Kopi TIMES

Membangun Kepemimpinan Ala Benny Laos

Kamis, 17 Februari 2022 - 19:01 | 156.56k
Muliadi Tutupoho.
Muliadi Tutupoho.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALUKU UTARA – Beny Laos (BL) bersama Asrun Padoma terpilih menjadi Bupati-Wakil Bupati Pulau Morotai pada Pilkada tahun 2019 lalu. Beny Laos terkenal sebagai pengusaha jasa hotel dengan hotel terbesar di Maluku Utara, yang saat ini bernama Sahid Bella Hotel, Kota Ternate. Sedangkan Asrun Padoma adalah akademisi dari Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Ternate.

Sejak terpilih memimpin Kabupaten Pulau Morotai sampai saat ini kurang lebih 4 tahun, telah berhasil dalam membangun Morotai. Keberhasilan itu dapat dilihat dari aspek atau bidang-bidang berikut.

Advertisement

Mengubah Kebiasaan di Birokrasi

Meskipun Beny adalah seorang pengusaha, dia tahu bagaimana pelayanan di birokrasi. Oleh karena itu, Beny dengan tegas tidak ada kompromi mendisiplinkan pegawai. Pegawai yang malas dan tidak disiplin langsung diberikan punishment (hukuman), begitu juga dengan pegawai yang berkinerja rendah. Beny menerapkan penilaian dan reward berbasis kinerja, dan sudah banyak pegawai termasuk yang memiliki jabatan yang diberikan punishment.

Hal tersebut dia lakukan untuk membangun kebiasaan yang baik, dengan merubah kebisaan lama secara total karena berdampak pada tidak adanya efesiensi dan efektifitas pelayanan masyarakat yang berjumlah 77 ribu jiwa. Pelayanan kepada masyarakat merupakan tanggung jawab besar dan itu tidak gampang dilakukan kalau tidak melakukan perubahan

Pendidikan 

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia generasi muda, Beny melaksanakan wajib belajar dengan menyediakan biaya pendidikan gratis dan beasiswa. 

Setiap kelas di sekolah dasar (SD) dan SMP dilengkapi fasilitas multimedia dan wifi, dan untuk mendukung ini setiap siswa SD diberikan tablet, sedangkan SMP- diberikan komputer/laptop. Tablet ini dapat memudahkan orangtua untuk mengontrol anak. Sekolah juga dilengkapi fasilitas berupa toilet khusus setiap siswa di setiap kelas, serta fasilitas olahraga seperti lapangan futsal, dan basket. ​

Mahasiswa dari Morotai yang ada di Halmahera Utara, Ternate, Sulawesi dan Jawa bahkan luar Negeri  diberikan beasiswa, SPP mereka sudah dilunasi. Artinya, kuliah gratis.   

​Dengan kebijakannya tersebut, Beny optimis dalam jangka waktu 10 atau 15 tahun ke depan akan menghasilkan SDM di Morotai yang berkualitas tinggi di berbagai bidang. 

Kesehatan dan Air

Dibidang kesehatan, untuk meningkatkan pelayanan Kesehatan kepada masyarakat, Bupati Beny mengambil kebijakan pelayanan Kesehatan gratis. Di setiap kecamatan dibangun dua puskesmas.

Juga membangun lagi satu rumah sakit di Sopi agar masyarakat sekitar dapat mengakses dengan mudah. Jika tidak, maka masyarakat harus ke rumah sakit di Ibu Kota Kabupaten, Daruba, yang tentu memakan ongkos dan waktu.  

Masyarakat diberikan pengobatan secara gratis, baik di Morotai maupun luar Morotai. Seperti di RSPAD Jakarta, selain diberikan biaya 105- 120 jutaan, juga ditanggung tiket pergi pulang Morota-Ternate-Jakarta termasuk satu orang pendamping keluarga.

Sedangkan untuk ketersediaan air yang layak dikonsumsi, setiap kecamatan sudah bangun PDAM dan sudah mulai dinikmati masyarakat. 

Jalan Tani dan Listrik

Untuk memenuhi kebutuhan dan akses jalan para petani, maka Pemda Morotai juga telah memenuhi akses jalan Tani dalam rangka menekan biaya transportasi serta telah memberikan penerangan lampu di setiap desa

Keagamaan

Penduduk di Pulau Morotai menganut agama Islam dan Kristen yang tersebar di 88 Desa. Beny membangun tempat ibadah dalam hal ini Masjid dan Gereja pada setiap desa. Beny juga membangun Masjid Raya, Islamic Centre, di mana di sekitar Islamic Center ini ada lokasi manasik haji yang lengkap. Di dalam kabah untuk manasik dilengkapi referensi keislaman, yang diberi nama pusat peradaban Islam.

Kesejahteraan

Kebijakan lainnya adalah upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat. Masyarakat termasuk PNS tetap maupun honorer yang belum mempunyai rumah, dibantu dana, material, dan lahan untuk rumah, sehingga PNS tidak lagi melakukan kredit di bank yang akan memberatkannya, serta membutuhkan waktu lama untuk bisa memiliki rumah. Sebab biaya membangun rumah cukup besar. Sampai saat ini pembangunan rumah untuk masyarakat sudah mencapai 12.000 rumah dari target awal hanya 11.000 rumah namun dalam perkembangannya terjadi penambahan lagi sehingga total yang harus diselesaikan mencapai angka 23.000

Pejabat setingkat kepala dinas yang belum memiliki mobil, diberikan biaya transportasi roda empat, tujuannya digunakan untuk menyicil mobil. Sehingga pejabat di Pemda Morotai sudah memiliki mobil pribadi, dan membuat mereka lebih fokus bekerja. Kebijakan seperti ini memudahkan pejabat dapat menabung penghasilannya (gaji) untuk masa depan keluarga mereka.

Ketersediaan dan keterbatasan anggaran APBDpulau Morotai, tidak mempengaruhi semangat dan keinginan suci dari seorang BL membangun Morotai. Dengan spirit seorang pengusaha, kreatif dan inovatif serta memiliki akses dan jaringan di pusat, BL terus melakukan gebrakan untuk memenuhi target dan capaian RPJMD dan dalam waktu tiga tahun kepemimpinannya, target itu telah tercapai.

Selain hal-hal di atas, agar barang kebutuhan masyarakat tidak susah diakses, Beny membangun Morotai Mall. Sebelumnya, sudah ada pasar umum. Juga wifi umum guna memudahkan masyarakat mengakses informasi dan berita di media dan sebagainya.

Bupati Beny melakukan itu di tengah terbatasnya anggaran Pemda, dengan cara yang kreatif dan inovatif. Hal pertama yang dia lakukan ialah menutup celah adanya korupsi kecil-kecilan hingga besar, yang sudah lama terjadi. Sehingga, anggaran ini digunakan untuk berbagai kebutuhan masyarakat secara umum sebagaimana disebutkan di atas.

oleh: Muliadi Tutupoho.

Kepala DInas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Maluku Utara

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES