Kopi TIMES

Habib Ja'far dan KH.Badri Mashduqi: Dua Pejuang Tarekat Tijaniyah Hingga Akhir Hayat

Minggu, 26 Juli 2020 - 07:23 | 1.02m
Habib Ja'far dan KH.Badri Mashduqi. (foto: Istimewa)
Habib Ja'far dan KH.Badri Mashduqi. (foto: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam perjalanan panjang Tarekat Tijaniyah di Indonesia, Habib Ja'far Ali Baharun dan KH. Badri Mashduqi memiliki kedekatan. Dalam berbagai kesempatan, keduanya saling mengisi dan melengkapi.

Habib Ja'far menjadi muqaddam Tarekat Tijaniyah dari keturunan Habaib. Mendapat baiat, diangkat sebagai muqaddam oleh Habib Muhammad bin Ali At Thoyyib, Bogor, Jawa Barat dan dikukuhkan oleh Shohibul Masyikhoh KH. Mas Umar Baidlowi, Sepanjang, Surabaya. 

Advertisement

Sementara KH. Badri Mashduqi menerima baiat atau talqin KH.Muhammad bin Yusuf, Surabaya. Muqaddam terkemuka Tijaniyah di Jawa Timur. 

Dalam susunan panitia tabligh akbar dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1412 Hijriyah dan Idul Khotmi 189 di Jakarta, Habib Ja'far menjadi ketua I panitia teknis. Sementara KH.Badri Mashduqi sebagai konsultan teknisnya.

Dihadiri Wakil Presiden RI, Soedharmono, SH; Menteri Agama KH. Munawir Syadzali, M. A; Ketua Umum PBNU KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur); KH.Mukhlas Ahmad Ghazi (sesepuh Tarekat Tijaniyah Indonesia); dan H. Muammar Z.A (Qori' terbaik Internasional). 

Akhir tahun 1994, setelah kegiatan Idul Khotmi di Lumajang Jawa Timur, Habib Ja'far bin Ali Baharun bersama KH.Badri Mashduqi, dan KH.Maftuh Sa'id (Bululawang, Malang), berziarah ke makbaroh Syaikh Ahmad at Tijani R. A. 

Selesai berziarah, ketiga muqaddam itu bersilaturrahim ke Sayyaid Idris Al-Iraqi As-Syarif Al-Fasi di Maroko, Afrika Utara. Silaturrahim itu membawa berkah. Sayyid Idris Al-Iroqi dapat menghadiri acara Idul Khotmain yang pertama kalinya di Indonesia.

Dilaksanakan di Ponpes At-Tarbiyah At-Tijaniyah, Brani Wetan, Maron, Kabupaten Probolinggo yang diasuh Habib Ja'far; dan di Ponpes Badridduja, Kraksaan Probolinggo, yang diasuh KH.Badri Mashduqi, pada Rabi'ul Awwal 1416 H/1995 M.

Hubungan kedekatan antara Habib Ja'far dengan KH.Badri Mashduqi dapat dilihat ketika berlangsungnya acara 17 Hijriyah yang merupakan rintisan KH.Badri Mashduqi dalam kegiatan Tarekat Tijaniyah di Pondok Pesantren Badridduja, Kraksaan, Probolinggo. 

Setiap tanggal 17 Hijriyah, di Pondok Pesantren Badridduja Kraksaan dilaksanakan pengajian rutin dalam rangka pembinaan Tarekat Tijaniyah dan syari'at secara umum. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pengetahuan ikhwan Tarekat Tijaniyah. 

Ikhwan hadir dari berbagai daerah, seperti Besuki, Situbondo, Bondowoso, dan Lumajang. Melalui acara ini juga diisi pengajian kitab dan diteruskan dengan wirid Wadhifah. KH.Badri Mashduqi menjadi pembicara.

Jika Kiai Badri, beliau digantikan Muqaddam lain dari daerah Probolinggo. Salah satunya adalah Habib Ja'far Ali Baharun.

Habib pernah mewakili KH.Badri Mashduqi dalam pengajian di daerah kepulauan Madura, tepatnya di pulau Gili Raja, Sumenep, Madura. 

Sebelumnya KH.Badri Mashduqi diundang dalam acara pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW, di Desa Banmaling, Kecamatan Gili Genting, Kabupaten Sumenep, yang diasuh KH.Wakid Romzi. Dalam kesempaten ini KH.Badri Mashduqi membaiat hampir 30 ikhwan Tijani. 

Pada acara pengajian untuk kedua kalinya, di pulau Gili Raja, Sumenep, KH.Badri Mashduqi mendapat undangan mengisi pengajian. Berhubung beliau tidak memungkinkan hadir, yang mewakili KH.Badri Mashduqi adalah Habib Ja'far. 

Penulis sendiri ketika itu mustami' (menjadi pendengar), menyaksikan dan mendengarkan langsung ceramah Habib Ja'far di atas podium.

Ketika acara Idul Khotmi Regional ke-225 dan Haul KH.Badri Mashduqi yang berlangsung di Besuki Situbondo (1 April 2018), dalam ceramahnya Habib Ja'far menyatakan: 

"Saya bersama KH.Badri Mashduqi ketika Tarekat Tijaniyah banyak mendapat tentangan berat. Saya juga mengisi acara di pulau Madura (pulau Gili Raja, Sumenep), mewakili Kiai Badri." 

Kini kedua muqaddam Tarekat Tijaniyah itu telah mendahului kita. KH Badri Mashduqi wafat pada 2002. Sementara Habib Ja'far Ali Baharun, wafat Sabtu 25 Juli 2020 sore. Beliu dikebumikan Ahad, 26 Juli 2020 pukul 08.00 WIB. Duka kami amat mendalam... Al-Fatihah... (*)

*) Penulis : Saifullah (Ketua Syaikh Badri Institute)

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES