
TIMESINDONESIA, BOGOR – DALAM perkembangan era digitalisasi yang semakin berkembang, komunikasi menjadi lebih mudah dan cepat. Masyarakat dapat menjalin hubungan tanpa harus bertatap muka, melainkan melalui media online, terutama media sosial. Media sosial mempermudah proses komunikasi, namun kemajuan teknologi ini juga menuntut masyarakat untuk tetap menerapkan etika komunikasi.
Etika komunikasi bertujuan untuk menghormati dan melakukan interaksi yang sopan di antara masyarakat digital, sehingga memastikan interaksi yang terjalin tetap positif. Pentingnya etika dalam berinteraksi di media sosial adalah agar aktivitas kita tidak memberikan dampak buruk dalam kehidupan kita maupun kehidupan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Advertisement
Seringkali dalam bermedia sosial, masyarakat memberikan komentar terhadap permasalahan yang sedang viral tanpa memperhatikan etika berkomunikasi di era digital. Beberapa komentar dapat kurang bijak, bahkan cenderung menyinggung orang lain dengan memberikan hujatan. Sulit untuk mengontrol komentar masyarakat di media sosial, namun penting bagi kita untuk berupaya memastikan bahwa komentar yang kita berikan tidak menyakiti perasaan orang lain.
Masyarakat perlu bijak dalam menggunakan teknologi yang sedang berkembang saat ini, terutama dalam hal berkomentar di media sosial. Etika komunikasi dalam bermedia sosial harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman sopan santun kepada orang lain. Beberapa prinsip etika komunikasi di media sosial yang perlu diterapkan antara lain:
Pertama, Mencari informasi sebelum membagikannya. Sebelum membagikan suatu informasi, penting untuk mencari kebenaran dari informasi tersebut agar tidak menyebarkan informasi yang tidak akurat atau hoaks.
Kedua, Berhati-hati dalam berpendapat. Berkomentar di media sosial harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan memperhatikan konteksnya. Pendapat yang konotasinya negatif dapat melanggar etika komunikasi di media sosial.
Ketiga, tidak menebar kebencian. Menghasut atau menyebarkan kebencian kepada orang lain di media sosial tidak diperbolehkan dan dapat dikenakan sanksi sesuai hukum yang berlaku.
Keempat, menghargai privasi orang lain. Setiap individu memiliki hak atas privasinya sendiri, dan menghargai privasi tersebut juga merupakan bagian dari etika komunikasi di media sosial.
Baru-baru ini, muncul suatu permasalahan yang viral di TikTok mengenai seorang anak kecil yang tenggelam di kolam renang saat sedang les renang. Kasus tersebut menimbulkan reaksi beragam dari netizen, di mana banyak yang menyerang akun TikTok ibu dari anak tersebut dengan komentar-komentar yang penuh kebencian. Meskipun ada juga netizen yang memberikan dukungan kepada ibu tersebut yang baru saja kehilangan anaknya.
Beretika dalam berkomunikasi di media sosial adalah hal yang sangat penting, karena dapat berdampak baik tidak hanya bagi kita sendiri tetapi juga bagi orang lain. Meskipun kemajuan teknologi memudahkan kita untuk berkomunikasi, kita harus tetap mengutamakan etika dalam setiap interaksi online. Mari bersama-sama membangun lingkungan komunikasi yang positif di media sosial dengan memberikan komentar-komentar yang membangun dan menghargai privasi serta perasaan orang lain.
***
*) Oleh : Kania Chairunnisa Dwi Artha, Mahasiswi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
_____
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Sholihin Nur |