Kopi TIMES

Pendidikan Abad 21: Membangun Keberagaman dan Toleransi

Rabu, 06 Desember 2023 - 14:31 | 73.12k
Jefry Hadi, Guru Pendidikan Agama Islam SDN Polehan 2, Malang.
Jefry Hadi, Guru Pendidikan Agama Islam SDN Polehan 2, Malang.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Era globalisasi, atau yang sering disebut sebagai abad 21, menandai berbagai perubahan yang signifikan dalam kehidupan manusia. Peningkatan pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah tatanan kehidupan tradisional. 

Dalam konteks pendidikan, abad 21 menuntut pengembangan kualitas sumber daya manusia dan merupakan panggung bagi terobosan dalam berpikir, konsep, dan tindakan. Namun, perubahan ini dapat pula membawa dampak terhadap nilai-nilai luhur dan menimbulkan tantangan konflik di tengah masyarakat. 

Advertisement

Oleh karena itu, pendidikan memegang peran penting dalam membentuk tatanan masyarakat yang harmonis, inklusif, dan penuh toleransi. Melalui artikel ini, penulis akan menjelaskan pentingnya pendidikan abad 21 dalam membangun pemahaman dan toleransi di masyarakat modern.

Pendidikan abad 21 mengakui pentingnya pendidikan keberagaman dalam proses pembelajaran. Peserta didik berasal dari latar belakang sosial, budaya, ras, suku, agama yang berbeda. Oleh karena itu, pendidik perlu memahami dan mengakomodasi keberagaman ini demi menciptakan suasana pembelajaran yang inklusif dan memastikan kenyamanan peserta didik.

Selain itu, pendidikan abad 21 mengajarkan sikap toleransi, yakni menerima seluruh keberagaman budaya, agama, etnis, serta pandangan dalam masyarakat. Dengan berlandaskan pendidikan toleransi, peserta didik diajarkan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab, peka terhadap isu-isu kemasyarakatan, serta dapat berkontribusi dalam penciptaan lingkungan yang harmonis. 

Pendidikan toleransi juga mengembangkan keterampilan empati dan simpati diantara siswa, mencoba memahami perasaan, pandangan, dan pengalaman orang lain. Dengan demikian, mereka dapat lebih berempati terhadap kondisi yang dialami oleh orang-orang dari berbagai latar belakang.

Pendidikan abad 21 berfokus pada pembangunan persepsi dan pemahaman tentang toleransi sebagai bagian utama dari pembentukan masyarakat yang harmonis. Lebih dari itu, siswa diberikan pembelajaran tentang pentingnya menghargai keberagaman budaya, agama, etnis, serta pandangan masyarakat lokal. Melalui pendidikan ini, diharapkan muncul generasi yang terbuka, peka terhadap isu-isu sosial, dan siap menghadapi tantangan global.

Mengutip Al-Qur'an Surat Al-Anbiya 107 yang mengatakan “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” pemahaman tentang toleransi dipandang sebagai suatu kenikmatan dan rahmat bagi ciptaan Tuhan. Nilai ini menjadi landasan yang kuat bagi pembentukan masyarakat yang inklusif, harmonis, serta saling pengertian.

Pendidikan abad 21 perlu memiliki fokus yang lebih kuat terhadap pengajaran dan pemahaman tentang toleransi, sehingga dapat membentuk generasi yang lebih terbuka, peka terhadap isu-isu sosial, serta siap menghadapi tantangan global. Semakin banyak peserta didik yang dilatih dalam nilai-nilai ini, semakin besar pula potensi untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif, harmonis, dan saling pengertian.

Dalam konteks keberagaman masyarakat Indonesia yang majemuk, pendidikan abad 21 memiliki peran yang sangat penting dalam membangun pemahaman, inklusivitas, dan toleransi di kalangan peserta didik. Melalui pendidikan yang inklusif, kami percaya bahwa kita dapat bersama-sama merealisasikan slogan "merdeka belajar" yang bertumpu pada kerukunan dan toleransi di masyarakat.

***

*) Oleh: Jefry Hadi, Guru Pendidikan Agama Islam SDN Polehan 2, Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES