Kopi TIMES

Bhinneka Tunggal Ika: Memperkuat Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Membangun Negara Bersatu

Senin, 11 Maret 2024 - 07:37 | 45.08k
Abdullah Fakih Hilmi AH, S.AP., Akademisi dan Wirausahawan
Abdullah Fakih Hilmi AH, S.AP., Akademisi dan Wirausahawan
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia, dengan segala keindahan alamnya yang menakjubkan, adalah rumah bagi beragam suku, budaya, agama, dan bahasa. Sejak zaman kuno, keberagaman ini telah menjadi ciri khas negara ini, memberikan warna dan kekayaan yang tak ternilai harganya. Di tengah-tengah keberagaman ini, terdapat sebuah moto yang melambangkan semangat kebersamaan: "Bhinneka Tunggal Ika" atau "Berbeda-beda tapi tetap satu".

Moto ini bukan hanya sekadar rangkaian kata yang diucapkan dengan enteng, tetapi mencerminkan filosofi yang dalam dan berdampak luas bagi kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Dalam kata-kata sederhana itu terkandung makna yang mendalam, sebuah panggilan untuk merayakan perbedaan dan mempersatukan keberagaman, menjadi dasar yang kokoh dalam membangun negara yang bersatu dan sejahtera.

Advertisement

Dengan menggali lebih dalam makna dan implikasi dari moto nasional "Bhinneka Tunggal Ika". Kita akan menjelajahi bagaimana keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa menjadi kekuatan dalam memperkuat persatuan, serta tantangan-tantangan yang harus dihadapi dalam menjaga kesatuan bangsa. Selain itu, kita juga akan membahas peran penting kebersamaan dalam keberagaman dalam upaya membangun fondasi yang solid untuk kemajuan Indonesia sebagai bangsa yang kuat dan berdaulat.

Sejarah dan Makna Bhinneka Tunggal Ika

Motto Bhinneka Tunggal Ika berasal dari kitab "Sutasoma", karya Mpu Tantular pada abad ke-14 Masehi. Kitab ini merupakan salah satu bagian dari wiracarita yang menceritakan perjalanan seorang pangeran bernama Sutasoma. Dalam kitab ini, terdapat sebuah bait yang terkenal yang berbunyi:

"Bhinneka Tunggal Ika, tan hana dharma mangrwa"

Yang dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai "Berbeda-beda tetapi tetap satu, tidak ada yang lain selain kebenaran". Bait ini menjadi cikal bakal dari moto nasional Indonesia yang diresmikan pada masa kemerdekaan.

Makna dari moto "Bhinneka Tunggal Ika" mengandung pesan yang sangat dalam tentang pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman. Meskipun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, bahasa, dan budaya yang berbeda, semua itu tidak menghalangi mereka untuk bersatu sebagai satu bangsa yang utuh. Moto ini mengajarkan nilai-nilai toleransi, kerukunan, dan persatuan dalam keberagaman.

Bagi masyarakat Indonesia, moto "Bhinneka Tunggal Ika" bukan hanya sekadar kata-kata yang terpampang di lambang negara atau di uang kertas. Ia menjadi semacam pegangan moral, sebuah prinsip yang mengikat seluruh warga negara untuk menjaga persatuan dan kesatuan, serta menghargai keberagaman yang ada.

Selama berabad-abad, moto ini telah menginspirasi jutaan jiwa Indonesia dalam membangun bangsa yang kuat dan berdaulat. Ia menjadi landasan bagi kebijakan-kebijakan pemerintah dalam memajukan bangsa, serta menjadi semangat bagi setiap warga negara dalam menjaga kerukunan antar sesama.

Dengan demikian, sejarah dan makna "Bhinneka Tunggal Ika" tidak hanya berhenti pada catatan sejarah belaka, tetapi terus hidup dan berkembang dalam setiap aspek kehidupan bangsa Indonesia. Ia merupakan pondasi yang kokoh dalam membangun negara yang bersatu, damai, dan sejahtera, sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa Indonesia.

Keanekaragaman Budaya

Indonesia adalah rumah bagi lebih dari 300 suku dan lebih dari 700 bahasa daerah. Keanekaragaman ini tidak hanya terbatas pada aspek linguistik, tetapi juga tercermin dalam adat istiadat, seni, musik, tarian, pakaian adat, dan tradisi-tradisi unik setiap suku. Keanekaragaman budaya ini merupakan salah satu kekayaan terbesar Indonesia yang telah mengukir sejarah panjang bangsa ini.

Keanekaragaman Agama

Indonesia juga dikenal sebagai salah satu negara dengan keberagaman agama terbesar di dunia. Mayoritas penduduknya menganut agama Islam, namun juga terdapat komunitas Hindu, Buddha, Kristen, dan Konghucu yang besar. Meskipun berbeda dalam keyakinan, toleransi antar agama telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Indonesia.

Tantangan dalam Memelihara Persatuan

Meskipun keberagaman merupakan kekayaan bagi Indonesia, tantangan besar masih menghadang dalam memelihara persatuan. Konflik horizontal antarsuku, agama, dan etnis masih terjadi di beberapa wilayah. Selain itu, isu-isu sosial dan ekonomi seperti kemiskinan, ketimpangan, dan ketidakadilan juga dapat mengancam persatuan bangsa.

Pentingnya Kebersamaan dalam Keberagaman

Menghargai dan merayakan keberagaman adalah kunci dalam memperkuat persatuan. Pendidikan multikultural dan interfaith menjadi sarana penting untuk memperkuat pemahaman dan toleransi antar kelompok. Selain itu, inklusi sosial dan ekonomi bagi semua lapisan masyarakat juga menjadi bagian integral dalam membangun negara yang adil dan merata.

Peran Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah memiliki peran besar dalam memastikan perlindungan hak-hak minoritas, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya toleransi, dan menciptakan kebijakan yang mendukung keberagaman. Namun, peran masyarakat juga tak kalah pentingnya. Aktivisme sosial, dialog antar kelompok, dan partisipasi dalam pembangunan lokal merupakan cara-cara di mana masyarakat dapat berkontribusi dalam memperkuat persatuan.

Studi Kasus: Keberhasilan dan Tantangan

Sejumlah kasus sukses, seperti penyelesaian konflik di Poso, Sulawesi Tengah, atau integrasi budaya di Yogyakarta, menjadi bukti bahwa keberagaman dapat menjadi kekuatan dalam membangun masyarakat yang damai dan sejahtera. Namun, tantangan tetap ada, seperti konflik di Papua atau masalah diskriminasi terhadap minoritas agama di beberapa daerah.

Arah Menuju Masa Depan

Membangun negara yang kuat dan bersatu memerlukan komitmen bersama dari seluruh warga negara. Mengembangkan rasa kebangsaan yang kuat, menghormati keberagaman, dan berkomitmen untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan bersama adalah kunci dalam merajut kembali benang persatuan yang mungkin terkadang kendur.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan besar di dunia dengan keberagaman yang dimilikinya. Melalui penghormatan terhadap moto "Bhinneka Tunggal Ika", Indonesia dapat terus memperkuat persatuan dan membangun negara yang adil, merata, dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya. Dengan memperkuat kebersamaan dalam keberagaman, Indonesia akan mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada di masa depan dengan teguh dan kokoh.

***

*) Oleh : Abdullah Fakih Hilmi AH, S.AP., Akademisi dan Wirausahawan.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES