Kopi TIMES

Kolaborasi TikTok dan Tokopedia, Bawa Transformasi UMKM di Kabupaten Lamongan

Senin, 11 Maret 2024 - 12:32 | 67.94k
Dr. Abid Muhtarom, SE., SPd., MSE., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan (Unisla) dan Wakil Ketua GP Ansor Kabupaten Lamongan.
Dr. Abid Muhtarom, SE., SPd., MSE., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan (Unisla) dan Wakil Ketua GP Ansor Kabupaten Lamongan.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Kolaborasi antara TikTok dan Tokopedia di Kabupaten Lamongan menciptakan gelombang perubahan yang signifikan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dalam konteks ini, manfaat yang terbuka jelas terasa, namun tak terhindarkan, beberapa tantangan juga menantang. Penting untuk merinci dampak positif dan negatif yang mungkin timbul dari kemitraan ini, serta bagaimana pelaku usaha dapat memaksimalkan potensi sambil mengatasi hambatan.

Salah satu manfaat utama dari kolaborasi ini adalah akses pasar yang lebih luas. Melalui TikTok sebagai platform pemasaran, UMKM di Kabupaten Lamongan dapat menembus batas lokal dan mencapai konsumen potensial di seluruh Indonesia. Dengan dukungan dari Tokopedia, mereka dapat menjual produk secara online kepada pelanggan yang tertarik, membuka peluang bisnis yang sebelumnya sulit dijangkau.

Advertisement

Integrasi dengan Tokopedia juga memberikan kemudahan bagi UMKM untuk beralih ke bisnis online. Dengan infrastruktur e-commerce yang sudah ada, proses penjualan dapat dikelola lebih efisien. Namun, seiring dengan manfaat ini, muncul tantangan persaingan yang semakin ketat di pasar online. Semakin banyaknya UMKM yang memasuki platform Tokopedia menimbulkan persaingan sengit untuk menarik perhatian konsumen. Tekanan ini dapat mengakibatkan perlunya strategi pemasaran yang lebih inovatif dan efektif.

Tidak hanya itu, kendala terkait dengan keterampilan digital dan aksesibilitas teknologi perlu diperhatikan secara serius. Beberapa UMKM mungkin mengalami kesulitan dalam mengadopsi platform digital seperti TikTok dan Tokopedia, karena memerlukan pemahaman teknis yang mendalam. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan digital menjadi aspek krusial agar UMKM dapat memaksimalkan manfaat dari kemitraan ini.

Dampak positif yang mungkin terjadi melibatkan berbagai aspek, seperti:

Pertama, Akses pasar yang lebih luas. Integrasi TikTok dan Tokopedia membuka pintu bagi UMKM di Kabupaten Lamongan untuk memperluas jangkauan pasar. TikTok sebagai alat pemasaran dapat menjangkau konsumen di seluruh Indonesia, sedangkan Tokopedia memfasilitasi penjualan produk secara online.

Kedua, Peningkatan brand awareness. Pemanfaatan TikTok sebagai alat pemasaran memungkinkan UMKM untuk meningkatkan kesadaran merek. Melalui konten kreatif, mereka dapat menarik perhatian konsumen potensial dan membangun identitas merek yang kuat.

Ketiga, Kemudahan berjualan online.
Integrasi dengan Tokopedia memberikan peluang bagi UMKM untuk memanfaatkan infrastruktur e-commerce yang ada. Proses berjualan online dapat menjadi lebih efisien, meningkatkan kenyamanan dan keterjangkauan bagi pelanggan.

Keempat, Peluang kolaborasi dengan influencer. Kolaborasi antara TikTok dan Tokopedia membuka peluang bagi UMKM untuk bekerja sama dengan influencer lokal atau nasional. Ini dapat menjadi strategi yang efektif untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan visibilitas merek.

Lima, Peningkatan penjualan. Dengan akses pasar yang lebih luas dan strategi pemasaran yang efektif, UMKM di Kabupaten Lamongan dapat mengalami peningkatan penjualan secara keseluruhan.

Namun, sebagai kontrast dari manfaat tersebut, dampak negatif juga perlu diberikan perhatian serius: Pertama, Persaingan yang Intensif. Dengan bertambahnya UMKM yang bergabung dengan platform Tokopedia, persaingan semakin ketat. Ini dapat mengakibatkan tekanan harga yang lebih besar, mengancam profitabilitas UMKM dan memerlukan strategi inovatif untuk membedakan diri.

Kedua, Ketergantungan pada Platform Digital. UMKM yang terlalu bergantung pada TikTok dan Tokopedia rentan terhadap perubahan kebijakan atau masalah teknis. Jika terjadi gangguan atau penurunan popularitas platform, UMKM tersebut bisa mengalami penurunan penjualan atau bahkan kebangkrutan.

Ketiga, Kesenjangan Digital. Tantangan aksesibilitas dan pemahaman teknologi bisa menciptakan kesenjangan digital. UMKM yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup atau akses yang memadai mungkin tertinggal dalam persaingan dengan pesaing yang lebih terampil dalam hal teknologi.

Oleh karena itu, pelaku usaha di Kabupaten Lamongan perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi dampak negatif potensial. Diversifikasi saluran pemasaran dan penjualan menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan pada satu platform, sementara investasi dalam pengembangan keterampilan digital menjadi langkah yang bijak. Selain itu, dukungan dari pemerintah setempat dan infrastruktur yang mendukung akan memastikan keberhasilan implementasi kolaborasi ini.

Penting bagi pemilik usaha untuk tidak hanya terpaku pada manfaat yang terlihat, tetapi juga untuk terus memperhatikan aspek manajemen bisnis, kualitas produk, dan layanan pelanggan. Kolaborasi antara TikTok dan Tokopedia dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan UMKM di Kabupaten Lamongan jika dikelola dengan bijak, dengan pemahaman yang mendalam akan peluang dan risikonya. Hanya melalui pendekatan holistik dan adaptabilitas, UMKM dapat memanfaatkan sepenuhnya potensi kolaborasi ini untuk mengembangkan bisnis mereka dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. 

***

*) Oleh : Dr. Abid Muhtarom, SE., SPd., MSE., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan (Unisla) dan Wakil Ketua GP Ansor Kabupaten Lamongan

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES