Kopi TIMES

Perang Pemikiran

Sabtu, 10 Desember 2022 - 11:45 | 50.85k
Abdul Jamil Al Rasyid, Mahasiswa Sastra Minangkabau FIB Unand, Anggota Lembaga Mahasiswa Jurusan(LMJ) Sastra Minangkabau, Anggota Forum Diskusi Rangkiang Pedia.
Abdul Jamil Al Rasyid, Mahasiswa Sastra Minangkabau FIB Unand, Anggota Lembaga Mahasiswa Jurusan(LMJ) Sastra Minangkabau, Anggota Forum Diskusi Rangkiang Pedia.

TIMESINDONESIA, SUMATERA – Perang merupakan perselisihan yang terjadi antara manusia baik itu secara individu maupun kolektif untuk mendapatkan suatu kepentingan bagi kelompok atau individu tersebut.

Perang banyak dilakukan oleh kelompok orang yang ingin mencapai sesuatu yang ingin  dituju agar lawan tersebut dapat dikalahkan. Perang biasanya dikenal dengan menggunakan senjata, tank dan lainnya. Maksudnya adalah perang itu adalah salah satu area terjadinya pertumpahan darah yang dilakukan oleh satu negara dengan negara lain. Intinya Perang merupakan salah satu cara baik itu untuk menyerang dan juga mempertahankan diri bagi suatu kolektif masyarakat. 

Pemikiran adalah suatu proses untuk menggunakan akal yang ada dalam diri manusia untuk memecahkan masalah dan juga mempertimbangkan sesuatu. Setiap orang yang hidup di muka bumi mesti menggunakan akal dan pikiran semenjak dari kecil. Contohnya saja apa yang akan menjadi ancaman bagi seseorang dan juga memikirkan masa depan. Hal ini sudah dilakukan oleh seseorang baik itu secara sadar maupun tidak sadar. Setiap orang pernah melahirkan pemikiran, baik itu secara lisan maupun tulisan. Pemikiran adalah salah satu senjata untuk mengarungi kehidupan, dengan pemikiran kita bisa mencari peluang untuk kelanjutan hidup kita di masa depan. 

Dari kedua kata teresebut, tentu ada perbedaan yang mencolok dari pengertian kedua kata tersebut. Makanya hal ini perlu diluruskan karena orang awam mengetahui perang itu adalah pertumpahan darah sedangkan pemikiran tidak ada sama sekali hubungannya dengan pertumpahan darah. Hal ini dapat menjelaskan bahwa ada juga perang yang dapat dilakukan tidak di medan perang, ada perang yang dilakukan melalui pemikiran. Perang pemikiran terjadi karena setiap perbedaan pendapat dalam suatu forum atau diskusi adalah salah satu bentuk peperangan. 

Sesuai juga dengan tujuan dari perang itu sendiri, karena setiap perang tentu pasti ada pihak yang menang dan juga pihak yang kalah. Makanya dalam suatu forum misalnya tentu ada lawan pendapat yang akan kita kalahkan. Contohnya saja dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat untuk merumuskan undang-undang. Hal ini adalah salah satu contoh perbedaan pendapat yang notabene dilakukan baik di tingkat pusat maupun daerah. Sebenarnya perang pemikiran ini terjadi karena adanya suatu masalah yang ditimbulkan dan harus disepakati. 

Sistem yang paling cocok untuk dilakukan dan melihat orang yang sedang melakukan perang pemikiran adalah, sistem musyawarah. Karena di dalam musyawarah tentu ada hal-hal yang menjadikan perbedaan pendapat tersebut akan membuat seseorang setidaknya terlatih berpikir secara cepat dan juga menghasilkan pemikiran tersebut. Tetapi dalam sistem musyawarah tersebut tentu akan juga ada hak negatif yang dilakukan karena, biasanya ada pihak-pihak yang tidak senang dengan keputusan musyawarah tersebut. Karena hal ini akan menjadi dendam bagi dia pihak yang saling bertikai pendapat tersebut. 

Tidak hanya dalam hal musyawarah saja terjadinya perang pemikiran, kita hidup di atas dunia ini saja adalah salah satu cara untuk berperang melawan pemikiran orang. Pasti kita pernah merasakan perbedaan pendapat dengan teman kita sendiri, kita beperang dengan teman kita karena perbedaan pendapat mengenai suatu masalah yang akan kita pecahkan. Hal ini adalah salah satu contoh lain dari aplikasi perang pemikiran agar tujuan kita akan terlaksana di kemudian hari. Makanya kita tidak boleh meninggalkan pikiran kita, kapan perlu kita menggalinya dengan wawasan yang luas dari pemikiran kita. Karena setiap kita hidup tidak lepas dari hidup kita. 

Banyak orang yang tidak mengerti bahwa kita menumpang saja dengan pikiran orang lain. Hal ini adalah salah satu hal yang kurang baik dilakukan, karena kita tidak bisa belajar dari perang pemikiran dengan orang lain, kita di masa depan akan susah untuk memecahkan suatu masalah. Dalam suatu hal kita perlu memikirkan tidak hanya menerima yang kita telah ditetapkan, ketika hal tersebut tidak sesuai dengan diri kita setelah kita pertimbangkan baik itu negatif maupun positif nya, maka kita harus melakukan riset dan memikirkan secara mendalam masalah tersebut. Jangan pernah kita diam ketika kita diinjak, karena yang menginjak kita belum tentu sama dengan kita. 

Untuk itu, dari perang pemikiran seperti ini, kita bisa belajar untuk berpikir keras dalam suatu masalah. Kita bisa melihat banyak orang yang tidak tahu bahwa kita telah diatur oleh orang yang belum tentu sesuai dengan kita. Orang lain tidak akan pernah merasakan apa yang kita rasakan, begitu juga pemikiran orang lain belum tentu juga sama dengan kita.

Makanya perang terbaik yang akan dikenang untuk selamanya adalah perang pemikiran karena dengan bepikir kita akan bisa mengarungi kehidupan. Kita hidup hanya untuk berperang baik itu secara pribadi maupun kolektif kita, makanya kita diajarakan untuk berpolitik agar kita tidak bisa dibohongi oleh orang yang berada diatas kita. 

***

*) OLeh: Abdul Jamil Al Rasyid, Mahasiswa Sastra Minangkabau FIB Unand, Anggota Lembaga Mahasiswa Jurusan(LMJ) Sastra Minangkabau, Anggota Forum Diskusi Rangkiang Pedia.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES