Kopi TIMES

Gusdurian Sebut Sifat Gus Dur Saat Dilengserkan Seperti Yesus

Rabu, 23 Desember 2020 - 14:43 | 98.55k
Foto 1 Gus Dur, Presiden RI ke-4 (Foto : Dok. TIN) Foto 2 Aan Anshori (Foto: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Foto 1 Gus Dur, Presiden RI ke-4 (Foto : Dok. TIN) Foto 2 Aan Anshori (Foto: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Sikap Gus Dur dalam bernyikapi problematika politik seperti halnya seorang Yesus. Hal tersebut di ungkapkan oleh Aan Anshori, ketua Gusdurian Kabupaten Jombang.

Menurut Aan, hal tersebut terlihat saat pelengseran Gus Dur saat menjabat sebagai Presiden RI ke-4. Gus Dur lebih mementingkan rakyat dari pada kekuasaan. Beliau juga teguh akan pendiriannya mengenai sebuah prinsip kebenaran.

Advertisement

aan.jpg

"Yesus itu disalip karena disuruh mengakui kejahatan, namun ia tidak mau mengakui itu, lebih memilih disalip," ujarnya. Rabu, (23/12/2020).

Aan Ansori mengibaratkan, seseorang dituduh mencuri padahal ia tidak mencuri, namun jika ia mengaku mencuri maka ia akan dibebaskan dari hukuman seperti halnya dulu kisah Yesus dan Gus Dur.

Pada waktu Gus Dur masih menjabat sebagai Presiden RI, Beliau itu banyak musuhnya dari militer, partai politik, kelompok Islam. Gus Dur dipaksa untuk turun.

"Waktu itu ada tawaran dari partai politik, Gus Dur tidak jadi dilengserkan namun mentri partai politik yang memilih. Ya, waktu itu Gus Dur jelas gak mau. Karena beliau mengganggap itu haknya Gus Dur. Berarti sama khan peristiwanya sama Yesus," jelasnya.

Kemudian, yang ke dua Gus Dur sempat di tawari lagi sama 7 pemimpin ormas Islam menjamin Gus Dur tidak akan diturunkan pada sidang istimewa.

"Tawarannya waktu itu, Gus Dur dimintak negara ini diminta menjadikan NKRI menjadi negara Islam. Kalau misalkan Gus Dur mau, 7 pimpinan ormas Islam itu akan mengepung jakarta agar Gus Dur tidak diturunkan," bebernya.

Namun, untuk menghindari pertumpahan darah Gus Dur tidak mau dan lebih memilih turun dari kursi kepresidenan.

Sementara itu, dilangsir dari NU Online, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid (Alissa Wahid) mengungkapkan, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tidak selalu sukes dan berhasil dalam setiap perjuangannya. Sebab, landasan perjuangan yang digunakan Presiden keempat Republik Indonesia itu adalah keadilan untuk rakyat.

Karena itulah, beberapa pihak yang memiliki banyak kepentingan kemudian tidak suka dengan pendekatan landasan perjuangan yang digunakan Gus Dur itu.

“(Dan) ujungnya Gus Dur mengalami kekalahan politik.Tapi, kalau kita bicara tentang kebijakan dan bagaimana kebijakan itu terus dijaga, itu karena Gus Dur sendiri sebagai seorang figur yang hati dan pikirannya terbuka untuk selalu mendengarkan dari berbagai pihak,” ungkap Alissa dalam program galawicara di TV9 Official, Sabtu (19/12) pagi.

Karena itu, Gus Dur tidak segan-segan memberikan masukan kepada pihak-pihak yang berwenang sekalipun dirinya sudah tidak menjadi bagian dari pemerintahan. Gus Dur tetap menyuarakan kepentingan rakyat dengan berbagai kanal atau saluran.

“Bisa dengan diskursus di ruang publik melalui media massa atau tulisan-tulisan, melalui pertemuan publik seperti seminar. Bisa juga dengan pendekatan-pendekatan di balik layar antaraktor,” tutur Alissa.

Selain itu, Gus Dur juga selalu melakukan pendekatan yang baik kepada militer, partai politik, dan kepada pemerintah itu sendiri. Hal tersebut, menurut Alissa, selalu dilakukan hingga Gus Dur wafat pada 30 Desember 2009 lalu.

Saat diminta pendapat mengenai gaya pemerintahan sekarang, Alissa menjawab cukup terbuka. Hanya saja, perspektif atau cara pandang pemerintah terhadap berbagai persoalan itu seringkali tidak berangkat dari kondisi lapangan.

“Kalau kami di Jaringan Gusdurian sehingga mengeluarkan sembilan rekomendasi untuk Indonesia, melihat dari sisi keterbukaan sebetulnya lumayan. Pemerintahan sekarang cukup terbuka. Namun, cara pandang negara terhadap berbagai persoalan seringkali tidak berangkat dari kondisi lapangan,” kata Alissa.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES