampu mengusir hal mistis di dalam topeng itu. (*)

 

Penulis, Aziz Progresif, Penulis, Penyuka Wisata Eksotik. Saran dan kritik: [email protected]

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES