Kopi TIMES

Hari Pendidikan Nasional: Tingkatkan Literasi di Era AI

Kamis, 02 Mei 2024 - 14:01 | 25.70k
Ali Mustofa, Wakil Ketua I Bidak Akademik STIT Al-Urwatul Wutsqo Jombang
Ali Mustofa, Wakil Ketua I Bidak Akademik STIT Al-Urwatul Wutsqo Jombang
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Pemerintah Republik Indonesia menetapkan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional melalui Keppres RI Nomor 316 Tahun 1959, menunjukkan perhatian pemerintah terhadap pentingnya pendidikan. Peringatan hari pendidikan nasional 2 Mei 2024 jatuh pada hari Kamis.

Penetapan peringatan ini bukan hanya untuk mengenang sejarah masa lalu. Tetapi merupakan momen untuk mengingatkan kembali agar terus meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Peningkatan dan penjaminan mutu Pendidikan merupakan salah satu prioritas kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia. 

Advertisement

Hal ini selaras dengan Visi Indonesia Emas 2045 membuka peluang mencapai kemajuan di berbagai bidang, akan tetapi mewujudkan itu tantangannya juga tidak mudah, Memacu pendidikan berkualitas sangat diperlukan untuk membangun sumber daya manusia unggul, berdaya saing dan memperkuat literasi, utamanya pada literasi digital.

Literasi digital mencakup literasi teknologi dan literasi informasi, yakni kemampuan untuk menggunakan teknologi digital dan memahami informasi dengan bijak. Dengan kata lain, literasi digital merupakan kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengelola informasi yang diperoleh dari berbagai sumber dalam dunia digital. Berbicara tentang literasi digital saat ini lebih-lebih setelah muncul AI (Artificial Intelligence) telah mengubah banyak aspek kehidupan, terutama pendidikan di perguruan tinggi. 

Pengaruh Positif AI di Dunia Pendidikan

Saat ini AI sedang digunakan dalam dunia pendidikan untuk mempermudah pekerjaan pendidikan dan peserta didik. Dampak positif penggunaan AI dalam pendidikan antara lain: AI dapat secara otomatis menilai ujian, tugas, dan tes. AI dapat merekomendasikan materi pembelajaran yang relevan berdasarkan minat dan pemahaman peserta didik. AI dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan yang berguna di abad ke-21.

Manfaat Positif AI bagi Mahasiswa

Munculnya AI memang memberikan manfaat kepada dunia pendidikan, begitu juga memberikan manfaat bagai mahasiswa. Dengan AI Mahasiswa memiliki kemudahan akses terhadap sumber informasi terkait materi yang diperlukan untuk membuat tugas perkuliahan atau presentasi power point (PPT). 

Dalam hitungan menit atau bahkan detik mahasiswa bisa mendapatkan informasi yang sangat banyak dan relevan. Mahasiswa tidak perlu menghabiskan banyak waktu berjam-jam untuk mengumpulkan informasi yang mereka butuhkan. Mahasiswa dapat menggunakan AI untuk memperdalam kemampuan bahasa asing, dan banyak keterampilan lainnya. 

Selain itu, AI juga dapat membantu mahasiswa mengatur waktu mereka dengan lebih efisien, seperti mengingatkan mereka akan tenggat waktu dan menyarankan prioritas belajar. Hal ini dapat mengurangi tekanan yang dirasakan mahasiswa selama perkuliahan. Beban mahasiswa siswa menjadi lebih ringan.

Dampak Negatif AI bagi Mahasiswa

Dengan sangat praktisnya AI seakan menjadikan dan mempengaruhi mahasiswa untuk menjadi malas dan tidak jujur dalam mengerjakan tugas perkuliahan. Hal ini menjadikan mahasiswa sangat bergantung pada AI. Efek ketergantungan ini sangat berbahaya, karena tugas dan lain sebagainya mereka mengunakan AI untuk menyelesaikan semuanya. 

Ketika sudah ada efek ketergantungan terhadap AI, maka mahasiswa akan mengalami penurunan kemampuan berpikir kritis. Bagaimana tidak biasanya mahasiswa perlu banyak analisis untuk menyelesaikan masalah atau tugas mereka, sekarang peran berpikir itu mereka pasrahkan pada AI. Ketika ketergantungan berat seperti itu, maka akan menimbulkan ketidak jujuran akademik yang merupakan efek negatif lain dari AI. Sikap ingin instan muncul dalam penyelesaian tugas dan mahasiswa kehilangan kemampuan esensial.

Tingkatkan Literasi di Era AI 

Momen Hari Pendidikan Nasional kita harus meningkatkan literasi di era AI. Mahasiswa perlu terus meningkatkan kemampuan literasi digital yang menjadi kunci untuk memahami dan mengoptimalkan manfaat AI dalam proses perkuliahan. Selain meningkatkan kemampuan digital, mahasiswa juga perlu meningkatkan kesadaran untuk mengunakan aplikasi AI dengan bijak. Sehingga dampak negatif diperolehnya. 

Mahasiswa perlu berhati-hati saat berinteraksi secara dialektis dengan dunia teknologi AI yang terus berkembang.
AI hanyalah alat bantu, sehingga harus disikapi dengan bijak oleh penggunanya. Kemajuan teknologi tidak akan efektif kecuali mahasiswa sendiri mempunyai kemauan dan tekad yang kuat untuk mengembangkan dan memperbaiki literasinya untuk mewujudkan masa depan yang gemilang.

***

*) Oleh : Ali Mustofa, Wakil Ketua I Bidak Akademik STIT Al-Urwatul Wutsqo Jombang

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES