Kepemimpinan Futuristik ala Kawiryan untuk Indonesia Masa Depan

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Tahun 2024 menjadi tahun krusial bagi Bangsa Indonesia karena akan menentukan pemimpin masa depan. Di tengah kontestasi politik global yang semakin menantang, Indonesia dapat menghadirkan pemimpin sesuai dengan khazanah kebudayaan Jawa, yang telah memiliki kriteria pemimpin futuristik yang membumi.
Pertama-tama, permasalahan internasional yang tengah mendesak memerlukan solusi. Kebudayaan Jawa memiliki artefak pengetahuan yang dapat dijadikan landasan solusi permasalahan internasional. Melalui kerja sama di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Indonesia dapat menghadirkan kontribusi berbasis kearifan lokal untuk pencarian solusi global.
Advertisement
Khazanah Kebudayaan Jawa telah menggambarkan kriteria pemimpin ideal melalui konsep Kawiryan, yang merupakan sikap kepemimpinan dengan citra sederhana dan berpikir futuristik. Afiliasi Ilafi Supana dalam artikelnya menegaskan bahwa Kawiryan memiliki ciri-ciri yang terdokumentasi dalam Naskah Serat Saptastha dari era Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Konsep Kawiryan menggambarkan sosok pemimpin yang berbudi luhur, adil, sederhana, dan futuristik.
Pemimpin ala Kawiryan dituntut untuk memiliki karakter sederhana, rendah hati, dan futuristik. Dalam interpretasi Sri Sultan Hamengkubuwono VII, kesederhanaan terlihat dari sikap pemimpin yang tidak mengagung-agungkan kedudukannya dan menerima masukan secara terbuka. Di sisi lain, karakter futuristik tercermin dalam pemikiran strategisnya untuk memajukan bangsa dalam segala bidang.
Konsep Kawiryan juga melahirkan konsep Hamemayu Hayuning Bawono, yang menggarisbawahi pentingnya mengharmoniskan dunia dengan perilaku jiwa yang luhur dan menyebar kebaikan pada sesama untuk menciptakan kedamaian. Penerapan konsep ini diharapkan dapat mewujudkan Toto Titi Tentrem Raharjo, yakni menciptakan suasana dunia yang harmonis, tenang, dan tenteram.
Indonesia, dengan warisan kebudayaan Jawa, memiliki potensi untuk menghasilkan pemimpin sejati yang mampu menyongsong masa depan bangsa. Melalui konsep Kawiryan, pemimpin masa depan diharapkan mampu menghadirkan solusi yang bermartabat dan membumi, serta mampu mewujudkan kedamaian global.
Peran khazanah kebudayaan Jawa dalam menawarkan paradigma kepemimpinan futuristik ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia dalam memilih sosok pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai luhur kebudayaan.
***
*) Oleh : Ikhsan Aji Pamungkas, Sarjana Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya UGM.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Rochmat Shobirin |