Kopi TIMES

7 Alasan memilih Jurusan Biologi Universitas Islam Malang

Senin, 22 April 2024 - 18:34 | 166.34k
Oleh: Dr. Sama’ Iradat Tito, S.Si., M.Si, Dosen Program Studi Biologi FMIPA Universitas Islam Malang (UNISMA).
Oleh: Dr. Sama’ Iradat Tito, S.Si., M.Si, Dosen Program Studi Biologi FMIPA Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Program studi adalah program akademik yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan tinggi, seperti universitas atau perguruan tinggi. Program studi biasanya terdiri dari serangkaian mata kuliah dan kegiatan pembelajaran yang terkait, yang dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan khusus kepada mahasiswa dalam bidang studi tertentu.

Program studi dapat beragam, mencakup berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu sosial, ilmu alam, ilmu kesehatan, teknik, seni, dan humaniora. Setiap program studi biasanya memiliki kurikulum sendiri yang mencakup mata kuliah inti yang harus ditempuh oleh mahasiswa, serta pilihan mata kuliah yang memungkinkan mahasiswa untuk menyesuaikan minat dan tujuan belajar mereka.

Advertisement

Pada umumnya, setelah menyelesaikan program studi, mahasiswa akan mendapatkan gelar sarjana atau gelar pascasarjana sesuai dengan bidang studi yang mereka ambil. Gelar ini mencerminkan pemahaman mendalam dan kompetensi yang diperoleh mahasiswa dalam bidang studi tertentu.

Pemilihan program studi biasanya didasarkan pada minat, bakat, dan tujuan karier seseorang. Mahasiswa dapat memilih program studi yang sesuai dengan minat mereka, dan program studi tersebut akan memberikan dasar pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasuki lapangan pekerjaan yang terkait.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Adapun berikut ini adalah beberapa alasan atau pertimbangan mahasiswa dalam memilih Program Studi (Prodi) Biologi Universitas Islam Malang yang dapat disimpulkan, sebagai berikut:

Pertama, kalau biaya kuliah diperoleh secara mandiri, pertimbangkan biaya kuliah di prodi dan kampus tujuan. Kalau merasa tidak yakin dengan ketersediaan biaya, cari informasi mengenai berbagai beasiswa yang bisa meringankan beban,baik dari pemerintah maupun swasta. Khusus untuk calon mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, saat ini pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset, dan Teknologi menyediakan bantuan pemerintah berupa KIP Kuliah.

Selain itu, juga ada beberapa beasiswa yang bisa dipertimbangkan, seperti Beasiswa Unggulan, dan Beasiswa Indonesia Maju. Per tahun 2024 telah ada 24 mahasiswa KIP yang diterima serta 3 mahasiswa beasiswa BSI di yang diterima di Jurusan ini. SPSA (Sumbangan Sarana) hanya 75 ribu rupiah di awal semester dan 50 ribu rupiah jika sudah lulus.

Kedua, menentukan kampus atau universitas. Kenali kualitas atau reputasi dan akreditasi dari universitas-universitas yang menyediakan program studi tersebut. Reputasi sebuah universitas dapat menggambarkan kualitas pendidikan yang di berikan. Mulai dari fasilitas yang diberikan, metode pembelajaran, fleksibilitas melakukan penelitian, sampai dengan tenaga pengajarnya.. Mengutip laman www.banpt.or.id pada Kamis, (31/8/2023) Universitas Islam Malang adalah salah satu 66 kampus yang telah memperoleh Akreditasi Unggul di Tanah Air dari total  4.523 kampus di Indonesia.

Ketiga, salah satu fakta unik dari Jurusan Biologi Unisma adalah jurusan ini terbuka untuk lulusan SMA jurusan Non IPA serta lulusan SMK. Hal ini berlandaskan pada ilmu  biologi adalah ilmu dasar yang dapat digabungkan dengan berbagai macam ilmu pengetahuan baik Earth and Space science (Astronomi dan Geoscience), Social Science (Sosiologi dan Psikologi), Physical Science (Kimia dan Fisika), dan Formal Science (Matematika dan logika).  Sebanyak 61 cabang ilmu biologi yang dapat disarikan dari laman https://www.tentorku.com/cabang-cabang-utama-biologi/ . “All applied science, depend on basic science” - Prof. Richard Cogdell.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Keempat, lulusan Biologi berpeluang diterima bekerja lebih luas. Mengingat 80% lulusan tak bekerja sesuai prodi yang dikutip dari https://www.detik.com/edu/perguruan-tinggi/d-5793585/nadiem-ungkap-80-lulusan-tak-bekerja-sesuai-prodi-bagaimana-sisanya. Hal ini dikarenakan tidak ada satu pun pekerjaan yang hanya mengandalkan satu disiplin sehingga masalah ini tidak berlaku untuk Jurusan Biologi yang bisa dianggap sebagai jurusan yang mempunyai “pintu kemana saja”. Jenjang sarjana adalah tempat di mana mahasiswa dapat mencicipi berbagai macam disiplin yang mendasari pula program MBKM Kemndikbud. Lulusan biologi diketahui dapat diterima bekerja diberbagai perusahaan seperti
Bank Syariah Indonesia, PT Freeport Indonesia, PT Miwon Indonesia, Kalbe, PT Otsuka Indonesia, LIPI, LPPOM MUI, Yayasan Internasional Animal Resque, Ina Food, Sawit Sumbermas Sarana, PT BISI International Tbk (BISI sahabat petani), Yayasan Gajah Sumatra, Sasa, hingga PT Macroprima Panganutama (Cimory). “We will become jack of all trades with master of some advantageous skills”.

Kelima, masalah mahasiswa tidak hanya seputar akademis maupun sosial, tetapi juga soal kesehatan mental. Dilansir dari situs Kemdikbud.go.id menyatakan bahwa kini gangguan mental kerap terjadi pada kelompok usia 18-25 tahun. Dengan kata lain, fenomena tersebut berkaitan erat dengan kalangan mahasiswa. Sebanyak 64% generasi muda mengalami masalah kecemasan, sedangkan 61,5% diantaranya sudah mengarah pada gejala depresi. Sehingga Biologi Unisma Malang menyediakan Dosen Pembimbing Akademik Plus yang memfasilitasi konseling yang memungkinkan mahasiswa melakukan konsultasi non akademik. Sesi konseling tersebut diharapkan bisa membantu mengatasi persoalan pribadi maupun interaksi sosial yang berpengaruh terhadap proses belajar. Klasifikasi layanan konseling meliputi bimbingan langsung, bimbingan rujukan, bimbingan kelompok, walk in counselling, serta online counselling.

Keenam, Dosen berasal dari akademisi dan praktisi dari berbagai bidang. Bidang utama yang dimiliki Biologi Unisma adalah Biomedik, Biokonservasi dan Bioteknologi.  

Super (1957), menyatakan bahwa remaja berusia 15-25 tahun dalam teori perkembangan karier termasuk dalam tahap eksplorasi (exploratory stage). Karier disini tidak hanya terkait dengan pekerjaan, tetapi juga dalam bidang spesialisasi. Sehingga pada akhirnya bidang yang ditekuni mahasiswa akan mengerucut dan disesuaikan dengan dosen yang berkompeten di bidangnya.

Tahap eksplorasi adalah tahapan dimana seseorang melakukan usaha atau upaya untuk membuat rencana terbaik dalam mendapatkan informasi mengenai karir, memilih alternatif karier dan menentukan pilihan karier. Oleh karena itu, pada tahap ini harus banyak mengumpulkan informasi, baik mengenai diri sendiri maupun mengenai bidang yang akan dipilih.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Ketujuh, tidak hanya transfer of knowledge tapi juga transfer character. Di Indonesia saya menemukan krisis ketidakpercayaan diri terhadap almamater kampus sendiri, terutama swasta.

Perguruan tinggi swasta atau Negeri sama saja. Jangan terlalu menggeneralisir bahwa lulusan PT A tidak kredibel, lulusan PT B kurang cakap, atau lulusan PT C banyak yang gagal kerja. Prestasi akademik dan asal usul PT bukan ukuran mutlak dalam dunia kerja. Banyak faktor pengukurannya, salah satunya adalah hard skill dan soft skill.

Saya analogikan kampus dan para lulusan seperti Ibu dan Anak. Begini analogi saya :

Seorang Ibu yang sangat berkualitas dalam segala hal melahirkan 5 Anak. Apakah semua anak Ibu tersebut memiliki karakter dan tingkah laku yang sama? Apakah semua anaknya akan jadi orang baik? Orang yang pasti sukses? Orang yang Kaya? Orang yang bermanfaat dan membanggakan? Jawabannya tidak, bukan?

Sukses bukan dilahirkan namun dibentuk. Kampus unggulan tidak semua lulusannya juga unggulan. Kampusnya berkualitas baik namun lulusannya belum tentu berkualitas. Karena kualitas bukan dilihat dari kampus mana Anda berasal, namun kualitas dilihat dari diri Anda sendiri, Your competency. Perusahaan apapun membutuhkan SDM yang berkualitas. Percuma saja lulusan luar negeri sekalipun kalau kualitasnya kurang. Manusia itu cenderung berpikir ekstrim. Jarang berpikir spektrum. Contoh lulusan univ swasta bisa diterima kerja di BUMN adalah Herry Sidharta, Direktur Utama BNI; Adi Sulistyowati, Direktur Layanan dan Jaringan di BNI; dan Royke Tumilaar, Direktur Utama Bank Mandiri.  “Its not about being all the same. Its about respecting differences”.

Akhir kata, seringkali pula mahasiswa merasa salah jurusan kuliah ketika sudah menjalani. Penulis hanya berpesan bahwa “Kamu boleh nanti habis lulus mau jadi apa, kamu boleh kejar passionmu, kerja gak di sesuai bidangmu. Tapi jangan lupa penuhi kewajibanmu dari orang tuamu, yaitu lulus dari jurusan ini. Jadilah pemenang karena cara terbaik untuk melepaskan diri dari masalahmu adalah dengan menyelesaikannya”. 

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Dr. Sama’ Iradat Tito, S.Si., M.Si, Dosen Program Studi Biologi FMIPA Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES