
TIMESINDONESIA, JOMBANG – Situasi pandemi masih kuat terasa di berbagai sektor dan wilayah, walau sudah tidak "semencekam" tahun yang lalu.
Suasana Ramadan tahun ini lebih adem ayem dari pro kontra pembatasan penggunaan tempat ibadah.
Advertisement
Masyarakat sudah lebih matang dalam menghadapi pandemi yang sudah setahun lebih hinggap di tengah-tengah masyarakat Indonesia dan bahkan dunia.
Sudah berkurang drastisnya eksistensi kelompok-kelompok yang mengkait kaitkan antara pandemi dengan konspirasi dan politik partisan membuat suasana makin adem ayem.
Kini kita makin tahu sebenarnya siapa yang selama ini membuat suasana tampak "mencekam" dan menakutkan penuh syakwasangka di antara anak bangsa.
Dampak pandemi memang masih terasa hingga awal Ramadhan tahun ini. Bukan hanya di Indonesia bahkan di Arab Saudi pun pihak kerajaan mengeluarkan larangan untuk beri'tikaf dan ifthar di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, serta jumlah rakaat dalam taraweh pun dipersingkat. Saya tidak bisa bayangkan andaikan saja kebijakan ini dibuat oleh Pemerintah Indonesia, pasti para "jamaah tarekat nyinyiriah" akan terdepan eksis di berbagai kanal medsos, hehe.
Larangan Pemerintah Saudi tersebut pasti memiliki landasan dan pertimbangan yang kuat dan tidak akan takut akan kehilangan "RAMADHAN VIBES" yang selama ini selalu menyemarakkan bulan suci Ramadhan.
Ramadhan VIBES memang tidak harus dengan terangnya penjor-penjor dan letusan mercon-mercon yang justru menutupi suara merdu tartil Quran dari musala dan langgar atau berjajarnya para penjaja kolak manis yang semanis kolaknya di saat ngabuburit. Akan tetapi, Ramadan VIBES adalah maraknya kegiatan-kegiatan yang sifatnya ritual keibadahan yang intim antara mahluk dan Sang Khaliknya.
Suasana jalanan di Surabaya pada jam-jam buka puasa di hari pertama tampak lebih lengang dari biasanya. Beberapa restoran tidak menerima pengunjung yang makan di tempat dan hanya melayani untuk take away saja.
Saya membayangkan yang selama ini jarang buka bersama dengan keluarga intinya, maka di tahun ini mereka akan lebih sering dan lebih intim lagi di saat berbuka puasa bersama-sama keluarga.
Ramadhan VIBES kali ini seakan mengajak kepada kita, umat Islam, agar kita lebih intim bermunajat kepada Allah dan lebih intim dengan keluarga inti di rumah untuk membangun keluarga yang samara.
Ramadhan VIBES adalah good VIBES yang insya Alloh akan berdampak pada positif VIBES di setiap saat. Selamat ber-Ramadan.
***
*)Oleh : HM. Zahrul Azhar AS, Sip, Mkes; Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jatim; Wakil Rektor Unipdu Jombang.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
***
**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |