Kopi TIMES

Membangun Kaur Jadi Mata Wisata Indonesia

Jumat, 17 Juli 2020 - 15:32 | 148.16k
Herman Suardi, SE, MM Penikmat Wisata Kabupaten Kaur, Bengkulu (Foto : HS For TIMES)Pantai Linau kabupaten Kaur, Bengkulu (FOTO: PWK)
Herman Suardi, SE, MM Penikmat Wisata Kabupaten Kaur, Bengkulu (Foto : HS For TIMES)Pantai Linau kabupaten Kaur, Bengkulu (FOTO: PWK)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAKabupaten KAUR, Provinsi Bengkulu dianugrahi daya tarik wisata alam yang mumukau mulai dari wisata pantai, danau hingga gunung. Tak kurang puluhan destinasi yang jika optimalkan bisa menjadi andalan pendapatan asli daerah (PAD) dan ketahanan ekonomi rakyat melalui pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM berbasis wisata.

Kabupaten Kaur dikenal sebagai tujuan wisata bahari bahkan disebut-sebut bisa menyamai wisata Bali keindahannya. Sebut saja ada pantai Cukoh Raya, Pantai Linau, Sekunyit, Way Hawang, Laguna, Danau Kembar, Gunung Patah dan masih banyak lagi. Selain potensi wisata alam Kaur juga memiliki seni budaya yang unik menarik dan bisa memperkaya Kaur sebagai destinasi wisata yang berdampingan dengan keindahan alam. Sebut saja Seni Mainangan, Seni Hadra, Nggerinik atau Bediwan, Pencak Silat yang dikenal dengan Kuntau dan lainnya. Ini sebuah kearifan lokal dan bisa menjadi alat promosi wisata Kaur selain selain wisata alam.

Advertisement

Selama ini masyarakat Kaur mengandalkan hidup pada sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Sebagai daerah yang memiliki batas dengan Samudra Hindia ini sektor pariwisata belum tergarap secara maksimal untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

Pantai-Linau-kabupaten-Kaur-di-Bengkulu.jpg

Selain kurang promosi, penataan tata kelola kawasan ekonomi wisata sebagai pondasi pengembangan wisata yang diaplikasikan dalam bentuk peraturan daerah (perda) pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Kaur belum juga tersedia. Sebagai daerah dengan kepariwisataan alam yang sangat potensial pondasi aturan perlu disediakan sebagai payung kepastian hukum kepada investor sektor kepariwisataan.

Jika pariwisata terkelola dengan baik sebagai suatu kawasan pengembangan ekonomi wisata bisa meningkatkan kontribusi pada sektor lainnya seperti sektor perdagangan, hotel dan restoran. Hal ini tergambar peranannya pada sektor kepariwisataan tersebut.

Pariwisata memainkan peranan yang penting dan strategis bagi daerah bahkan negara. Peran penting itu  menyangkut pengembangan investasi, valuta asing, penyerapan tenaga kerja dan penciptaan lapangan usaha baru serta mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM dan pemerataan.

Sektor pariwisata di Kabupaten Kaur, Bengkulu hingga saat ini relatif masih kecil konstibusinya terhadap perekonomian wilayah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pariwisata di Kabupaten Kaur masih terbilang rendah. Bahkan pada tahun-tahun sebelunya dari informasi media masih sekitar puluhan juta rupiah.

Padahal potensi objek wisata di Kabupaten Kaur cukup potensial untuk mendatangkan PAD bila dikelola secara profesional. Ketertarikan wisatawan untuk berkunjung ke Kaur  masih cukup rendah tidak sebanding dengan potensi yang ada. Penyebabnya fasilitas pendukung di kawasan objek wisata masih sangat kurang. Untuk itu diperlukan strategi pengembangan wisata yang tersistematis dengan melibatkan seluruh komponen daerah.

Langkah yang harus dilakukan untuk yakni Pertama, segera menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) pengembangan Kawasan Kepariwisataan dengan segala kemudahannya untuk menarik investasi sektor wisata. Dari perda ini juga bisa dikembangkan masterplan wisata kabupaten Kaur untuk meningkatkan daya tarik investor pada sektor wisata. Dengan perda ini juga pembenahan tatakelola wisata, sarana prasarana wisata bisa dilakukan secara terfokus.

Kedua, perbanyak agenda event wisata baik lokal, nasional maupun internasional melalui inisiatif daerah maupun menarik agenda pusat atau kementrian. Dengan agenda event tersebut dapat membuat gairah ekonomi wisata akan semakin bergeliat. Agenda wisata tersebut bisa dalam bentuk sport tourism misalkan lomba selancar dan voli pantai baik taraf nasional maupun international. Kaur bisa belajar dari Kota Palembang yang tidak memiliki pantai justru bisa rutin dengan event voli pantai international dengan venue buatan.

Selain sport tourism berbasis pantai, Gelaran parade seni budaya berbasis pantai juga harus diperkenalkan secara luas dalam bentuk festival misalkan festival seni Mainangan, Hadra, Nggerinik atau Bediwan, Pencak Silat yang dikenal dengan Kuntau dilaksanakan di tepi pantai. Selain itu juga Ekonomi Kreatif Ekspo juga bisa dikembangkan dengan peserta tidak hanya Kaur, Provinsi namun juga regional dan nasional. Belum lagi event - event kreatif berbasis komunitas yang saat ini mulai menjamur.

Ketiga, Promosi. Era digital saat ini menjadi kekuatan branding dalam segala hal termasuk wisata. Istilah viral menjadi strategi promosi yang bisa dilakukan pada sektor wisata. Dengan melibatkan para penggiat kreatif di sektor digital seperti penggiat media sosial promosi bisa dilakukan secara masif bahkan jika perlu menggandeng para penggiat marketing sektor wisata baik lokal maupun nasional untuk mempromosikan sektor wisata di Kabapaten Kaur.

Kabupaten Kaur harus semakin terbuka secara komunikasi wisata dan ekonomi kreatif untuk dikembangkan menjadi aset daerah dalam sektor wisata. Pelibatan masyarakat ekonomi kreatif, penggiat seni budaya dan penggiat komunikasi wisata menjadi kunci pengembangan wisata di Kabupaten Kaur.

Keempat, BUMD Wisata. Kabupaten yang memiliki potensi wisata alam yang memadai sudah saatnya ada lembaga manajemen pengelola wisata milik daerah dalam bentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang tujuannya meningkatkan PAD sektor wisata. Bahkan BUMD juga bisa mengelola secara profesional potensi-potensi wisata yang belum tergarap. Keterlibatan BUMD ini diperuntukan agar pendapatan sektor wisata lebih maksimal dengan memaksimal destinasi wisata yang belum tergarap dengan baik.

Sebagai penutup, di era modern sektor jasa wisata terus berkembang menjadi andalan pendapatan negara dan menambah ketahanan ekonomi rakyat disaat ketersediaan alam semakin terbatas untuk penompang ekonomi. Untuk itu pengembangan ekonomi wisata sangat terbuka di Kabupaten KAUR tidak boleh diabaikan tetapi dipercepat laju pertumbuhannya. "Kaur harus bisa menjadi mata wisata Indonesia".(*)

*) Penulis Herman Suardi, SE, MM Penikmat Wisata Kabupaten Kaur, Bengkulu.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES