Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Jangan Buat Allah Cemburu Dengan Pandemi Covid -19

Jumat, 20 Maret 2020 - 13:15 | 248.86k
Moh. Argus, S.Si, Pustakawan di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, Universitas Islam Malang (UNISMA)
Moh. Argus, S.Si, Pustakawan di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, Universitas Islam Malang (UNISMA)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Akhir akhir ini seluruh manusia di dunia merasakan keresahan dengan adanya Covid-19. Virus yang muncul dari Wuhan Cina sudah menjadi luas dan  tersebar di penjuru dunia. Kata “Corona’ dan “Covid-19” sudah tidak asing lagi di telinga manusia, baik dari kalangan ilmuan, pemerintahan, pengusaha sampai orang awampun kenal dengan  kata Corona dan Covid-19. Menurut ilmuan yang dikutip dari World Health Organization (WHO) Corona merupakan bagian dari keluraga virus yang menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Jika manusia terkena virus tersebut maka akan menunjukkan tanda-tanda penyakit infeksi saluran pernafasan, mulai dari flu, batuk dan sesak nafas, pada kasus yang parah infeksi ini menyebabkan sindrom pernafasan akut, gagal ginjal bahkan kematian.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

WHO juga menuturkan bahwa Covid-19 menjadi nama resmi dari virus corona yang berasal dari Wuhan China. Singkatan Covid-19 ini memiliki rincian makna yaitu Co adalah Corona, vi  adalah virus sedangkan d  adalah disease dan 19 merupakan tahun diidentifikasinya penyakit dari wabah penyakit yang pertama kali ditemukan, kebetulan pada saat itu virus corona ini ditemukan pada ahir bulan  tahun 2019 di Wuhan China. Virus ini sangatlah aneh, karena mampu  merubah mindset manusia di seluruh dunia menjadi takut dan resah seakan-akan sudah menjadi setan yang sangat menakutkan dimana saat orang ketakutan dengan setan dia akan berkurung didalam kamar dan tidak mau keluar rumah karena dalam mindsetnya takut ketemu dengan setan.

Penyebaran Covid-19 ini sangatlah cepat, sampai saat ini diberbagai Negara yang menginformasikan bahwa sebagian dari penduduknya terkena corona virus, jumlah kasus pasien banyak yang positif sampai-sampai terjadi kematian. Kabar atau informasi kematian yang disebabkan oleh covid-19 ini membuat maysarakat di dunia resah dan gelisah, mereka ketakutan, seakan akan virus ini akan melanda seluruh penduduk bumi, masyarakat takut akan ketularan dari virus tersebut. Tersebarnya informasi mengenai kematian yang disebebkan corona virus sangat berdampak buruk kepada masyarakat, secara tidak langsung, sudah membunuh karakter serta mindset masyarakat dan lupa terhadap Allah yang sesungguhnya perlu mereka takutin.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Sejak adanya kejadian seperti ini ruang gerak dan kreativitas seseorang seolah-olah terbatas, karena mereka harus berkurung di rumah. Para pelajar dan  pengajar, mereka harus merelakan waktunya untuk tidak berkumpul di suatu ruangan dalam berbagi ilmu, bagi para mahasiswa dan dosen harus rela belajar melalui media online yang sebenarnya hal demikian itu kurang maksimal kita lakukan, sehingga membuat mahasiswa berkurang juga dalam menimba ilmu dari dosen, bagi para pedagang bersedia merelakan kesepian dari konsumen. Saat ini pula  beberapa tempat diberbagai wilayah sepi seperti halnya tempat ibadah yang  sepi dengan jama’ah. Paling ironis lagi saat ini makkatul mukarromah yang didalmnya ada ka’bah sebagai pusat ibadah sangatlah sepi, semua peribadatan yang dilakukan di kakbah berhenti begitu saja, suasananya menjadi sepi ibarat kota mati, padahal kita kenal bahwa ka’bah biasanya selalu padat dengan orang-orang muslim untuk melakukan ibadah, tapi kini kita menyaksikan melalui video yang tersebar di media setelah hampir sekitar satu bulanan sudah sepi dengan orang yang biasanya melakukan ibadah tawaf, bahkan beberapa masjid di Indonesia banyak yang kehilangan jamaahnya, padahal masjid adalah tempat ibadah, tempat mengadu keluh kesah kita dengan Allah, tempat yang cocok untuk curhat dengan Allah, tempat yang dahulunya rame dengan jamaah salat fardhu, tapi sekarang sudah mulai sepi. Sungguh sangat mengerikan,  realitas yang ada pada saat ini adalah dengan satu alasan yaitu takut terhadap virus corona. Sebenarnya inti dari ketukan mereka terhadap virus corona adalah kematian, karena banyak kasus meninggal gara-gara terjangkit virus corona.

Pada hakekatnya semua mahluk hidup akan di akhiri dengan kematian yang permanen, baik disebabkan karena penyakit, kecelakaan atau jalan apapun yang sudah menjadi garis ketentuan Allah SWT. Sebagai mana Allah berfirman dalam Al quran : “Setiap yang bernafas akan merasakan kematian” sebenarnya hal yang biasa jika kita takut akan kematian, tapi setidaknya kita harus mempersiapkan dan berusaha untuk membawa bekal dari akhir perjalanan ini. Kalau kita sadari bahwa setiap apa yang menimpa pada makhluk yang ada di bumi ini, semua datangnya dari Allah, semua kehendak Allah. Adanya covid-19 merupakan ujian yang perlu kita waspadai bukan malah kita takutin, kalau kita merasa takut dengan covid-19 melebihi takutnya kepada Allah, maka disitu Allah akan cemburu dengan kita. Padahal Allah lah sang pencipta, covid-19 itu juga ciptaan-Nya, makhluk dengan bentuk nanometer dan tidak kelihatan oleh panca indra, hal ini yang perlu kita waspadai.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Allah memberi ujian ini agar kita berfikir akan kekuasaan Allah, bukan malah menghindar dari Allah. Setiap ujian atau cobaan yang Allah berika kepada hambanya adalah rahmat, sebagaimana Rasulullah SAW berpesan dalam hadisnya : “Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha beliau pernah bertanya tentang wabah kolera. Kemudian, Rasulullah menjawab, ‘Tiap wabah itu dapat bermakna siksaan bagi yang Allah kehendaki. Tetapi, wabah bagi orang yang beriman adalah bentuk rahmat, selama ada kesabaran yang kuat dari mereka yang terjangkiti. Maka ia berhak mendapat pahala sebagaimana balasan balasan bagi orang-orang yang mati syahid.”(HR. Bukhari).

Jangan sampai Allah cemburu kepada kita, sadarkah kita bahwa setiap apa yang Allah berikan kepada kita selama ini adalah bentuk kasih sayang Allah dan Allah akan cemburu jika kita melakukan hal-hal yang tidak disukai oleh-Nya seperti halnya menyekutukan Allah. Wajib bagi kita (muslim) untuk meyakini bahwa seluruh perkara/musibah berupa covid-19 yang menimpa sauda-saudara kita selama ini adalah atas izin Allah, tugas kita hanyalah beroda meminta perlindungan kepada Allah, tingkatkan keimanan dan keyakinan kepada-Nya. Sebagai mana Allah berfirman dalam Al-quran :

 مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّـهِ ۗ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّـهِ يَهْدِ قَلْبَهُ

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa manusia kecuali dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya.” (QS. At-Taghabun: 11).

Boleh kita mempunyai rasa takut kepada covid-19 tapi jangan melebihi takutnya kita kepada Allah. Bentuk takut kita terhadap covid-19 itu adalah dengan waspada dan ikhtiyar serta melakukan kebijakan pemerintah dan semua anjuran dokter untuk menjaga kebersihan badan dan lingkungan. Menyikapi wabah covid-19 yang sudah menjadi pandemi, kita tetap bersikap hati-hati agar tidak tertular apalagi menularkannya (naudzubillahimindzalik), sambil tetap berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan dan keganasan setiap mahluk termasuk Covid-19.

Tawakkal itu bukan hanya sebatas pasrah melainkan ada usaha yang maksimal dalam menjalani taqdir Allah. Salah satu usaha mencegah penularan Covid-19 yang telah direkomendasikan dari dokter dan sudah lumrah kita dengar di mana-mana yaitu :

1.      Rajin cuci tangan menggunakan sabun atau bisa menggunakan hand sanitizer.

2.      Gunakan masker bila batuk atau pilek.

3.      Biasakan mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti sayur dan buah.

4.      Rajin berolahraga dan istirahat dengan cukup.

5.      Hati-hati kontak langsung dengan hewan.

6.      Jangan mengkunsumsi daging yang tidak masak atau setengah mateng.

7.      Jika batuk atau pilek dan sesak nafas maka segera kefasilitas kesehatan untuk memeriksa kesehatan.

8.      Usahakan jangan keluar rumah dulu jika tidak ada kepentingan yang mendesak, dan lain sebagainya.

Pandangan syariat  islam sudah memberikan resep untuk pencegahan berbagai penyakit termasuk juga pencegahan covid-19. Umat islam mempunyai aktivitas berwudhu setiap hari minimal 5 kali yaitu pada setiap waktu-waktu mau sholat fardu, belum lagi yang sering melakukan sholat-sholat sunnah otomatis sering melakukan wudhu, karena setiap mau melakukan ibadah dianjurkan untuk berwudhu. Wudhu, merupakan kegiatan bersusuci dari kotoran dengan tujuan untuk menyucikan diri dari hadas kecil dan juga membersihkan kuman-kuman yang menempel pada anggota badan. Ketika berwudhu kita dianjurkan untuk membersihkan kedua telapak tangan kita sambil diniatkan membersihkan kedua tangan dari kuman atau virus yang menempel dan membersihkan dosa-dosa yang telah diperbuat dari aktivitas tangan ini, yang kedua membersihkan mulut yaitu dengan cara berkumur-kumur dengan niatan membersihkan kotoran yang ada di mulut dan berdoa semoga apa yang telah dimakan melalui mulut bermanfaat dan minta ampuanan mulut yang telah membicarakan kejelekan orang lain baik disengaja atau tidak agar diampuni dan yang ketiga membersihkan rongga hidung, agar apa yang kita hirup  baik itu bakteri atau virus bisa bersih dari hidung kita. Kita ketahui bahwa penularan bakteri atau virus itu bisa melalui tangan dan saluran pernafasan, apalagi covid-19 yang penularannya melalui tangan, mulut dan hidung. Rutinitas membeiasakan berwudhu (dawamul wudhu) merupakan cara yang baik untuk mencegah covid-19. Apalagi ada redaksi yang disabdakan oleh Rasulullah SAW “Diakhir zaman nanti banyak wabah penyakit melanda manusia di Dunia, hanya ummatku yang terhindar karena mereka memelihara wudunya. (HR. Thabrani)” dengan redaksi ini sudah jelas bahwa resep wudhu bisa melindungi kita dari penyakit wabah. Harapan kita semoga kita semua bisa tergolong kepada orang-orang yang setiap harinya memelihara wudhu (Dawamul wudhu).

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Maka dengan demikian bagi masyarakat yang mindsetnya ketakutan atau resah dengan adanya covid-19 mulai sekarang dirubah dengan meningkatkan keyakinan dan ketakwaan kita kepda Allah, agar Allah lebih sayang kepada kita. Kita sebagai orang beriman harus menyikapi kasusus ini dengan tetap waspada dan beriktiyar, bersabar, berdoa, mencari langkah-langkah antisipasi, mencari obatnya karena setipa penyakit pasti ada obatnya serta tawakkal kepada Allah jika kita sudah maksimal dalam berusaha. Memohon perlindungan kepada Allah serta  yakin bahwa tidak ada sesuatu pun yang terjadi di luar kekuasan dan taqdir Allah. Taqdir merupakan titik akhir dari usaha maksimal yang telah kita lakukan, suatu ketetapan hanya Allah yang berkuasa untuk menentukannya.

Dengan tulisan ini, penulis berharap dan berdoa semoga Allah segera mencabut penyakit wabah berupa virus corona ini dari berbagai Negara hususnya Negara Indonesia, yang sakit semoga diberi kesembuhan dan yang sehat semoga dilindungi dari berbagai penyakit hususnya covid-19. Semoga kita semua tergolong kepada orang-orang sabar dan tergolong dengan orang-orang yang selalu dawamul wudhu agar kebersihan kita terjaga. Semoga kita bisa berupaya semaksimal mungkin untuk  menjaga kesehatan diri sendiri dan saudara-saudara kita. Aamiin. Allahu ‘alam

*)Penulis: Moh. Argus, S.Si, Pustakawan di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, Universitas Islam Malang (UNISMA)

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES