
TIMESINDONESIA, SALATIGA – Sampai saat ini virus Corona atau covid-19 belum juga berhenti mengedarkan dirinya di Indonesia. Kesehatan dan ekonomi terus tergerus yang berimplikasi pada kehidupan. Sudah berapa juta manusia yang tertawan. Berapa nyawa juga sudah yang melayang. Pelupuk air mata ini tak pernah sepi menetes meratapi mendungnya kehidupan.
Di bawah mendungnya dunia ini bukan lagi waktunya kita saling bertengkar untuk merebutkan siapa yang paling benar. Tujuan utama kita adalah untuk memenangkan perang melawan virus yang tak bisa dilihat oleh kasat mata. Karena itu, saat ini mari kita percaya. Mari kita Percaya terhadap pemerintah. Percaya terhadap kinerja tenaga kesehatan yang telah berjuang tanpa mengenal tapal batas.
Advertisement
Saat ini, banyak masyarakat yang pudar kepercayaanya terhadap kinerja tenaga kesehatan. Menganggap tenaga kesehatan hanya memanipulasi korban meninggal yang bukan covid-19 menjadi covid. Ini merupakan tragedi dasar dalam bulatan permasalahan ditengah masyarakat. Persepsi tidak baik terhadap tenaga kesehatan pastinya dapat menimbulkan ketidakpercayaan yang nantinya akan dapat meninggalkan himbauan yang telah diberikan.
Beberapa minggu yang lalu muncul tagar Indonesia terserah. Tagar Indonesia terserah adalah bagian dari respon tenaga kesehatan terhadap perilaku masyarakat yang tidak mematuhi himbauan. Jalanan dan Mall yang masih ramai pastinya membuat hati tenaga medis pongah dan tersaikiti. Bagaimana tidak, di dalam ia berjuang mati-matian melawan corona. Namun tak didukung oleh perilaku masyarakat dalam mematuhi himbauan. Ini adalah permasalah yang kita hadapi. Persoalan dasar yang menyebabkan virus covid-19 terus menanjak. Seperti lagu yang dulu pernah terdengungkan ditelingaku 'Naik-naik kepuncak....'
Di era digital seperti ini produksi informasi begitu masif. Facebook, Instagram, Twitter dan WhatsApp bagian dari wadah penyaluran informasi yang tak henti-henti dan tak jemu-jemu. Sehingga sangatlah mudah bagi masyarakat untuk membaca, segala jenis informasi. Pemberitaan media yang sangat masif ditambah daya Cek dan Ricek masyarakat terhadap infromasi masih sangatlah minim. Menyebabkan informasi hoaks yang bernada provokatif pun mudah disebarluaskan melalui kanal media sosial. Nada provokatifnya tak bersuara lantang di telinga. Namun secara sederhana menyelinap halus dalam fikiran.
Anak muda merupakan bagian dari masyarakat. Ia mempunyai peran penting dalam menyelesaikan masalah ini. Melalui gadget yang ia gunakan sehari-hari tak lepas dari suguhan informasi tuk dibacanya. Sehingga sudah sangat lazim bagi anak muda dalam menerima banyaknya informasi. Dengan ini ia mempunyai tanggung jawab penting pada masyarakat. Menjaga masyarakat supaya dapat menyerap informasi dari sumber yang kredibel. Supaya dapat menjauhkan masyarakat dari paparan berita hoaks.
Melawan hoaks adalah salah satu peran penting dalam melawan virus corona. Sebab hoaks menciptakan kebingungan informasi ditengah masyarakat. Anak muda diharapkan dapat menjadi penangkal terdepan bagi tersebarnya berita hoaks. Tidak membiarkan informasi keliru yang membuat dua kali bingung masyarakat.
Sebagai anak muda, kita harus dapat menjadi Role Model yang meginspirasi bagi bangkitnya masyarakat di tengah situasi tidak normal seperti ini. Tidak perlu menjadi guru semacam pendidik di sekolah formal. Cukup menebarkan benih positivisme di media sosial, melaksanakan himbauan pemerintah dan menjalankan protokol kesehatan. Jika terpaksa akan keluar rumah memakai masker. Hal tersebut adalah bagian edukasi secara tidak langsung bagi masyarakat.
Berkenaan dengan berita hoaks yang menyebar. Anak muda harus dapat menganalisis informasi. Jangan sampai ia ikut-ikutan menyebarluaskan informasi yang tidak benar. Informasi hoaks cukup berhenti sampai anak muda yang notabene lebih mempunyai Check And Ricek lebih tinggi. Masyarakat sebagai orang yang berhadapan langsung dengan virus corona harus dapat menjaga dirinya. Meminimalisir keluar rumah dengan tetap belajar, bekerja dan beribadah dirumah saja. Selain itu berjemur dibawah terik sinar matahari pagi juga sangat diperlukan guna menjaga imuntas tubuh.
Anak muda mempunyai peran penting melawan virus covid-19 ini. Dengan peran melawan hoaks, anak muda dapat dikatakan sebagai garda terdepan lawan corona ditengah masyarakat. Anak muda adalah bagian dari kebangkitan bangsa. Anak muda adalah bagian masa depan pada cerahnya Indonesia di mata panca dunia. Dan anak muda selalu siap berperan melawan corona. (*)
***
*)Oleh: M. Saiful Rohman, Mahasiswa IAIN Salatiga.
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |