Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Filosofi Jawa Tentang Cinta

Selasa, 29 November 2022 - 12:41 | 240.05k
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Cinta menjadi pembahasan yang selalu menarik nan penuh perasaan bagi siapapun yang membicarakannya. Jika dilihat secara sekilas di zaman sekarang, cinta itu lekat dengan pembahasan muda mudi atau dua orang lawan jenis yang memiliki perasaan tertarik antara satu sama lain, namun cinta bukan hanya tentang perasaan tertarik antara dua orang lawan jenis, namun perasaan cinta bisa untuk siapa saja dan untuk apa saja (cinta terhadap tumbuhan dan hewan).

Cinta adalah kata benda, mencintai adalah kata kerja, dan dicintai adalah kata sifat, dari kata “Cinta” bisa menghasilkan 3 kata yang berbeda makna. Menurut Wikipedia “Cinta adalah suatu emosi dari afeksi yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta adalah sebuah aksi yang dilakukan manusia terhadap objek lain berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut. Jadi apabila menurut Wikipedia ada dua pendapat tentang cinta yang pertama yaitu cinta adalah tentang emosi dan ketertarikan pribadi, yang kedua cinta adalah tentang tindakan yang dilakukan manusia untuk menuruti kemauan dari suatu objek, maka dapat didefinisikan kembali “Cinta adalah rasa atau emosi positif (yang menyebabkan perasaan senang) yang muncul dalam diri manusia untuk objek lain (manusia, tumbuhan, hewan, zat yang lain) yang menyebabkan manusia ini mau untuk melakukan aksi sesuai dengan karakterisik/sifat/kemauan dari sang objek.”

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Sesuai judul artikel ini yang membahas tentang filosofi jawa tentang cinta, sangat familiar filosofi jawa tentang cinta yang beredar di masyarakat itu berkaitan dengan emosi positif yang menimbulkan perasaan suka diantara muda mudi. Ada salah satu falsafah jawa yang sangat melegenda yaitu “Witing Tresno Jalaran Saka Kulino – Witing Mulya Jalaran Saka Rekasa”  yang artinya “cinta bermula dari kebiasaan dan kemakmuran bermula dari usaha/susah payah”. Jadi cinta akan tumbuh dengan sendirinya ketika dua orang terbiasa bersama dan saling bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain.

Lalu apabila cinta tumbuh secara otomatis, lalu bagaimana manusia harus menyikapinya jika dalam agama manusia dilarang bersama tanpa adanya suatu ikatan yang sah? Tidak lain semua kuasa yang ada di dunia ini adalah dari dan milik Allah SWT, perasaan yang tumbuh dalam hati manusia memang tidak dapat di cegah dan Allah SWT yang membulak-balikkan hati manusia. Keadaan ini relevant dengan falsafah jawa yakni “Tresno kanggo manungso mung amarga katresnane marang gusti Allah sing nyiptaake manungsa” (perasaan cinta yang ada kepada manusia hanya karena kecintaan kepada Allah SWT yang menciptakan manusia).

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Maka apabila timbul perasaan cinta dalam diri seseorang kepada orang lain, baik dari sisi kehidupan jawa maupun al-quran (Agama) memberikan wejangan yang berintikan “Jangan mengharapkan sesuatu dari orang yang kamu cintai, melainkan perbaiki dirimu dan mantapkan niatmu bahwa perasaan yang ada ini adalah karena Tuhan maka kamu akan mendapatkan cinta yang sesungguhnya”. Apabila dalam agama untuk melabuhkan cinta manusia maka harus ada ikatan, begitutpun dalam kehidupan jawa, perasaan cinta yang dimiliki oleh dua lawan jenis tanpa ikatan dikhawatirkan akan merusak moral. Selain itu, cinta tanpa ikatan tidak akan bisa dipertanggung jawabkan, maka dari itu pentingnya suatu ikatan dalam sebuah cinta.

Jika dalam agama mengajarkan ta’aruf atau tanpa berpacaran, hal ini bisa di makesense kan dengan filsafah pertama “witing tresno jalaran saka kulino” apabila kedua pihak disatukan sehingga karena mencoba untuk berasama dan terbiasa untuk melengkapi satu sama lain maka timbullah cinta antara keduanya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES