
TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Berdasarkan laporan dari The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) yang bertajuk The Muslim500: The World 500 Most Influential Muslims 2024 Indonesia merupakan negara muslim terbanyak. Jumlah ini setara 86,7 % dari populasi nasional yang jumlahnya 277,53 juta jiwa.
Dikawasan Asean ternyata Indonesia merupakan negara yg berpenduduk muslim terbanyak mencapai diangka 240,6 juta di tahun 2023 sekarang ini dibanding negara lain seperti Pakistan, India, Bangladesh, Nigeria, Mesir, Iran, Turki, Sudan dan Algeria
Advertisement
Sedangkan Palestina adalah salah satu negara di wilayah Asia Barat atau Timur Tengah. Negara ini berbatasan dengan Laut Tengah dan Sungai Yordan. Palestina pun berada di lokasi yang strategis di antara negara Mesir, Suriah, Yordania, dan negara-negara jazirah Arab lainnya. Jumlah Muslim di Palestina atau tepi barat mencapai 1,25 %, akan tetapi Palestina merupakan negara yg mempunyai ikatan emosional secara histori dan religi dengan Indonesia bahkan dunia pada umumnya.
Disini penulis akan memberikan sedikit tentang hubungan Indonesia dengan Palestina, baik secara historis maupun ikatan emosional religion. Ada beberapa hal tentang keistimewaan negeri Palestina bagi ummat Islam indonesia khususnya umumnya dunia Islam
Pertama, Negara Pertama yang Mengakui Indonesia Merdeka. Pada tanggal 6 September 1944, Palestina mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto. Ini adalah sebuah momen penting dalam sejarah kedua negara. Pengakuan ini disampaikan kepada dunia oleh mufti besar Palestina bernama Syekh Muhammad Amin Al-Husaini. Sehingga momen pengakuan ini memperkuat hubungan historis antara Palestina dan Indonesia serta memberikan dukungan moral bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia sampai sekarang hubungan kedua negara terjalin dengan baik.
Pertama kali pengakuan kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara bukan berasal dari negara-negara Barat, melainkan dari rakyat Palestina? Ya, seperti yang disampaikan dalam buku "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri" karya M. Zein Hassan Lc, Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, buku tersebut mengungkap peran serta serta dukungan nyata Palestina terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Bahkan sebelum Soekarno-Hatta secara resmi memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, Palestina telah memberikan dukungan ini. Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, yang pada saat itu berada di Jerman karena menyelamatkan diri dari konflik dunia kedua, secara terbuka menyambut kemerdekaan Indonesia, yang dijanjikan oleh Perdana Menteri Jepang Kuniaki Koiso.
Pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ucapan selamat Mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini kepada dunia Islam, bersamaan dengan pengakuan Jepang atas kemerdekaan Indonesia. Meskipun Syekh Muhammad Amin Al-Husaini sedang aktif melawan imperialis Inggris dan Zionis untuk mempertahankan kota suci Al Quds di Palestina, dia tetap mendukung kemerdekaan Indonesia dengan tekad yang kuat. Dia juga mendorong negara-negara Timur Tengah lainnya untuk mengakui kemerdekaan Indonesia, dan usahanya berhasil meyakinkan Mesir, Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, Arab Saudi, dan Afghanistan.
Dukungan Palestina tidak hanya bersifat diplomatis, tetapi juga materi. Seorang pengusaha Palestina yang kaya raya dan sangat simpati terhadap perjuangan Indonesia, Muhammad Ali Taher, dengan tulus menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia kepada Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M. Zein Hassan. Ia berkata, "Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia" tanpa mengharapkan imbalan atau tanda bukti penerimaan.
Pada waktu itu beberapa tokoh Palestina aktif dalam kancah internasional dan berbicara di forum-forum internasional untuk mendukung kemerdekaan Indonesia dan negara-negara lain yang masih dijajah. Dukungan ini mencerminkan solidaritas antara bangsa-bangsa yang sedang berjuang melawan penjajahan pada saat yang bersamaan.
Sehingga wajar kalau sampai saat ini Indonesia tetap mendukung kemerdekaan bagi Palestina karena sejarah telah mencatat dukungannya kepada Indonesia ketika di jajah selama 350 th.
Kedua, Amanat Undang-Undang Dasar 1945. Sahabat, dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Alinea Pertama dikatakan, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
Sehingga membela dan mendukung Palestina hingga merdeka merupakan amanat UUD 1945. Sebagai bangsa yang dulu pernah dijajah, masyarakat Indonesia mengalami penderitaan yang sangat berat. Oleh karena pernah mengalami hal yang sama (dijajah), maka kita harus saling mendukung.
Lalu mengapa negeri Syam (salah satunya Palestina) termasuk ke dalam negeri yang diberkahi Allah Swt.? Berikut beberapa alasannya:
Pertama, Tanah yang Diberkahi Allah Swt. telah menyebutkan beberapa kali dalam Al-Qur’an terkait keberkahan Palestina. Berikut beberapa ayat Al-Qur’an yang menyatakan bahwa tanah Palestina adalah tanah yang diberkahi Allah Azza wa Jalla.
Allah berfirman dalam QS, Al Anbiya ayat 71 dan 81 Wa najjainaahu wa luth ila al ardlillatii baarokna fiiha lil ‘alamin. Wa Sulaimana al ariiha ‘aa syifatan tajrii bi amrihii ilal ardli al alati baarokna fiihaa wa kunaa bikuli syai’in ‘alimiin
"Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia. Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya."
Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. Dalam QS. Saba 18 Wa ja’alna bainahum wa bainal quro alati baroknaa fiihaa quro dzhohirotan wa qoddarna fiihaa as-sairo siiruu fiihaa layaliya wa ayaman ‘amiina ‘’Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkah kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman.’’ (Q.S. Saba [34]: 18).
Ibnu Katsir menukil keterangan Ar Robi' bin Anas dari Abi Aliyah dari Ubay bin Ka'ab tentang Ilal ardhil lathii baaroknaa fiihaa Lil 'alamin maksudnya adalah negeri Palestina. Bahkan disebut berkah karena negeri Palestina adalah negeri yang memiliki kecukupan air yang keluar bebatuan.
Menurut Abul Qasim As Suhaily, maksud dari bumi yang diberkahi dari ayat-ayat yang disebutkan di atas adalah negeri Syam yang meliputi negara Yordania, Suriah, Lebanon, dan Palestina. Sementara menurut Imam Asy-Syaukany, negara Mesir pun masuk ke dalam negeri yang diberkahi. Ada juga ahli tafsir yang mengatakan bahwa negeri Yaman pun termasuk ke dalam negeri Syam yang diberkahi Allah Swt.
Rasulullah Saw Mendo’akan Secara Khusus
Salah satu alasan mengapa negeri Syam (salah satunya Palestina) diberkahi oleh Allah Swt. karena didoakan oleh Rasulullah saw. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Ibnu Umar, Rasulullah saw. pernah berdoa meminta keberkahan negeri Syam. Allahumma Baariklanaa Fii Syaminna wa Fii Yamaniyya (Ya Allah, berikanlah keberkahan bagi kami, negeri Syam dan Yaman.)
Terdapat Masjid Al-Aqsa
Alasan lainnya mengapa Palestina menjadi negara yang diberkahi Allah Swt. adalah karena di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsa yang menjadi kiblat pertama umat Islam.
Seperti kita ketahui, Masjid Al-Aqsa atau Baitul Maqdis adalah salah satu dari tiga masjid yang diberkahi Allah Swt. Dua masjid lainnya yang mulia dan diberkahi Allah Swt. Adalah Masjidil Haram di Kota Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Mekah dan Madinah pun merupakan kota yang diberkahi Allah Swt. karena memiliki sejarah yang berarti dengan kehidupan Nabi Muhammad saw.
Kiblat Pertama umat Islam
Sahabat, perintah menghadap ke Masjid Al-Aqsa dalam salat telah berakar sejak peristiwa Isra' dan Mi'raj Rasulullah saw. pada tahun kesepuluh kenabian dan sebelum perintah menghadap Masjidil Haram diberlakukan setelah hijrah Rasulullah saw.
Peninggalan sejarah seperti Masjid Qiblatain di Madinah membuktikan perubahan kiblat, di mana para Sahabat. Shalat menghadap dua kiblat, yaitu Masjid Al-Aqsa dan Masjidil Haram, menggambarkan pentingnya peristiwa ini dalam sejarah Islam.
Negerinya para Nabi
Palestina dan negeri Syam lainnya memiliki ikatan yang kuat dengan para nabi. Di tanah ini rupanya banyak nabi yang lahir, diutus, tinggal, atau singgah dalam berdakwah menegakkan nilai-nilai tauhid. Para nabi yang memiliki ikatan kuat dengan negeri Syam (salah satunya Palestina) yakni: Nabi Ibrahim a.s., Nabi Ismail a.s., Nabi Ishaq a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Yaqub a.s., Nabi Luth a.s., Nabi Daud a.s, Nabi Sulaiman a.s., hingga kepada Nabi Muhammad saw.
Area Padang Mahsyar yang disebutkan Rasulullah Saw.
Keberkahan lainnya dari negeri Syam (salah satunya Palestina) adalah kelak di sinilah seluruh manusia sejak Nabi Adam a.s. hingga manusia terakhir di bumi akan dikumpulkan. Artinya, negeri Syam ini akan menjadi Padang Mahsyar bagi umat manusia.
Hal tersebut berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad saw. yang berasal dari riwayat Syu'aib Al-Arnaut. Hadits tersebut juga diriwayatkan dari jalur Maimunah. Dalam riwayat hadits itu, Maimunah berkata bahwa ia baru saja melintasi Baitul Maqdis (Masjid Al Aqsa). Lalu Nabi saw. bersabda, "Itu Padang Mahsyar (tempat berkumpul), dan padang Mansyar (tempat menyebar). Datanglah dan salat lah di dalamnya. Sungguh salatnya itu seperti seribu salat di masjid lain."
Itulah beberapa alasan mengapa Palestina yang berada di wilayah Syam diberkahi oleh Allah Swt. Palestina pun memiliki ikatan yang mendalam dengan negara Indonesia. Dulu Palestina mendukung dan membantu kemerdekaan Indonesia. Kini giliran kita yang harus membantu Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya.
Sahabat, konflik kemanusiaan di Palestina telah berlangsung sangat lama. Banyak korban jiwa akibat konflik puluhan tahun yang berkepanjangan hingga kini. Tak hanya itu, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan fasilitas umum pun banyak mengalami kerusakan. Masyarakat
Pejabat Media Hamas, Ezzat al-Racheq mengatakan soal serangan Israel terhadap Rumah Sakit Al Shifa sebagai "ketidakdewasaan politik". Pernyataan itu muncul setelah militer Israel mengatakan pihaknya melakukan serangan terhadap militan Hamas di Rumah Sakit Al Shifa.Palestina pun hidup dalam kondisi kekurangan makanan, air bersih, dan listrik.
Negeri yang Dianjurkan untuk Didatangi
Mendatangi Masjid Al-Aqsa di Al-Quds memiliki signifikansi besar dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang disepakati kesahihannya, “Tidak ditekankan bepergian kecuali kepada tiga Masjid: Masjidil Haram, Masjid Al-Aqsa dan Masjid Nabawi." (H.R. Bukhari dan Muslim).
Meskipun situasinya tidak stabil, hal ini menunjukkan pentingnya mempertahankan hak dan keberkahan tempat suci dalam agama, meskipun dalam kondisi sulit.
Menghadiri Masjid Al-Aqsa di Al-Quds mengajarkan umat muslim tentang kesabaran, keteguhan, dan keberanian dalam menjaga nilai-nilai agama, meskipun di tengah tantangan dan konflik.
Tempat Yang dipilih Rasulullah Melakukan Isra Mi'raj
Alasan lainnya mengapa kita harus membela dan mendukung Palestina adalah karena keterkaitan erat antara Masjid Al-Aqsa sebagai tempat persinggahan Isra' dan Mi'raj Rasulullah dengan Masjidil Haram. Persinggahan di Masjid Al-Aqsa bukan suatu kebetulan, melainkan mengandung isyarat dan hikmah yang mendalam.
Hubungan antara tempat permulaan Isra' dan tempat berakhirnya menunjukkan bahwa kesucian Masjidil Haram dan Masjid Al-Aqsa. Kota Mekah dan Al-Quds tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hal ini mengandung makna penting dalam ajaran Islam.
Bagaimana Kita Bersikap?
Bagi seorang muslim yang memungkinkan hendaklah ikut membantu angkat senjata membantu palestina atas kekejaman zionis israel insha Allah kalau niatnya karena Allah manakala gugur pun kan menjadi syahid sebagai dambaan atas kematian dalam membela agama dan al aqsa
Seandainya hal itu tidak memungkinkan karena keterbatasan segala sesuatunya maka bantulah dengan harta atau menyisihkan rizki untuk meringankan beban saudara muslim di palestina yang sedang mengalami penjajahan atas kekejaman zionis israel baik lewat organisasi islam yang ada di indonesia baik NU, Muhammadiyah, Persis dll ataupun pemerintah.
Minimal dengan berdoa setiap selesai sholat atau kapanpun ketika ingat akan saudara kita di palestina berdoalah untuk keselamatan mereka dan agar Allah memberikan kemenangan dan melindungi mesjid sejarah milik ummat islam yakni masjid aqsa dengan melakukan Qunut Nazilah yakni do’a yang dibacakan untuk memohon perlindungan dari musibah atau bencana
Bagi yang beda keimanan tidak perlu menjadi seorang muslim untuk membela Palestina. Namun, jadilah manusia indonesia yang baik menjalan UUD 45 dimana didalamnya menyatakan penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Penjajahan yang dilakukan Israel terhadap tanah Palestina sudah hampir 75 tahun menimbulkan korban jiwa yang sangat banyak. Dan korban-korban itu didominasi oleh anak-anak dan perempuan.
Sebagai seorang manusia yang beradab, tentu kita tidak boleh membiarkan penindasan yang mengarah pada genosida di Palestina terjadi terus-menerus. Sehingga dukungan kita sangat berarti bagi warga Palestina.
Untuk itu mari kita saling bahu-membahu membantu saudara kita di Palestina yang hidup serba kekurangan dan kritis. Mereka kesulitan mendapatkan makanan, minuman, air bersih, listrik, hingga obat-obatan. Dengan dukungan Sahabat tentu akan meringankan beban saudara kita di Palestina.
***
*) Oleh : H. Dadan Sudrajat, S.Ag, Pimpinan Majelis Ta’lim Al-inayyah, Kota Tasikmalaya.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Rochmat Shobirin |