Kopi TIMES

Kisah Haru Nabi Muhammad dengan Anak Yatim di Hari Raya Idul Fitri

Minggu, 07 April 2024 - 08:27 | 46.03k
Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Hari Raya Idul Fitri merupakan momen suka cita bagi seluruh umat Islam. Pasalnya, setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan sebulan penuh, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk merayakan Idul Fitri. Berkenaan dengan itu, terdapat sebuah kisah mengenai Rasulullah SAW dengan seorang anak yatim di hari Idul Fitri.

Pada pagi hari Ied, Nabi SAW keluar untuk menjalankan sholat Ied. Beliau SAWmelihat anak-anak sedang bermain, Beliau SAW menemukan seorang anak yangberdiri menangis. Nabi SAW bertanya:

Advertisement

"Apa yang membuatmu menangis wahaianak?" 

 Anak itu menjawab, dia tidak tahu yang bertanya itu Nabi SAW,

 "Doakanlah Aku wahai Seseorang! Bapakku wafat dalam sebuah peperangan bersama RasulullahSAW, ibuku lalu menikah dengan orang lain, mereka mengambil rumahku danmemakan hartaku, jadilah Aku seperti yang engkau lihat, telanjang, kelaparan, sedihdan hina. Ketika tiba Hari Ied, Aku melihat teman sebayaku bermain, Aku jadibertambah sedih, lalu Aku menangis."

Nabi SAW lalu menawarkan,

 "Apakah kau mau Aku jadi Bapakmu, Aisyah jadiIbumu, Fathimah jadi saudara perempuanmu, Ali jadi pamanmu, Hasan dan Huseinmenjadi saudara lelakimu?" 

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

 Anak itu lalu menimpali,

"Bagaimana Aku tidak rela Ya Rasulallah?!" 

 Segera Rasul SAW mengambil anak itu dibawa ke rumahNya, anak itu disuruhberdiri tegak diberi pakaian Ied. Anak itu lalu keluar bermain sama teman sebayanya.Anak-anak yang lain bertanya,

"Kamu berdiri di antara kami, (sebelumnya) kamumenangis, sekarang apa yang membuatmu dapat tersenyum?" 

 Anak itu menjawab,

"Semula Aku lapar jadi kenyang, semula Aku telanjang lalu Akudiberi pakaian, semula Aku tidak punya Bapak, sekarang Rasulullah SAW jadiBapakku, Aisyah jadi Ibuku, Fathimah jadi saudara perempuanku, Ali jadi pamanku,Hasan dan Husein jadi saudara laki-lakiku."

 Anak-anak yang lain lalu berkata,

"Oh seandainya Bapak-Bapak kami wafat dalamsebuah peperangan bersama Rasulullah SAW.

Sepeninggal Rasulullah wafat, anak kecil itu kembali terkatung-katung sebagai yatim. Kemudian, ia diasuh oleh sahabat Rasulullah seumur hidup, yaitu Abu Bakar ra.

Hikmah dari Kisah Rasulullah Mengasuh Anak Yatim di Hari Idul Fitri Rasulullah sebagai kepala negara menaruh perhatian besar untuk anak yatim yang menjadi korban perang karena ayahnya ikut tugas negara. Tindakannya menyejahterakan anak yatim menjadi contoh bagi umat Islam untuk mengasihi, merawat dan mengurusi anak yatim di sekitar kita. Rasulullah bersabda:

أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا

Artinya: Aku dan orang yang mengurus (menanggung) anak yatim (kedudukannya) di dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan (kedua jarinya yaitu) telunjuk dan jari tengah serta agak merenggangkan keduanya. (HR. Imam Al-Bukhari).

            Seringkali, anak yatim tidak memiliki akses untuk kebutuhan dasarnya, seperti makanan, minuman, pakaian, rumah, hingga di tahap pendidikan. Maka dari itu, menyantuni para yatim adalah tugas mulia sekaligus tantangan agar mereka menjadi orang yang berhasil di masa depan. Kesejahteraan yatim adalah tanggung jawab kita bersama. Untaian doa terbaik untuk anak yatim adalah “Ya Allah, berilah aku rezeki berupa kasih sayang terhadap anak yatim dan pemberian makan dan penyebaran salam dan pergaulan dengan orang-orang mulia, dengan kemuliaan-Mu. Wahai tempat berlindung bagi orang-orang yang berharap.” ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES