Kopi TIMES

Peran Strategis Mahasiswa Anti Narkoba di Dunia Kampus

Kamis, 05 Januari 2023 - 14:23 | 74.44k
Bayy MA, Mahasiswa program studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Malang; Ketua Umum UKM Cinta Tanah Air Universitas Islam Malang.
Bayy MA, Mahasiswa program studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Malang; Ketua Umum UKM Cinta Tanah Air Universitas Islam Malang.

TIMESINDONESIA, MALANG – Dalam sejarah panjang perjalanan Republik Indonesia, pemuda selalu menjadi aktor utama dibalik setiap suksesi kebangkitan nasional. Dalam situasi dan kondisi yang teramat genting pun, kaum muda yang dimotori oleh para mahasiswa selalu mampu membawa keluar bangsa ini dari keadaan pelik. Gagasan, spirit dan dharma bhaktinya untuk NKRI selalu menyala.

Peran besar yang dari masa ke masa tetap diemban generasi muda ini lebih dari sekadar bumbu pelengkap sejarah. Karena dari perjuangan mereka inilah bangsa kita berhasil mengarahkan laju peradabannya. Mozaik istimewa yang harusnya dihayati kembali oleh segenap mahasiswa, penerus kegemilangan negeri Gemah Ripah Loh Jinawi.

UKM Cinta Tanah Air, sebagai organisasi intra kampus yang concern di bidang isu-isu kebangsaan, sosial kemanusiaan dan pemupukan rasa cinta tanah air dapat mengemban perannya yang strategis dalam upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di dalam kampus. 

Kampus seringkali dianggap sebagai miniatur negara karena menyimpan begitu banyak sumberdaya yang bisa dikelola. Di dalamnya juga menyediakan berbagai atmosfer pengalaman serta dinamika yang beraneka. Dunia yang bagi sebagian orang dikenangnya sebagai masa-masa yang indah ini tak boleh lengah dan membiarkan narkoba memasukinya.

Tentu masih segar dalam ingatan kita semua, ketika Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan penggerebekan di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Sumatera Utara, (15/10/2021) lalu. Dimana sebanyak 31 orang mahasiswa positif menggunakan narkoba dengan barang bukti 508,6 gram sabu. Fakta yang semakin menambah panjang daftar kampus yang mahasiswanya tersandung kasus serupa. 

Tidak heran ketika Presiden Joko Widodo, menyatakan Indonesia sedang darurat narkoba. Dalam konteks ini, tidak ada perbedaan yang signifikan antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK), Perguruan Tinggi Keislaman Negeri (PTKIN), PT di kota-kota besar maupun PT di daerah, bahkan Perguruan Tinggi yang berafiliasi dengan pesantren sekalipun. Semuanya dapat terpapar virus yang jauh lebih kejam dari Covid 19 ini.

Diakui atau tidak jika narkoba telah memasuki seluruh sendi kehidupan. Dari pejabat, artis ibu kota hingga pengangguran di pelosok desa, hampir setiap hari silih berganti menghiasi jagat pemberitaan nasional. Lebih miris lagi jika yang tertangkap adalah kalangan pelajar, anak-anak muda tunas harapan bangsa.

Sebagaimana hasil survei nasional BNN tahun 2019, sebanyak 118.334 mahasiswa atau 47,40 persen responden mengaku pernah memakai narkoba. Sementara yang aktif mengkonsumsi narkoba selama setahun terakhir sebanyak 35,80 persen atau 64.021 mahasiswa. Bahkan, menurut DPP Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (ARTIPENA) sekitar 27% pengguna narkoba di Indonesia berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. (Belum termasuk data terbaru)

UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime) salah satu badan organisasi PBB yang mengurusi kejahatan narkoba di seluruh dunia pun sering memperingatkan, jika Indonesia harus memberikan perhatian yang ekstra untuk memerangi peredaran gelap narkoba. Sejauh ini masih banyak mafia narkoba internasional yang memanfaatkan kondisi geografis wilayah Nusantara.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Divisi Anti Narkoba UKM Cinta Tanah Air terhadap sekitar 4000an responden mahasiswa baru pada kegiatan Master Maba UNISMA 2022, terdapat sebuah temuan fakta yang cukup menarik. Dimana 100% maba mengatakan belum pernah memakai narkoba, namun 10% dari mereka mengaku pernah memiliki teman yang mengkonsumsi barang haram tersebut.

Hal yang mengindikasikan bahwa ancaman, akselerasi dan segala bentuk modus operandi terbarunya yang menyasar generasi millenial perlu senantiasa kita waspadai. Ikhwal yang semakin menegaskan bahwa selama dunia ini belum kiamat, selama itu pula narkoba akan setia menghantui kehidupan umat manusia. 

Maka, selain kampus wajib menyiapkan grand strategi jitu serta terus melakukan sosialisasi dan berbagai upaya preventif lain, langkah taktis seperti tes urine massal yang diikuti seluruh unsur lapisan mahasiswa, dosen, pegawai dan civitas akademika perlu sesekali dilakukan semata untuk membuat kampus bersinar, bersih dari narkoba.

Selain itu, seluruh elemen yang tergabung dalam aliansi Forum Nasional Mahasiswa Anti Narkoba (FORNASMAPAN) perlu terus menggalang konsolidasi dan berbagai aksi nyata atas perang melawan narkoba. Sebagai mitra strategis Badan Nasional Narkotika (BNN), FORNASMAPAN dapat menjadi katalisator sembari terus memproduksi wacana tandingan terhadap semakin menjamurnya konten-konten yang mengarah pada normalisasi penggunaan Napza di berbagai platform media sosial.

Berbeda dengan mahasiswa angkatan tahun 1998 yang berkonfrontasi langsung dengan rezim otoritarian, salah satu tantangan terbesar mahasiswa saat ini adalah menjaga dunianya tetap suci, menjadikan kampusnya bebas 100 persen dari segala bentuk penyalahgunaan narkoba.

Dan untuk itulah, Mahasiswa Anti Narkoba perlu memaksimalkan perannya.

***

*) Oleh: Bayy MA, Mahasiswa program studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Malang; Ketua Umum UKM Cinta Tanah Air Universitas Islam Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES