Merdeka Belajar: Membuka Gerbang Potensi Generasi Muda

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Pendidikan Merdeka, sebuah terobosan Kemendikbudristek yang menggemparkan dunia pendidikan Indonesia. Lahir dari keresahan akan sistem pembelajaran tradisional yang kaku dan mengekang, Merdeka Belajar hadir bagaikan angin segar yang membawa harapan baru.
Bukan lagi tentang hafalan dan nilai semata, Merdeka Belajar berfokus pada pengembangan karakter dan potensi unik setiap siswa atau mahasiswa. Kurikulumnya fleksibel, memberikan ruang bagi siswa atau mahasiswa untuk menjelajahi minat dan bakat mereka. Tak lagi terikat pada buku teks, siswa atau mahasiswa didorong untuk belajar dari dunia nyata, dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya.
Advertisement
Guru atau Dosen pun tak lagi terkungkung dalam peran tradisional sebagai pengajar. Di bawah naungan Merdeka Belajar, guru atau Dosen bertransformasi menjadi fasilitator, mentor, dan pembelajar yang terus berkembang. Guru atau Dosen tak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga memupuk rasa ingin tahu, kreativitas, dan kemandirian siswa atau mahasiswa.
Sekolah pun tak lagi sebatas tembok dan ruang kelas. Merdeka Belajar membuka gerbang sekolah untuk berkolaborasi dengan komunitas, dunia usaha, dan industri. Kolaborasi ini membuka wawasan siswa atau mahasiswa dan membekali mereka dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia nyata.
Tentu, transformasi ini tak mudah. Tantangan masih membentang di depan mata, seperti kesiapan infrastruktur, guru atau dosen, dan orang tua. Namun, semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh berbagai pihak menunjukkan bahwa Merdeka Belajar bukan angan-angan semata.
Mari kita dukung Merdeka Belajar. Berikan kesempatan bagi generasi muda untuk berkembang dan berkarya sesuai potensi mereka. Biarkan mereka belajar dengan gembira, tanpa beban, dan temukan jati diri mereka. Masa depan bangsa ada di tangan mereka, dan Merdeka Belajar adalah kunci untuk membuka gerbang potensinya.
Pendidikan Merdeka bukan hanya tentang kebijakan pemerintah, tapi juga tentang perubahan pola pikir. Mari kita ubah cara pandang kita tentang pendidikan. Mari kita ciptakan ekosistem belajar yang mendukung dan membebaskan siswa atau mahasiswa untuk menjadi versi terbaik diri mereka.
Mari kita bersama-sama wujudkan Merdeka Belajar, demi masa depan bangsa yang lebih cerah dan gemilang.
***
*) Oleh : Afifatus Sholikhah, S.M., M.M., Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi UNUSIDA
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |