Mengenal Organisasi BO Pembawa Perubahan Generasi Muda

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia memiliki sejarah yang kaya akan perjuangan dalam merebut kemerdekaan dan menghadapi berbagai tantangan di masa lalu. Organisasi pemuda pertama yang berperan penting dalam perubahan sejarah Indonesia adalah Boedi Oetomo (BO).
Boedi Oetomo didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta oleh sekelompok intelektual Indonesia yang memiliki visi untuk meningkatkan pendidikan, budaya, dan kemajuan ekonomi bangsa. Organisasi ini bertujuan untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan menyatukan perjuangan masyarakat Indonesia di bawah satu payung.
Advertisement
Lahirnya organisasi ini bermula dari sebuah sekolah kedokteran bernama School tot Opleiding Artsen (STOVIA) yang didirikan oleh Belanda. Dan pelopor berdirinya organisasi Boedi Oetomo dipelopori oleh alumni STOVIA, Yakni dr Wahidin Soedirohoesodo dan dr Soetomo.
Semangat itu, dilatar belakangi oleh adanya kepedulian dr Wahidin Soedirohoesodo bersama dr Soetomo dan kawan-kawannya di STOVIA terhadap kondisi pendidikan pribumi yang memprihatinkan.
Dalam kepengurusannya, Organisasi ini dipimpin oleh sekelompok pemuda yang berusia kisaran 20-22 tahun. Sebagian diantaranya, R Soetomo sebagai Ketua (20 tahun), Mohammad Soelaiman sebagai Wakil Ketua (22 tahun), Gondo Soewarno Sebagai Sekretaris I (21 tahun), R Angka Prodjosoedirjo sebagai Bendahara (21 tahun).
Lahirnya Boedi Oetomo menjadi hari bangunnya kesadaran rakyat untuk bersatu dalam wadah, Yaitu bangsa Indonesia. Lahirnya semangat kebangsaan menjadi tanda munculnya perjuangan cara baru untuk mengusir penjajahan, perjuangan yang semula lebih mengandalkan kekuatan fisik diganti dengan kekuatan pemikiran.
Boedi Oetomo didaulat menjadi “Ibu Perhimpunan” bagi organisasi - organisasi pergerakan nasional, karena sesudah kelahirannya berdiri organisasi-organisasi pergerakan dengan corak beragam.
Boedi Oetomo memberikan inspirasi lahirnya organisasi pergerakan lain seperti Perhimpunan Indonesia, Sarekat Islam (SI), Indische Partij, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Partai Nasional Indonesia (PNI).
Adapun tujuan utama Boedi Oetomo yaitu menjamin kehidupan bangsa yang terhormat. Fokus utama organisasi ini terletak pada bidang sosial, pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Awalnya, keanggotaan Boedi Oetomo terbatas hanya pada penduduk Jawa dan Madura. Namun, akhirnya meluas sampai Bali. Ini dilakukan dengan tidak melihat keturunan, jenis kelamin, atau agamanya.
Boedi Oetomo berperan dalam menggalang kelompok-kelompok yang berfokus pada pendidikan. Mereka mendirikan sekolah-sekolah bernama Taman Siswa, yang bertujuan untuk memberikan akses pendidikan kepada rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat perhatian.
Selain pendidikan, Boedi Oetomo juga berperan dalam membentuk identitas nasional Indonesia. Mereka mendukung penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan mengadakan berbagai kegiatan budaya untuk memperkuat rasa bangga atas warisan budaya Indonesia.
Di bidang ekonomi, Boedi Oetomo mendorong pengembangan industri kecil dan menengah di Indonesia. Mereka menyadari pentingnya ekonomi yang kuat dalam membangun negara yang merdeka dan berdaulat.
Pada masa perkembangannya, Boedi Oetomo berhasil memberikan pengaruh yang besar dalam perjuangan nasional Indonesia. Munculnya organisasi ini menjadi tonggak penting dalam perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia.
Namun, Boedi Oetomo juga mengalami perjuangan sendiri dalam menghadapi penindasan dari pemerintah kolonial Belanda. Beberapa anggota organisasinya dipenjara atau diasingkan karena aktivitas mereka. Meskipun demikian, semangat perjuangan Boedi Oetomo tidak pernah padam dan terus membara dalam masyarakat.
Hingga saat ini, warisan dan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Boedi Oetomo masih terasa relevan dalam memajukan Indonesia. Pendidikan, budaya, dan ekonomi tetap menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pembangunan negara.
Boedi Oetomo bukan hanya sebuah organisasi, tetapi juga simbol perlawanan dan semangat perubahan. Organisasi ini memberikan inspirasi bagi generasi-generasi mendatang untuk tidak pernah menyerah dalam membawa perubahan bagi bangsa dan negara.
Jadi, mari kita kenang perjuangan dan kontribusi Boedi Oetomo dalam sejarah Indonesia, dan teruslah menginspirasi untuk terlibat dalam perubahan positif di sekitar kita.
***
*) Oleh: Azizah Zamzam, Bendahara Umum DPD KNPI Kabupaten Malang.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |