Kopi TIMES

Hari Kebangkitan Nasional 2024: Momentum Bangkitnya Organisasi Kemasyarakatan Pemuda

Jumat, 17 Mei 2024 - 18:12 | 30.81k
Ferry, Sekretaris GM FKPPI Kab Malang
Ferry, Sekretaris GM FKPPI Kab Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Hari Kebangkitan Nasional yang setiap tahun diperingati pada 20 Mei menjadi catatan penting yang tak boleh dilupakan. Sekilas jika melihat kebelakang, Hari Kebangkitan Nasional merupakan tonggak berdirinya organisasi Budi Utomo. 

Berdirinya Budi Utomo tentunya tidak terlepas dari peran para pelajar STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen), sehingga tepat pada 20 Mei 1908, dr. Wahidin Sudirohusodo mendirikan perkumpulan atau organisasi bernama Budi Utomo. 

Advertisement

Lahirnya Budi Utomo memberikan peran dan dampak yang cukup besar bagi sejarah pergerakan Nasional. Salah satunya, menginspirasi para tokoh nasional untuk mendirikan berbagai organisasi sebagai wadah untuk bergerak dalam berbagai sektor. 

Tak hanya itu, pengaruh Budi Utomo juga cukup besar dalam sektor ekonomi, sosial, pendidikan, budaya dan politik. Sebagaimana kita tahu, di masa awal pergerakannya, Budi Utomo fokus untuk mendorong para pemuda agar dapat mengakses pendidikan seluas-luasnya. 

Upaya kongkrit yang dilakukan Budi Utomo adalah dengan me-lobby kepada pemerintah Hindia Belanda agar bisa memberikan beasiswa belajar ke Negara kincir angina alias Belanda. Menurut pandangan para anggota Budi Utomo saat itu, bahwa pendidikan merupakan alat penting untuk memajukan suatu bangsa.

Pasca kemunculan Budi Utomo tersebut, baru tercetus ide dari organisasi-organisasi yang ada untuk menyatukan visi para pemuda untuk bersatu-padu. Peristiwa itu kemudian ditandai dengan adanya momentum Sumpah Pemuda pada 27 dan 28 Oktober 1928. 

Jika melihat catatan tersebut, begitu luar biasanya sumbangsih organisasi kemasyarakatan dan pemuda bagi arus pergerakan nasional. Apabila menengok peristiwa 20 Mei 1908 silam, penting bagi organisasi-organisasi Kemasyarakat Pemuda saat ini untuk menjadikan hari Kebangkitan Nasional sebagai pelajaran berharga. Kini saatnya para Pimpinan dan Anggota Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) untuk bangkit dan turut ambil peran dalam ranah sosial, ekonomi, politik.

Jika sekilas kita melihat banyaknya organisasi kemasyarakatan pemuda yang ada di tanah air, belum semuanya mampu menunjukkan taringnya secara signifikan. Kebanyakan masih berkutat pada persoalan-persoalan internal. Sehingga hal ini menjadi penghambat kemajuan suatu organisasi. 

Sebagian lagi justru menjadikan organisasi sebagai tujuan untuk kepentingan personal individu, memang sah-sah saja, kendati pun demikian hal itu justru menimbulkan konflik antar sesama anggota. 

Dalam tulisan ini saya bukan mengajak para pembaca untuk tahu persoalan-persoalan dalam organisasi. Sebagai seorang aktivis tentunya saya juga tak luput dari kesalahan dan kealpaan. Saya hendak mengajak para aktivis organisasi untuk untuk optimis dan yakin bahwa melalui organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) banyak hal yang bisa kita kerjakan. 

Semisal turut mengambil peran dalam mewujudkan cita-cita nasional dengan cara melibatkan organisasi untuk ikut mengawal kebijakan pemerintah di masing-masing level. Sebagaimana Budi Utomo terdahulu, peran itu benar-benar sangat dirasakan keberadaannya. Langkah berikutnya, yang dapat dilakukan adalah dengan mensinergikan program-program yang ada untuk kepentingan masyarakat secara luas. 

Jika kedua hal tersebut mampu terealisasi, besar kemungkinan persoalan-persoalan kebangsaan mampu terealisasi. Seperti kita tahu bersama, bahwa masing-masing organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) memiliki jumlah anggota atau kader yang cukup fantastis. Tentunya ini merupakan modal sosial yang cukup berharga bagi bangsa ini. 

Karena melalui organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) para anggota dan kader tersebut mendapat pendidikan, pelatihan dan pembinaan. Tujuannya tidak lain adalah untuk turut membantu dalam menjaga persatuan-kesatuan NKRI dan Pancasila. (*)

Selamat Hari Kebangkitan Nasional!

***

*) Oleh: Ferry, Sekretaris GM FKPPI, Kab. Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi TIMES Indonesia.

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES