Kopi TIMES

Belajar Menjadi Kaffah Di Bulan Ramadhan

Sabtu, 09 Mei 2020 - 05:28 | 56.99k
Noor Shodiq Askandar, Ketua PWLP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma Malang
Noor Shodiq Askandar, Ketua PWLP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma Malang

TIMESINDONESIA, MALANGRAMADHAN adalah bulan mulia yang dapat dijadikan momentum untuk memulai segala sesuatu yang baik dan bermanfaat. Dengan ini, kemudian berharap agar setiap langkah yang diambil mampu menciptakan nilai tambah. Jika nilai tambah tercipta, maka pelan tapi pasti kehidupan ini akan menjadi lebih baik.

Dulu orang memanen jeruk dan langsung mengkonsumsinya tanpa mengolahnya terlebih dahulu, Akan tetapi kini sudah beragam cara orang mengkonsumsi jeruk. Ada yang langsung, da nada yang mengolah menjadi produk yang bernilai tambah, sehingga manfaat ekonominya juga makin meningkat. Harga menjadi lebih tinggi, dan keuntungan yang didapat juga menjadi berlipat.

Teori kehidupan, jika pendapatan orang makin tinggi maka kesejahteraannya juga akan meningkat. Selanjutnya jika kesejahteraan lebih tinggi, maka harapan hidupnya juga akan menjadi lebih panjang. Dengan dasar teori ini, harapan hidup orang Jepang bisa lebih panjang dibanding orang Indonesia, karena tingkat kesejahteraan yang berbeda diantara keduanya.

Islam mengajarkan agar manusia itu hidup dan menjadi orang yang kaffah (cukup). Pertama, cukup ilmunya. Pedomannya : carilah dunia dengan ilmu, carilah akhirat dengan ilmu, dan carilah keduanya juga dengan ilmu. Begitu pentingnya ilmu, sampai Islam mewajibkan manusia untuk terus belajar dari lahir sampai masuk liang lahat. Artinya seluruh kehidupan ummat manusia itu harus didedikasikan dengan menggunakan ilmu. Dunia perlu ilmu, agama juga perlu ilmu, dan semuanya memerlukan ilmu sebagai panglima dalam mengambil keputusan apa saja.

Kedua, punya  keterampilan yang baik. Ilmu yang manfaat itu kalau juga diamalkan. Menurut Rasulullah saw : ilmu yang tidak diamalkan bagai pohon yang tidak berbuah. Kenapa padanannya pohon yang berbuah, kok tidak lainnya. Pohon yang tidak berbuah itu akan lebih bermanfaat jika sudah mati, sementara pohon yang berbuah memberikan manfaat baik saat hidup dengan buahnya dan ketika matipun juga masih bermanfaat.

Ketiga, punya ahlaq yang baik (performance). Punya banyak hal, jika ahlaqnya kurang baik, pasti akan banyak dijauhi oleh orang yang baik. Akan tetapi sedikit harta, jika ahlaqnya baik, maka orang akan banyak mendekat dan secara sukarela mau bergaul. Begitu pentingnya ahlaq ini, disampaikan Rasulullah saw dalam sebuah hadits : saya diutus ke muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan ahlaq manusia (innama bu’istu liutammima makarimal ahlaq).

Terkait dengan ahlaq dalam hal kehidupan manusia ini, Rasulullah saw juga memberikan pedoman  dan rambu rambu yang sangat mudah dicerna oleh seluruh ummat manusia. Barang siapa yang tidak menyayangi yang lebih muda dan tidak menghormati yang lebih tua, maka tidak akan termasuk dalam golongan ummatku. Artinya, dalam kehidupan dan pergaulan yang baik, maka masing masing fihak harus tahu posisinya dan kemudian mengimplementasikan dalam kehidupan yang nyata.

Oleh karena itu jika manusia ingin menjadi manusia yang kaffah, maka tiga hal tersebut jadikan landasan utama. Carilah ilmunya, dan kemudian praktekkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari hari. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah menata pergaulan sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah saw. Bagaimana dengan anda ?? 

***

* Penulis Noor Shodiq Askandar, Ketua PWLP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma Malang

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES