
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia telah menapaki perjalanan yang panjang sejak kemerdekaannya pada tahun 1945. Namun, menjadi sebuah negara emas tidaklah mudah. Setelah hampir satu abad kemerdekaan, Indonesia berada di persimpangan jalan yang menentukan masa depannya.
Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, para aktivis yang pernah terlibat dalam perjuangan reformasi tahun 1998 memiliki peran penting dalam membentuk arah bangsa ke arah Indonesia Emas 2045.
Advertisement
Aktivis 98 adalah para pemimpin masyarakat sipil, mahasiswa, dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam gerakan reformasi tahun 1998 yang menggulingkan rezim otoriter Orde Baru. Gerakan ini membawa harapan baru bagi demokrasi, kebebasan sipil, dan keadilan sosial. Namun, setelah lebih dari dua dekade, visi mereka untuk Indonesia masih belum sepenuhnya terwujud.
Tantangan Indonesia Emas 2045
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju pada tahun 2045, saat merayakan seratus tahun kemerdekaannya. Namun, beberapa tantangan besar harus diatasi untuk mewujudkan visi tersebut:
Pertama, Ketimpangan sosial dan ekonomi. Masih ada kesenjangan yang besar antara kaya dan miskin di Indonesia. Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, perlu ada upaya serius dalam mengatasi ketimpangan sosial dan ekonomi serta memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi merata di seluruh negeri.
Kedua, Korupsi dan tata kelola yang buruk. Korupsi dan tata kelola yang buruk masih menjadi masalah serius di Indonesia. Mereka merugikan pertumbuhan ekonomi, memperburuk ketimpangan, dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Aktivis 98 menekankan pentingnya reformasi institusi dan penegakan hukum yang kuat untuk mengatasi masalah ini.
Ketiga, Perubahan iklim dan kehutanan. Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, tetapi tekanan terhadap lingkungan hidup semakin meningkat. Deforestasi, degradasi lahan, dan perubahan iklim mengancam keberlanjutan lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat. Aktivis 98 memperjuangkan perlindungan lingkungan dan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan.
Keempat, Pendidikan dan keterampilan. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan keterampilan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ekonomi global. Aktivis 98 menekankan pentingnya penyediaan akses pendidikan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat serta peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia.
Peran Aktivis 98 dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Para aktivis 98 memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berharga tentang proses perubahan politik dan sosial. Mereka dapat berperan dalam berbagai cara untuk membantu Indonesia mencapai visi Indonesia Emas 2045:
Pertama, Advokasi dan pendidikan masyarakat. Aktivis 98 dapat terus melakukan advokasi untuk keadilan sosial, demokrasi, dan hak asasi manusia. Mereka juga dapat terlibat dalam pendidikan masyarakat tentang isu-isu kritis seperti lingkungan hidup, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.
Kedua, Partisipasi politik. Aktivis 98 dapat memanfaatkan pengalaman mereka dalam gerakan sosial untuk terlibat dalam politik dan pemerintahan. Mereka dapat menjadi suara yang kuat dalam pembuatan kebijakan yang berkelanjutan dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Ketiga, Pengembangan kapasitas. Aktivis 98 dapat berperan dalam pengembangan kapasitas masyarakat sipil, terutama di daerah-daerah yang terpinggirkan. Mereka dapat membantu membangun kemandirian lokal dan memperkuat jaringan kerja antar kelompok masyarakat.
Indonesia Emas 2045 bukanlah sekadar impian, tetapi sebuah tantangan nyata yang harus dihadapi bersama. Aktivis 98 memiliki peran penting dalam memastikan bahwa Indonesia mencapai potensinya sebagai negara maju yang berdaulat, demokratis, dan berkelanjutan.
Dengan semangat reformasi dan kolaborasi lintas generasi, Indonesia dapat mewujudkan visi tersebut dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyatnya.
***
*) Oleh : Abdullah Fakih Hilmi AH, S.AP., Akademisi dan Wirausahawan.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Rizal Dani |