
TIMESINDONESIA, MALANG – >A. Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Kehidupan Kampus
Tri Dharma merupakan sebuah junjungan sebuah Perguruan Tinggi di Indonesia, ditujukan supaya Perguruan Tinggi dapat menghasilkan Sumber daya manusia yang unggul dan memiliki rasa tanggung jawab dan lebih bermanfaat kepada masyarakat, khususnya untuk bangsa.
Tri Dharma dapat mencakup Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Ketiganya menjadi poin penting dalam mewujudkan visi dari perguruan tinggi. Ketiga hal tersebut juga menjadi tanggung jawab semua elemen yang terdapat di perguruan tinggi mulai dari mahasiswa, dosen, serta berbagai sivitas akademika yang ada dalam suatu perguruan tinggi. (Chudzaifah et al., 2021)
Advertisement
1. Pendidikan dan Pengajaran
Makna pertama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yang penting diketahui mahasiswa baru yakni Pendidikan dan Pengajaran. Hal ini sangat perlu dilakukan dalam keberlangsungan pendidikan di suatu institusi pendidikan. Baik itu universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, ataupun bentuk pendidikan lainnya.
Pendidikan dan pengajaran merupakan suatu usaha dalam pembentukan pribadi agar sesuai dengan pedoman yang berlaku. Proses pembelajaran di perguruan tinggi bertujuan agar mahasiswa dapat mengembangkan potensi dirinya.
Adapun jika proses belajar mengajar tidak dilakukan dengan baik, maka akan berefek pada kemajuan bangsa itu sendiri, dimana sumber daya manusia (SDM) memiliki kualitas yang minimal. Untuk itu, pendidikan dan pengajaran menjadi poin yang paling penting dilakukan oleh perguruan tinggi.
2. Penelitian dan Pengembangan
Poin kedua dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang perlu diketahui mahasiswa baru yakni mengadakan penelitian dan pengembangan. Hal ini untuk mencapai tujuan perguruan tinggi yaitu memiliki sumber daya manusia yang kreatif, cerdas, dan kritis. Contohnya, negara maju yang ada di dunia sudah memiliki sistem penelitian dan pengembangan yang tinggi.
Hasilnya, negara tersebut kini berkembang sangat pesat baik dari segi teknologi maupun produk lainnya. Salah satu bentuk kontribusi agar bangsa terus maju dan berkembang yakni dengan menerapkan penelitian dan pengembangan.
Kedua hal tersebut akan berdampak positif pada bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan sektor lainnya. Maka dari itu, sebagai mahasiswa maupun tenaga pendidik, harus terbiasa membuat penelitian, laporan melaksanakan tugas sesuai bidangnya. Hal ini untuk memajukan perguruan tinggi agar lebih berkualitas.
3. Pengabdian kepada masyarakat
Poin terakhir dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi terakhir adalah pengabdian kepada masyarakat. Yakni dengan terjun langsung ke lapangan untuk membantu masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas. Salah satu contoh yang bisa dilakukan dalam poin pengabdian kepada masyarakat yakni dengan mengadakan workshop atau seminar.
Kehidupan kampus melingkupi kehidupan ilmiah dengan ciri utama kebebasan berfikir dan berpendapat, kreativitas, argumentatif, tekun, dan melihat jauh ke depan sambil mencari manfaat praktis dari suatu ide ataupun penemuan. Perpaduan ciri-ciri tersebut di dalam kehidupan kampus melahirkan gaya hidup tersendiri yang merupakan variasi dari corak kehidupan yang menjadikan kampus sebagai pedoman dan harapan masyarakat dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila.
Perguruan tinggi sendiri berperan dalam mengembangkan dan memperdalam pengetahuan, serta mengajarkan mahasiswanya dalam memperoleh pengetahuan. Bahkan berbagai masalah yang sedang terjadi di negara ini bisa dilestarikan dari memperdalam dan menemukan sebuah solusi melalui pemahaman yang mendalam tentang Pancasila.
B. Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Kampus
Di Indonesia kita tercinta ini masih banyak sekali mahasiswa, akademisi maupun warga kampus lainnya yang belum menerapkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila yang selalu menjadi pedoman bangsa Indonesia yang menjadi idelogi bangsa, serta pegangan hidup bangsa Indonesia dan menjadikan bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa yang lain.
Ketika mahasiswa masuk ke perguruan tinggi biasanya terbayangkan bahwa mereka di perguruan tinggi hanya belajar mata kuliah yang menjadi konsentrasinya melulu. Hal-hal itulah yang membuat mahasiswa suka menghiraukan ilmu-ilmu kepancasilaan yang sudah mereka dapat dari mulai Sekolah Dasar hingga Menengah.
Jadi ilmu-ilmu yang mereka dapat selama itu seakan tidak mereka bawa sampai perguruan tinggi, sehingga mahasiswa selalu mengabaikan pendidikan Pancasila yang sebenarnya sangat berarti karena Pancasila itu juga dapat mengetahui karakter mahasiswa bila mereka mengerti tetang pancasila itu sendiri. Norma yang ada pada pancasila bila tidak perkenalkan kepada mahasiswa sejak awal masuk, akan berakibat hilangnya semua tentang norma-norma yang berlaku di Indonesia, begitu juga nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila itu sendiri yang sangat berguna untuk kehidupan mahasiwa itu sendiri. (Khotimah, 2020)
Berikut ini adalah contoh dari implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kampus:
1. Implementasi Sila Ketuhanan yang Maha Esa
Dalam kehidupan kampus implementasi sila pertama dapat diwujudkan dengan saling menghormati antara pemeluk agama yang berbeda dan tidak memaksakan suatu ajaran agama terhadap orang lain. Implementasinya juga dapat ditunjukkan dari tindakan yang nyata, seperti menghormati kegiatan Ibadah dari pemeluk agama sesama anggota kampus dan tidak menjelek-jelekkan ajaran agama lain.
2. Implementasi Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Dalam penerapannya, sila ini menjamin seluruh warga negara untuk memiliki kewajiban dan hak yang sama. Bentuk tindakan nyata yang bisa kita tunjukkan di kampus adalah menghindari perilaku bullying karena merupakan wujud dari ketidakadilan dan aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan kemanusiaan.
3. Implementasi Sila Persatuan Indonesia
Dengan adanya persatuan dan kesatuan menjadi modal utama yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dalam menciptakan kemajuan dan kejayaan, sebuah bangsa yang besar dan memiliki teknologi yang maju dapat juga mengalami kemunduran dan kehancuran apabila tidak memiliki persatuan yang kokoh dan rakyatnya tidak memiliki jiwa nasionalisme.
Implementasi sila ketiga ini dapat dilakukan melalui tindakan nyata di kampus yaitu meningkatkan rasa nasionalisme dan semangat cinta tanah air dan mengadakan kegiatan-kegiatan positif dalam memelihara persatuan dan kesatuan seperti; webinar bela negara dan kegiatan gotong royong.
4. Implementasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyarawatan Perwakilan
Penerapan sila keempat juga sangat penting dilakukan di lingkungan kampus untuk menciptakan persaingan yang sehat dalam sebuah organisasi dan memunculkan pemimpin yang sesuai dengan yang diharapkan.
Bentuk tindakan nyata dalam penerapan Sila keempat di lingkungan kampus adalah membuat jadwal Rapat organisasi yang disetujui oleh semua anggota dan membuat kegiatan dialog terbuka antara dosen dan mahasiswa mengenai program-program kampus.
5. Implementasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila yang dilambangkan dengan lambang padi dan kapas yang merujuk pada persamaan hak yang dimiliki oleh setiap warga negara, namun saat ini sangat sulit untuk menemukan nilai-nilai keadilan dikarenakan mulai pudarnya rasa cinta generasi muda terhadap Pancasila dan berkurangnya nilai-nilai kejujuran.
Suatu tindakan nyata yang dapat kita lakukan dalam lingkungan Kampus sebagai implementasi sila kelima Pancasila adalah pemberian fasilitas yang merata bagi seluruh mahasiswa kampus tanpa saling membeda-bedakan, misalnyamemberikan izin akses yang sama bagi mahasiswa dalam meminjam buku ke perpustakaan dan senior memberikan kesempatan kepada junior untuk aktif dalam kegiatan kampus.
C. Kesimpulan
Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari bahasa Sanskerta: पञ्च "pañca" berarti lima dan शीला "śīla" berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Penerapan Pancasila di lingukungan kampus sangatlah penting, karena Pancasila bisa sebagai tameng bagi mahasiswa agar tidak salah dalam mengambil keputusan, dan juga Pancasila bisa sebagai pedoman agar tidak terbelenggu oleh teroris maupun pergerakan disintegrasi bangsa.
Pancasila haruslah dipelajari sejak dini agar Pancasila selalu jadi pedoman atau pegangan hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan masyarakat Indonesia yang plural dan heterogen.
***
*) Oleh: Abdul Lathif Anshori, M.Pd.; Dosen Kewarganegaraan fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.