Kopi TIMES

Kacang Mete sebagai Pertumbuhan UMKM di Lombok Utara

Senin, 04 Desember 2023 - 12:39 | 64.77k
Sarjono, S.I.Kom, M.Sos (Pranata Humas Muda Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda KLU).
Sarjono, S.I.Kom, M.Sos (Pranata Humas Muda Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda KLU).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LOMBOK – Sejak dicanangkan beberapa tahun sebelumnya oleh pemerintah pusat, Desa Devisa dihajatkan sebagai program pendampingan berbasis pengembangan komunitas. Sebuah program yang memberikan peluang luas bagi suatu wilayah yang memiliki produk unggulan berorientasi eksportir untuk mengembangkan potensi dari perspektif ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk instrumen mewujudkan kesejahteraan masyarakat .

Digagas Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui aktivitas pendampingan berkolaborasi dengan lembaga yang bertautan dengan perdagangan, ekspor, budidaya pertanian maupun akses pembiayaan membuka peluang keberhasilan yang terbuka lebar.

Advertisement

Sebagaimana kita ketahui, bahwa daerah yang potensial untuk mendapatkan pendampingan pengembangan komunitas terlebih dahulu akan dianalisis menggunakan indikator-indikator kunci untuk menentukan parameter kebutuhan pengembangan Desa Devisa.

Sebuah tawaran program guna meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dengan mengembangkan komoditas unggulan Desa. Program yang mendorong keterlibatan masyarakat Desa dalam mata rantai pasokan ekspor global secara langsung maupun tidak langsung dengan goals menghasilkan Devisa melalui kegiatan eksportir.

Ada beberapa aspek untuk indikator menentukan sebuah Desa bisa masuk klaster Desa Devisa, di antaranya produk unggulan, konsistensi dan keberlanjutan produksi, produsen dan manajerial, pemberdayaan masyarakat dan koordinasi antar pemangku kepentingan, infrastruktur maupun sarana prasarana penunjang lainnya.

Mencermati pertimbangan sejumlah aspek tersebut, Lombok Utara didaulat oleh LPEI menjadi kabupaten pertama di NTB sebagai Desa Devisa dengan lokus Desa Bayan yang menawarkan produk unggulan Kacang Mete.

Lombok Utara terpilih menjadi lokasi realisasi program Desa Devisa selain faktor kualitas komoditi kacang mete juga ditentukan pula oleh peran pendamping yang dinilai optimal dalam aktivitas pemberdayaan dan edukasi kepada para petani kacang mete. 

Peran pendamping di Lombok Utara selain aktif terlibat secara langsung dalam proses transaksi jual beli juga bertungkus lumus dalam kerja-kerja pelestarian melalui penanaman komoditi kacang mete di kaki Gunung Rinjani. Selain itu, mereka pun mendukung petani penyandang disabilitas terus beraktivitas untuk menghasilkan kacang mete yang berkualitas.

Data Dinas Perdagangan Provinsi NTB merilis Kacang Mete Lombok Utara terbukti berkualitas baik sehingga sukses diekspor ke New Zeland. Market selanjutnya direncanakan akan diesksportir ke Singapore.

Di Lombok Utara, lahan komoditi Kacang Mete seluas 6.581 hektar dengan produksi 764 ton. Kini, permintaan kacang mete terus bertambah sehingga produksi perlu diperbanyak dari hasil sekarang melalui peningkatan hasil pertanian dengan kualitas standar pangsa pasar.

Sejumlah upaya yang perlu diterapkan untuk mengejar market demand atas komoditi kacang mete oleh para stakeholder yang terkait, antara lain pendampingan dan pelatihan pengelolaan komoditi maupun pengolahan kemasan produk kacang mete dengan memaksimalkan potensi yang sudah ada.

Langkah lainnya, membangun kolaborasi secara masif antara Pemerintah Provinsi NTB dan Pemda Lombok Utara untuk mengakselerasi peningkatan potensi daerah sehingga kegiatan ekspor akan mudah direaliasikan. Langkah ini harus segera diimplementasikan mengingat komoditi kacang mete Lombok Utara berukuran lebih besar dan rasanya pun lebih gurih dibandingkan dengan kacang mete daerah lain.

Langkah terapan tersebut harus diaplikasikan oleh multipihak melalui sinergi dan kolaborasi kolektif baik pemerintah pusat, pemerintah Provinsi NTB, pemerintah Kabupaten Lombok Utara maupun komunitas petani secara terintegrasi mulai dari sektor hulu hingga hilir.  Ending goalsnya, ekspor kacang mete benar-benar bisa diandalkan menjadi lokomotif pertumbuhan UMKM di Lombok Utara yang mendatangkan devisa bagi kesejahteraan para petani dan masyarakat bumi Tioq Tata Tunaq pada umumnya.

***

*) Oleh: Sarjono, S.I.Kom, M.Sos, Pranata Humas Muda Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda KLU.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES