Kopi TIMES

Pendidikan Agama Dalam Mewujudkan Manusia Yang Beradab

Jumat, 03 Mei 2024 - 09:42 | 27.81k
Oleh: Thoriq Al Anshori, Dosen Fakultas Agama Islam, Sekretaris Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (UNISMA).
Oleh: Thoriq Al Anshori, Dosen Fakultas Agama Islam, Sekretaris Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Suatu Ketika Yahya Bin Main (Guru dari Imam Muhammad Bin Ismail Al Bukhari, pemuka para ahli Hadith) dicaci maki oleh seseorang yang terkenal memiliki perangai yang buruk. Namun beliau tetap, diam dan tidak membalas sama sekali. Orang-orang di sekitarnya pun bertanya, “mengapa engkau tidak membalas ucapannya wahai Imam?”, beliau menjawab, “lalu untuk apa aku mempelajari ilmu agama jika aku harus membalas keburukan dengan keburukan serupa?. Inilah diantara fungsi ilmu agama yaitu membentuk manusia agar dapat memiliki perangai yang baik. Kesadaran akan berperlaku yang baik muncul secara alami pada diri seseorang karena ia butuh akan hal itu. Bukan merupakan tuntutan.

Orang yang memiliki Pendidikan agama yang tinggi disertai dengan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari maka Langkahnya akan senantiasa dibimbing oleh Allah swt sehingga tak sampai salah Langkah. Bahkan Allah menyiapkan suatu hal yang sangat istimewa bagi mereka yang mau mengamalkan apa yang mereka ketahui terlebih urusan agama. Hadith Nabi menjelaskan

Advertisement

من عمل بما علم ورّثه الله علم ما لم يعلم

Yang artinya barangsiapa mengamalkan apa yang telah dia ketahui maka Allah akan menganugrahkan kepadanya ilmu yang belum pernah dia dapatkan sebelumnya. Banyak sekali ilmu yang secara tidak sadar ternyata muncul di benak kita pada saat-saat tertentu yang tiada diduga-duga sebelumnya. Semua terjadi atas kuasa Allah SWT.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Yahya bin Main juga pernah berkata, aku tak pernah melihat orang seperti Ahmad Bin Hanbal, selama 50 tahun mengenalnya tidak pernah sekalipun dia membanggakan dirinya atas kami, padahal ilmu dan amalnya sangat luar biasa. Ahmad bin Hanbal pernah mengatakan, “kit aini adalah orang yang patut dikasihani, jika tanpa tabir penutup Allah atas perbuatan buruk kita maka kita tak akan punya muka di hadapan siapapun karena terbongkarnya berbagai macam aib dan dos akita”. Maka pasrahkan semua kepada Allah swt andai kita tahu bagaimana rencana-rencanyaNya di balik takdir-takdirNya, maka pasti kita tak akan pernah berhenti untuk tersenyum atas fadhal Allah ini.

Pendidikan agama yang baik akan memunculkan sosok-sosok istimewa seperti Yahya Bin Main, Al Bukhori, Ahmad bin Hanbal dan sosok-sosok istimewa lain yang tak terhitung jumlahnya di mana mereka sangat takut kepada Allah hingga selalu berbuat baik bahkan kepada makhluk-makhlukNya sekalipun. Maka orang yang berpendidikan tinggi dia akan selalu merasa diirinya kurang baik dalam segala hal karena tawadhu’ padahal memang telah totalitas dalam menjalankan amanahnya. Di dunia ini mustahil kita mendapatkan sesuatu yang 100% sempurna sesuai espektasi kkita. Apapun itu (istri cantik, anak yang lucu, harta yang melimpah, jabatan yang tinggi pasti banyak sekali kekurangannya.  Jika tidak bersyukur dan ridla atas pemberianNya maka kita tak akan pernah bisa ridlo atas pilihanNya. Jika memang tahu bahwa ini adalah pilihanNya dan sadar betul Allah dzat yang maha baik, maka segala hal yang terjadi akan ditanggapi dengan senyuman. ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Thoriq Al Anshori, Dosen Fakultas Agama Islam, Sekretaris Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES