Kopi TIMES

Makna Dibalik Pelepasan Siswa

Kamis, 30 Mei 2024 - 06:30 | 46.04k
HM Basori M.Si, Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocasy.
HM Basori M.Si, Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocasy.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mereka ceria, senang dan bahagia, dengan berpakaian ala wisuda. Yang cowok pakek jas berdasi yang cewek pakek kebayak hingga kelihatan anggun. Orang tuanya bangga kalau anaknya sudah lulus SMA atau SMP sederajat. Sebuah goresan kisah hidup bahwa pelepasan siswa atau perpisahan adalah sebuah kenangan yang tak akan pernah dilupakan sepanjang hayat.

Masa sekolah adalah masa terindah, karena disana ada suka duka bahkan kekecewaan karena permainan hati seorang anak di usia remaja, atau masa adolesen. Remaja (adolesensi) adalah suatu periode dalam pertumbuhan manusia antara pubertas dan kematangan (maturity), dan berlangsung biasanya antara usia 12 sampai 18 tahun dan 21 tahun. 

Advertisement

Menurut teori Psikologi Masa remaja adalah masa perubahan yang besar secara fisik, emosional, dan sosial yang dialami remaja, dan merupakan transisi signifikan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Selama fase transformatif ini, remaja sering kali mengalami emosi yang bergejolak, kebingungan, dan keinginan untuk mandiri. 

Maka dalam fase tersebut semua perjalanan hidup sangat terekam dengan baik, perjalanan hatinya akan terukir semua , ekspresi diri yang berupa kecerdasan, skill dan sikap ingin di tunjukkan pada orang lain. Dia ingin mendapat apresiasi atas apa yang dia lakukan yang dianggap sebuah kelebihan dan bakat yang dimiliki. 

Remaja adalah Aset 

Untuk menunjukkan bakat dan minat yang ada pada diri remaja, maka dia sangat senang dan bangga tampil dan mengekspresikan kemampuannya. Cara berfikir yang kritis dan rasional adalah cermin kepribadian yang terbentuk. Idealis yang dimiliki merupakan sebuah potensi terbesar remaja yang menjadi performa dirinya sebagai orang yang memiliki integritas dan dedikasi tinggi. 

Maka, remaja adalah aset yang sangat besar bagi sebuah bangsa untuk mendesain masa depannya. Potensi remaja perlu sentuhan dan  desain dari orang tua dan guru agar selama berproses tetap dijalan yang benar. Akhir pendidikannya, seorang remaja butuh teman curhat, teman berbagi dan teman berfikir yang benar, sehingga langkah dia kedepan tidak salah jalan. Orang tua harus meluangkan waktu untuk mendengarkan isi hati dan keinginannya agar beban pikiran dan keinginan selanjutnya bisa tersalurkan dengan baik. 

Remaja sudah memiliki guru idola, panutan idola, bintang film idola, kyai idola bahkan some one idola yang menjadi dambakan hatinya. Hatinya selalu berbunga bunga karena dia memiliki cita cita. Badannya yang kuat mewakili kata kata bahwa dia akan bisa mengatasi semua problematika yang dihadapinya, walau kadang butuh saran dan masukan dari orang yang diidolakan. 

Rahasia Hati Dibalik Pelepasan Siswa 

Selama belajar di sekolah,  para siswa yang memasuki usia remaja, hati dan pikirannya adalah sebuah file kehidupan yang terisi dengan berbagai cerita dan kejadian. Semua ucapan dan perbuatan gurunya selalu dikenang sepanjang hayat. Sikap  dan gagasan gurunya terekam secara otomatis di otak dan hatinya. Rekaman tersebut akan muncul ketika terjadi gesekan dalam kehidupan nyata yang baru mereka ketahui. Diam diam dia merindukan gurunya begitu baik padanya saat di sekolah, diam diam dia merasa kehilangan orang yang memberi kata kata indah, motivasi dan semangat untuk menjadi anak yang cerdas. 

Anak anak yang  telah lulus sekolah benar benar kehilangan canda tawa, rasa kebersamaan, keindahan hati bersama temannya, bahkan dia bingung harus bagaimana. Maka sambutan kepala sekolah, Kyai, guru yang menyentuh hati hingga meneteskan air mata akan menjadi sebuah kata kata bernilai permata dalam hidupnya. Bait puisi dan kata yang menunjukkan tingkah laku dan perkataan yang disampaikan oleh kepala sekolah atau kyai selama belajar menambah kesadaran hati bahwa dia telah bersalah dan menyia nyiakan waktu. 

Hingga akhirnya dia berkata dalam hati dan menyadarkan dirinya! Aku harus meneruskan langkahku yang masih panjang. Aku memiliki cita cita untuk sukses di masa depan. Maka aku harus berusaha memahamkan hatiku untuk tidak larut dalam kesedihan.

Orang Tua Harus Memahami Hati Anaknya

Setelah memahami isi hati dan pikiran anaknya yang telah lulus sekolah, orang tua wajib memberikan penghargaan atas kesuksesan yang di capai. Dia sudah berjuang dengan keras untuk menyelesaikan pendidikan adalah sebuah kesuksesan. Kata kata yang menyenang sangat penting, karena kata kata yang baik bisa memberi motivasi dan semangat seseorang dalam menjalani perjalanan berikutnya. 

Remaja yang memiliki kecerdasan dan perasaan harus di dengarkan keinginannya. Mendengarkan dan merenungkan kata kata anak memang semangat perlu, karena dia sudah Pinter dan mengerti. Merubah bahasa perintah menjadi bahasa sharing pemikiran atau diskusi. Maka sikap otoriter dan harus ini, harus itu, perlu di pikirkan ulang. Orang tua harus sadar bahwa anaknya punyai potensi, maka potensinya perlu salurkan dengan baik. 

Kekurangan anak harus dipahami sebagai proses yang belum tuntas, maka kita mesti harus menyadari dan memberikan saran yang baik. Orang tua harus selalu ingat bagaimana dia dulu di usia remaja, agar keseimbangan berfikir tetap terjaga. Maka anak harus dijadikan teman berfikir dan diskusi agar semua gagasan yang muncul bukan paksaan, namun semua berdasarkan realita yang ada. Semoga kita bisa mendampingi anak kita untuk sukses dan bahagia di dunia dan akhirat. Amin.

***

*) Oleh : HM Basori M.Si, Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocasy.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES