Melestarikan Budaya Melalui Karnaval

TIMESINDONESIA, MALANG – Karnaval menjadi ajang pertunjukkan hasil kreativitas bagi masyarakat, karnaval semakin sering ditemui saat memasuki bulan kemerdekaan RI yaitu bulan Agustus hingga kurang lebih H+2 bulan sesudahnya.
Sebenarnya seperti apa makna karnaval itu? Dilansir dari kbbi.web.id karnvala adalah kegiatan pawai dalam rangka untuk pesta perayaan dan mempertunjukkan penampilan yang menarik serta tema yang sesuai dengan hal yang dirayakan. Tentunya karnaval bisa diadakan kapan saja sesuai dengan moment yang dirayakan.
Advertisement
Pada pembahasan kali ini akan focus pada bagaimana kita sebagai warga Negara Indonesia melestarikan budaya Indonesia melalui karnaval yang kerap kali ditemui diberbagai daerah di Indonesia. Karnaval yang setiap tahun selalu diadakan oleh masing-masing daerah adalah bentuk perayaan memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Selain itu, di beberapa kota di Indonesia ada karnaval yang sangat terkenal setiap tahunnya seperti Jember Fashion Carnival (JFC), Malang Flower Carnival, dan tentunya masih ada event karnaval lain di kota yang lain. Kemudian apa tujuan warga Indonesia seringkali disibukkan dengan agenda karnaval? Yang pertama adalah sebagai bentuk perayaan untuk memperingati hari-hari besar atau moment-moment tertentu. Yang kedua merupakan ajang bagi warga dari berbagai kalangan untuk menuangkan ide kreatifnya dan menampilkan hasil karyanya tersebut. Utamanya lagi karnaval adalah cara masyarakat dalam melestarikan budaya Indonesia.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Seperti halnya karnaval memperingati hari kemerdekaan Indonesia, tema yang diusung tentunya segala hal tentang kehidupan bangsa Indonesia. Dengan adanya karnaval sebenarnya masyarakat ingin mengenang perjuangan para pahlawan untuk memerdekakan hidup warga Indonesia serta budaya peninggalan nenek moyang yang telah dipertahankan masyarakat, dan membuat budaya Indonesia yang sudah susah payah dibangun oleh nenek moyang dan diperjuangkan oleh pahlawan Indonesia menjadi hal yang memorable dalam kehidupan bermasyarakat. Itulah prinsip karnaval yang dibangun oleh masyarakat ditahun-tahun terdahulu.
Beragam jenis penampilan saat karnaval karena setiap tim menampilkan karya yang berbeda. Yang menjadi ciri khas karnaval ditahun-tahun terdahulu seperti kesenian jaranan/bantengan, reog, mengkisahkan kerajaan-kerajaan meggunakan kereta kencana, mengkisahkan masa penjajahan dengan membuat tiruan tank dan berpenampilan tentara ataupun masyarakat yang seolah-olah sedang dijajah, menampilkan adat bali, papua, dan masih banyak lagi. Selain itu dari kalangan siswa siswi mempersembahkan kesenian music drum band, berpakaian adat, dan sepedah hias.
Namun ditahun-tahun terakhir ini pertunjukkan seperti itu jarang ditemui pada karnaval dibeberapa daerah dan semakin membawa atmosfer yang bedaan dengan karnaval jaman dahulu semenjak berkembangnya dunia soundsystem. Saat ini karnaval lebih dijadikan sebagai media adu suara soundsystem oleh masyarakat. Semakin canggihnya system pada pengeras suara sebenarnya juga hasil dari kemampuan seseorang dalam mengembangkan system pengeras suara, dan sebenarnya menjadi suatu hal yang tepat apabila diterapkan tepat sasaran pula, karena karena disamping menambah pengetahuan terkait teknologi elektro juga bisa dijadikan ladang usaha.
Tetapi dengan masuknya trend soundsystem pada event karnaval perayaan HUT RI, masyarakat semakin jarang menggunakan lagu-lagu yang bercorak Indonesia dan lebih suka menggunakan music dengan genre kebarat-baratan yang mana dirasa asik untuk berjoget, sehingga masyarakat lebih tergiring untuk menampilkan joget dengan music yang asik tetapi kurang sesuai dengan budaya asli Indonesia.
Selain itu, yang kurang digemari oleh masyarakat yang tidak menyukai soundsystem adalah dampak dari soundsystem yang menghasilkan suara menggelegar. Sudah banyak kita saksikan di media sosial event karnaval yang menggunakan soundsystem menggelegar hingga merusak sebagian rumah warga, sehingga warga merasa dirugikan.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Masing-masing daerah pasti memiliki corak kreativitas masing-masing untuk mengadakan karnaval, tidak semua karnaval saat ini menampilakan semacam itu. Seperti karnaval memperingati HUT RI yang diadakan oleh warga Malang Kota dengan mengusung tema Bhinneka Tunggal Ika. Mereka benar-benar bertujuan untuk show kepada masyarakat bahwa Indonesia adalah Negara dengan seribu budaya yang bisa bersatu karena satu kesamaan yaitu berdarah Indonesia.
Selain itu Malang Flower Carnival dan Jember Fashion Carnival adalah karnaval kostum yang diadakan di Kota Malang dan Kota Jember, keduanya merupakan event carnival tahunan. Malang Flower Carnival (MFC) ternyata sudah ada sejak tahun 2010 dan Jember Fashion Carnival (JFC) sudah ada sejak tahun 2003. MFC digelar pada 30/7/23 kemarin dengan tema “The Magnificient of Arok Dedes”.
Dikutip dari website Pemkot Malang, MFC tiap tahunnya mengusung tema yang berkaitan dengan nilai sejarah dan kebudayaan local, sehingga event tersebut benar-benar menandakan karnaval merupakan ajang untuk melestarikan budaya teruntuk Indonesia. Untuk membangun generasi yang cinta tanah air, maka diharapkan pengadaan event seperti karnaval ini benar-benar memberikan penampilan-penampilan yang edukatif bagi warga khususnya generasi anak-anak dan sebagai persembahan event yang nyaman untuk dinikmati.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*) Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.