Kopi TIMES

Politik, Ekonomi dan Hutang Negara

Senin, 29 Januari 2024 - 17:34 | 27.88k
Ahmad Raziqi, Alumi UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Dosen STIS Darul Falah, Bondowoso.
Ahmad Raziqi, Alumi UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Dosen STIS Darul Falah, Bondowoso.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Tinggal menghitung hari masyarakat Indonesia akan menentukan arah perjalanan bangsa kedepannya. Ya tanggal 14 Februari 2024 tepat pada hari rabu, Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan umum yang teramat penting bagi negera dengan jumlah penduduk sebanyak 278,7 juta jiwa. Satu hari itu akan menentukan bagaimana nasib Indonesia selama sekurang-kurangnya lima tahun kedepan atau bahkan hingga hari kiamat kurang satu hari. 

Perlu dihayati, bahwa bangsa yang telah berumur 76 tahun ini terlahir dari berbagai perjuangan. Entah perjuangan fisik, mental, spiritual dan juga ideologi yang kesemuanya memerlukan siasat atau politik agar memiliki arah dan tujuan yang berpihak terhadap kemaslahatan masyarakat secara umum. Politik teramat menentukan kokohnya sebuah negara. Sesuai maknanya, bahwa politik merupakan kata serapan dari bahasa Belanda yakni politiek  bermakna segala proses pembentukan dalam masyarakat  yang mengarah kepada pembuatan keputusan terlebih khusus menyangkut negara. 

Advertisement

Karena makna politik begitu menggoda, maka tak ayal para masyarakat yang memiliki kepentingan untuk membuat peraturan untuk mengikat kehidupan bernegara ber-kontestasi dalam membentuk hegemoni dan kuasa. Disini tentu teramat penting bahwa hegemoni (pengaruh) dan kuasa perlu juga mempertimbangkan etika dan moral. Artinya politik, politisi dan masyarakat perlu untuk sesuai dengan konsensus bersama bahwa kita memiliki ideologi pancasila yang sudah mencapai pengakuan final bagi segenap jiwa dan raga masyarakat. 

Politik di Indonesia juga harus dikembalikan kepada ketuhanan yang maha Esa. Jangan sampai politik identitas apalagi menyangkut agama dan Sara golongan menjadi cara salah satu kontestan dalam meraup pengaruh dan kuasa tanpa memperdulikan agama dan ras lain yang diakui secara konstitusi. Politik di Indonesia juga harus terlaksana dengan berlandaskan kepada nilai humanisme, nilai nasionalisme tinggi dan berkeadilan terhadap seluruh masyarakat Indonesia. 

Jika demikian, maka wujud negara yang berdaulat atas kekuatan bangsanya sendiri akan tercapai oleh negeri Indonesia ini, melalui pelaksanaan politik yang sesuai dengan nilai pancasila dalam manifestasinya berupa pemilu. Karenanya, masyarakat perlu memiliki kesadaran kritis dalam menentukan wakil atau mandat kuasa atas para calon yang sudah terpasang di berbagai media. Mulai dari banner, papan reklame sampai media sosial dan media massa. Apalagi anggaran untuk menjembatani terlaksananya politik ini melalui pemilu, secara perhitungan sungguh di luar kata ekonomis. 

Berapa besarnya dana yang digelontorkan sebesar kurang lebih 71.3 Triliun oleh kementrian keuangan untuk biaya pemilu 2024 ini. Dikatakan kurang ekonomis karena angka dana tersebut bukan nominal kecil. Bangsa Indonesia juga tentunya masih belum selesai menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi dan akan menghadapi persoalan ekonomi yang menuntut masyarakat Indonesia dan global untuk hati-hati agar tidak terjerumus dalam resesi ekonomi. Jika dikomparasikan besaran dana pemilu yang mencapai 71.3 triliun dengan hutang pemerintah Indonesia yang dilansir dari IDX Chanel per-akhir 2023 kemarin sudah mencapai 8.041,01 atau 8.000 triliun. 

Tentunya bukan perkara main-main anggaran untuk pelaksanaan Demokrasi di Indonesia. Lalu jika kita sebagai masyarakat salah memilih wakil masyarakat (pemerintah) dalam mengurus negara ini tentu akan menyebabkan masalah baru bermunculan terutama dalam dimensi ekonomi. Seperti meningkatnya kemiskinan, utang negara meningkat, pengangguran, inflasi, kerusakan ekologis dan tentunya moralitas serta ideologi bangsa ini akan ambyar. Dari hal tersebut mari gunakan hak pilih anda pada 14 Februari nanti, lalu pilihlah sesuai hati nurani dan nalar kritis kita untuk bersama-sama bergotong royong membangun negeri tercinta Indonesia raya.

Refleksi bersama dalam membentuk kesadaran betapa pentingnya peranan politik di Indonesia sehingga perlu mendapat perhatian lebih dari masyarakat secara universal. Karena lagi-lagi politik teramat menentukan kehidupan bangsa dan sejatinya manusia adalah binatang politik kata Aristoteles, jadi pemikiran mendalam anda mengenai pentingnya pemilihan umum di Indonesia. 

Partisipasi aktif dan pemilihan yang bijak dari masyarakat sangat krusial untuk membentuk masa depan negara. Lalu kita sama-sama doakan semoga proses demokrasi berjalan dengan lancar dan hasilnya mencerminkan kepentingan dan aspirasi seluruh rakyat Indonesia yang terus akan maju kearah yang lebih baik, memiliki kesadaran kritis, berperadaban dan mampu menciptakan kemandirian ekonomi.

***

*) Oleh : Ahmad Raziqi, Alumi UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Dosen STIS Darul Falah, Bondowoso.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES