Kopi TIMES

Jombang Tak Lagi Beriman?

Kamis, 13 Juli 2023 - 13:34 | 319.64k
Rohmadi, Santri Pondok Pesantren Syarifatul Ulum Katerban dan Mahasiswa Pascasarjana Unipdu Jombang
Rohmadi, Santri Pondok Pesantren Syarifatul Ulum Katerban dan Mahasiswa Pascasarjana Unipdu Jombang
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Jombang tak lagi beriman? Benarkan seperti itu?

Iya benar, 'Beriman' yang saya maksud yakni 'Bersih, Indah dan Nyaman' yang merupakan slogan Kabupaten Jombang yang sudah lama melekat sejak pemerintahan orde baru. Kini, slogan 'Jombang Beriman' tak lagi dipakai oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang pada era kepemimpinan Bupati Mundjidah Wahab dan Wakil Bupati Sumrambah.

Advertisement

Bertepatan 111 tahun Pemerintah Kabupatan Jombang pada Kamis (21/10/2021) silam, Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab melauncing City Branding baru yakni 'Jombang Santri' yang kepanjangan dari Santun, Tertib, Relegius dan Inovatif. Menurut saya, perubahan 'Jombang Beriman' menjadi 'Jombang Santri' sah-sah saja dilakukan oleh setiap kepemimpinan. Semua memiliki makna dan filosofi tersendiri.

Namun, apakah dengan slogan baru ini mampu diterima oleh semua kalangan?

Slogan merupakan sebuah hal positif dan mencerminkan identitas serta kekayaan kultural yang dimiliki oleh Jombang sebagai kota dengan tradisi dan kultur  yang kuat. Dengan mengganti slogan menjadi 'Jombang Santri', kota Jombang memberikan pengakuan yang lebih jelas terhadap peran dan kontribusi pesantren serta komunitas santri dalam membangun dan mengembangkan kota ini.

Slogan baru ini menggambarkan bahwa Jombang adalah tempat yang subur untuk tumbuh dan berkembangnya budaya pesantren, pengetahuan agama, serta nilai-nilai keagamaan yang tinggi. Perubahan slogan ini juga dapat meningkatkan identitas dan citra Jombang sebagai pusat pendidikan agama yang terkenal. Hal ini dapat memperkuat daya tarik Jombang sebagai tujuan studi bagi para calon santri dari berbagai daerah, serta menjadi magnet untuk pengembangan pariwisata religi di kota ini.

Selain itu, perubahan slogan ini juga memberikan kesempatan bagi Jombang untuk lebih mempromosikan kekayaan budaya dan tradisi santri yang unik. Dengan mengadopsi identitas 'Jombang Santri', kota ini dapat lebih memperkuat program-program pendidikan dan pengembangan potensi santri, serta meningkatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan agama di seluruh Indonesia.

Namun, dalam perubahan slogan ini, perlu diperhatikan juga bahwa Jombang tidak hanya diidentifikasi hanya sebagai tempat bagi para santri, tetapi juga sebagai kota yang inklusif dan menghargai keberagaman. Penting untuk menjaga keseimbangan antara identitas santri dengan kebutuhan dan partisipasi masyarakat luas.

Nah, bagaimana menurut kalian sebagai warga Jombang. Lebih baik mana antara Jombang Beriman atau Jombang Santri?

***

*) Oleh: Rohmadi, Santri Pondok Pesantren Syarifatul Ulum Katerban dan Mahasiswa Pascasarjana Unipdu Jombang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES