Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Nilai Pendidikan Karakter Surat Ali-Imron Ayat 159-160

Jumat, 19 Juni 2020 - 10:25 | 1.82m
Kukuh santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI), Ketua Takmir Masjid Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kukuh santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI), Ketua Takmir Masjid Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Masyarakat sebagai patner atau mitra memiliki kepedulian terhadap keberlangsungannya pendidikan. Maka keduanya antara masyarakat dan lembaga sekolah harus memiliki rasa andil dalam tumbuh dan berkembangnya peserta didik. Sebagai lembaga pedididkan yang merupakan tempat kedua dalam mengembangkan potensi dan karakter anak, maka harus memilki kebijakan-kebijakan terhadap pembentukan karakter dalam lingkungan sekolah dengan mengacu pada nilai-nilai karakter bangsa yang telah ditetapkan oleh kemendiknas terhadap lembaga-lembaga sekolah.

Dengan adanya kajian tentang pendidikan karakter ini menjadi bahan wacana untuk para pendidik baik orang tua maupun guru untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam jiwa seorang anak didik yang harus dimulai sejak dini. Serta mencontohkan keteladanan dari para pendidik terhadap anak didiknya sebagai figur yang dapat dicontoh.

Advertisement

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

Maka Al-qur’an sebagai wahyu allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad dan sebagai pedoman hidup bagi umat islam ini, Dan juga menjadi sumber hukum bagi umat islam. menerangkan tentang nilai-nilai pendidikan diantaranya diterangkan dalam surat Ali-Imron ayat 159-160 yang berbunyi: Ayat 159

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Artinya: “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal”. Ayat 160

اِنْ يَّنْصُرْكُمُ اللّٰهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۚ وَاِنْ يَّخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِيْ يَنْصُرُكُمْ مِّنْۢ بَعْدِهٖ ۗ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ

Artinya:”Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal”.

Dalam kitab Tafsir Al-Mishbah menjelaskan beberapa relevansi tentang nilai-nilai pendidikan karakter surat Ali-Imron ayat 159-160 dalam kitab Tafsir Al-Mishbah terhadap pendidikan agama islam yang terdiri dari lima nilai pendidikan, Lima nilai pendidikan karakter tersebut yang memiliki relevansi terhadap pendidikan agama islam diantaranya sebagai berikut:

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

a.      Berlaku lemah lembut, tidak kasar, dan tidak berhati keras.

Pada saat proses pendidikan, mengajar dengan cara yang santun dan lemah lembut. Seorang guru dalam mengajar di kelas harus dapat memberi teladan yang baik bagi muridnya. Sikap guru yang lemah lembut akan membawa suasana kelas yang nyaman, dan membuat murid merasa di rumah sendiri tinggal bersama kedua orang tuanya. Pada saat-saat seperti inilah, nilai-nilai keislaman dan akhlak dapat disampaikan kepada mereka. Orangtua dapat memberi teladan yang baik bagi anak- anaknya. Sikap orangtua yang lemah lembut akan membawa suasan yang nyaman.

b.      Memberi maaf

Hal ini lah yang seharusnya Menjadi teladan bagi anak-anak dengan sikapnya yang pemaaf, dan menjadi pelajar yang baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga karena ini sangat menunjang terbentuknya akhlakul karimah bagi anak-anak. Apabila dilihat asbab an-nuzul Q.S. Ali Imran: 159, dapat dilihat betapa beratnya permasalahan yang dihadapi oleh Nabi Muhammad SAW. Namun Rasululloh SAW dengan kelembutanya memaafkan umatnya. Dengan demikian, umatnya merasa nyaman di samping Nabi Muhammad SAW dan tetap mau berjuang bersama Rasululloh SAW. Alangkah indahnya apabila hal yang sama  juga dilakukan oleh para orangtua dan pendidik. Orangtua dan pendidik juga harus menjadi seorang teladan yang baik.

c.       Musyawarah

Musyawarah sangat penting di dalam pendidikan, karena di dalam musyawarah terdapat unsur simpati, pengembangan kemampuan, perbedaan kawan dan lawan, pemilihan sikap yang terbaik, penciptaan suasana ramah dan cinta kasih, dan adanya hikmah-hikmah praktis bagi orang lain.

d.      Tawakkal kepada Allah

Dalam dunia pendidikan tawakkal atau berserah diri kepada Allah itu sangat penting ketika dalam menghadapi setiap cobaan, maupun rintangan. Seorang hamba wajib bertawakkal jika memang usahanya sudah dilaksanakan, sebagai seorang hamba wajib menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT. Tawakal atau berserah diri adalah jawaban seorang muslim dalam menghadapi jalannya hidup di dunia ini. Menurut Ibnu Qoyyim tawakal adalah separuh agama , Selain musyawarah dan perenungan, jangan lupa bertawakkal kepada Allah SWT.

c. Yakin Akan Datangnya Pertolongan Allah

Dalam mendidik anak sangatlah penting menyelipkan tentang tolong menolong, karena dengan tolong menolong tersebut akan menimbulkan rasa empati terhadap sesama manusia, orangtua, guru dan teman-temannya dan setiap manusia tentu mengharapkan pertolongan dari Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat nanti.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

Keyakinan atas pertolongan Allah merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan kepada para siswa. Aqidah yang kuat akan berimplikasi kepada akhlak yang baik. Implikasi lain dari keyakinan itu adalah sikap optimis dan pantang menyerah dalam berusaha, karena di dalam hatinya terpatri bahwa Allah pasti akan menolongnya dan memberinya jalan keluar dari segala permasalahan yang dihadapinya. Rasa optimis akan menjadikan para siswa menjadi percaya diri dan mempunyai semangat yang tinggi untuk menjadi yang terbaik.

***

*)Penulis: Kukuh santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI), Ketua Takmir Masjid Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES