Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Hikmah di Balik Musibah

Kamis, 29 Desember 2022 - 11:11 | 75.81k
Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Sadar atau tidak dengan adanya musibah pasti terdapat hal-hal yang dapat dijadikan pelajaran, musibah adalah peristiwa atau kejadian yang sangat tidak diinginkan oleh semua manusia. Musibah adalah suatu kejadian atau peristiwa yang menyebabkan rasa sakit baik secara fisik maupun perasaan dan menyebabkan rasa sedih.

Meskipun semua manusia tidak menginginkan terjadinya musibah dan selalu mengusahakan untuk berhati-hati, namun musibah adalah milik Allah dan hanya Allah yang tahu kapan musibah akan menimpa kepada manusia. Waktu terjadinya musibah sulit untuk dinalar dan mungkin sulit menjelaskan kepada orang yang mengedepankan logika, seperti yang dijelaskan pada QS. At-Taghobun:11 “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali atas izin Allah, dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya, karena Allah maha mengetahui segala sesuatu.

Advertisement

Mungkin semua manusia takut mendapatkan musibah, namun percaya atau tidak setelah mendapatkan musibah manusia akan memandang suatu hal yang bisa dijadikan pelajaran atau bahkan bisa mendapatkan pengetahuan baru yang disebut sebagai hikmah. Hikmah secara bahasa menurut KBBI adalah Kebijaksanaan.

Hikmah dibalik musibah adalah seseorang yang memiliki pikiran atau pendapat yang bijak dalam memandang suatu perkara setelah mereka mendapatkan/tertimpa musibah. Setiap musibah yang terjadi bukan tanpa sebab meskipun manusia tidak ada yang tahu kapan akan tertimpa musibah, namun dari setiap musibah juga bukan tanpa pelajaran begitu saja.

Sebagai contoh misalnya seorang tukang yang sedang membenahi atap rumah jatuh dari ketinggian dan menyebabkan salah satu anggota badan terluka dan harus libur kerja sementara, dari musibah tersebut seorang tukang akan berpikir lebih bijaksana lagi bahwa kalau sedang melakukan pekerjaan dengan posisi diketinggian maka alat pengamannya harus memadai. Itulah yang disebut sebagai hikmah dimana orang yang telah tertimpa musibah dapat menganalisis penyebabnya dan bepikir lebih bijak untuk tidak mengulangi aktivitas yang sama.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Dalam mengambil hikmah dari musibah selain agar musibah tidak terulang, juga untuk meminimalisir dampak buruk dari kejadian tersebut, misalnya ketika seseorang yang tertimpa musibah bisa mengambil hikmahnya mereka akan menyadari apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan untuk ke depannya.

Namun saat seseorang tidak belajar untuk mengambil hikmah dari musibah yang menimpanya orang tersebut akan terfokus untuk meratapi nasib dan mungkin bisa menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan Allah SWT atas kejadian yang menimpanya sehingga akan memperburuk keadaan karena mereka tidak mau mengambil hikmahnya berarti tidak mau menanamkan pikiran yang bijaksana dalam dirinya.

Ada dua sebab datagnya musibah, yang pertama musibah bisa terjadi akibat ulah manusia sendiri, yang kedua musibah bisa terjadi karena memang kebesaran Allah SWT sebagai sang pencipta. Indonesia yang termasuk Negara dengan penduduk terbanyak tidak dapat dipungkiri mulai terjadi penyempitan lahan, di gang-gang sempit dipenuhi dengan bangunan sehingga berkurangnya lahan untuk resapan air.

Apabila manusia tidak bisa menyadari itu dan seolah-olah tidak ada yang perlu dijaga seperti membuang sampah di sungai/di saluran air, menutup lubah resapan air digunakan sebagai jalan, dan lain sebagainya dapat dipastikan saat musim hujan musibah banjir akan dating.

Sebagai manusia harus menyadari dan menjaga pentingnya normalisasi sikap terhadap lingkungan, apabila kita sebagai manusia tidak mau beusaha menjaga lingkungan dan tidak belajar mengambil hikmah dari musibah-musibah yang terjadi maka lingkungan akan menunjukkan sifat alamnya.

Lain halnya dengan musibah yang terjadi karena kebesaran Allah SWT seperti kematian manusia, tsunami, gempa bumi, erupsi gunung berapi yang pada dua tahun terakhir ini terjadi pulau jawa (Jawa Timur), itu semua merupakan bukti dari Allah itu ada dan Allah berkuasa, manusia tidak ada yang tahu pasti kapan terjadinya musibah-musibah tersebut.

Sebagai manusia yang bisa mengambil hikmah atau pelajaran dari musibah yang telah terjadi sebeleumnya, yang pertama mereka hanya bisa berusaha untuk meminimalisir dampak terjadinya musibah/bencana seperti BMKG menggunakan alat pendeteksi terjadinya bencana sehingga bisa meminimalisir dampak buruk.

Yang kedua dengan adanya musibah yang disebabkan kebesaran Allah menjadikan hati manusia lebih lapang dan percaya bahwa semua yang ada di dunia ini adalah milik Allah SWT, sehingga apabila seseorang memiliki hati yang lapang dan ikhlas, orang tersebut bisa mengambil hikmah atau berpikir lebih bijaksana lagi bahwa tidak ada hal-hal di dunia ini yang perlu di sombongkan.

Apabila didasarkan pada Al-Quran sebagai pedoman hidup Islam terjadinya musibah tidak lain untuk menguji keimanan manusia terhadap Allah SWT. Ketika manusia telah mengalami musibah dan tetap bertaqwa kepada Allah SWT berarti mereka dapat menangkap hikmah dibalik musibah yang Allah berikan. Ketika manusia dalam kesulitan senantiasa meminta pertolongan kepada Allah SWT, tidak ada yang tidak mungkin pasti Allah akan memberikan solusinya meskipun tidak secara langsung atau tidak disadari.

Saat manusia mau dan bisa menangkap atau mengambil hikmah dari musibah yang telah terjadi, mereka termasuk orang yang beruntung, karena saat mereka mau belajar dari suau kejadian maka mereka akan bisa menganalisis aktivitas atau sikap yang perlu dan tidak perlu dilakukan agar terhindar dari dampak buruk musibah. ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES